Perkutut
FDR Bird Farm Rewwin Sidoarjo, Bukan Saja Gong 2022 yang Berhasil Dihadirkan, Ini Bocoran Produk Lain yang Siap Dipentaskan

Perpindahan kepemilikan Gong 2022 dari FDR Bird Farm Rewwin Sidoarjo kepada H.Syaiful HSF Pamekasan beberapa waktu lalu, sempat membuat heboh dunia hobi perkutut tanah air. Take over yang mencapai angka ratusan juta rupiah, menjadi bukti kuat bahwa produk bergelang FDR 566 bukanlah sekedar perkutut kualitas asal.

Terlebih ketika melihat bahwa yang menyatakan berminat untuk mengambil alih kepemilikannya adalah H.Syaiful HSF, kung mania yang memiliki reputasi sebagai pelomba level nasional, maka jelas sudah bahwa Gong 2022 adalah perkutut masa depan dengan prediksi segudang prestasi mengagumkan.
Enggal, pemilik FDR Bird Farm mengakui bahwa sejak awal Gong 2022 adalah produk yang digadang-gadang bakal membuat nama farm yang berada di Perum Rewwin Waru Sidoarjo akan mendadak popular. Namun karena kendala belum bisa menemukan formula untuk membuatnya bisa tampil, maka Gong 2022 belum begitu dikenal.

“Sebenarnya saya sejak awal sudah bisa memprediksi bahwa Gong 2022 akan menjadi burung nasional, tapi selama ini saya belum berhasil mengorbitkannya sampai pada puncak prestasi, setiap kali saya lombakan, belum bisa bunyi maksimal, sehingga juara yang diraih tidak begitu menggembirakan,” jelas Enggal.
Seiring perjalanan waktu, ketika performa Gong 2022 muncul, banyak kung mania terhentak melihat begitu dahsyatnya kualitas suara yang dimiliki. Akhir cerita, H.Syaiful HSF Pamekasan berhasil memenangkan perburuan dan berhak atas kelanjutan podium juara perkutut yang lahir dari kandang FDR BBB (Cristal BBB x FDR Mercure).

Selepas Gong 2022, ternyata Enggal masih menyimpan amunisi yang tidak kalah menggetarkan. Soal kualitas, dinilai berada lebih tinggi di atas Gong 2022. Namun lagi-lagi Enggal belum mampu mengungkap rahasia rawatan yang harus dilakukan. “Saya sebenarnya punya lagi selain Gong 2022, tapi sampai saat ini belum mau bunyi,” ungkap Enggal.
Perkutut tersebut lahir dari markas FDR Bird Farm Yunior tepatnya kandang 1 dengan formasi indukan Naga Sakti (anak TL 34) bersama pasangannya FDR Santika. Ada beberapa kung mania yang pernah mendengar kualitas suaranya dan mengakui bahwa produk ini jika mau tampil maka akan lebih menggemparkan.

“Kualitas produk kandang 1 lebih bagus dan merupakan perkutut dengan pakem Indonesia, usia masih 8 bulan. Kalau mau bunyi, saya kira Gong 2022 akan takluk dibuatnya,” sambung Enggal lagi. Namun sayang, perkutut tersebut tidak bisa diperebutkan karena kini sudah menjadi milik orang lain alias sudah sold out.
Bagi kung mania yang masih ingin memiliki perkutut selevel apa yang sudah dilahirkan FDR Bird Farm, maka jangan berkecil hati, karena masih banyak kandang favorit yang bakal melahirkan perkutut masa depan dengan reputasi yang tidak akan mengecewakan. Adapun kandang tersebut adalah FDR AAA (Cristal BBB x FDR EEE) dan kandang FDR EEE (ZNB 12 x ZNB 3).

Masih menurut Enggal, kandang-kandang tersebut dinilai sangat berbahaya karena prediksi mengatakan segera melahirkan amunisi lengkap dan modern untuk menghancurkan pertahanan lawan di lapangan. “FDR masih memiliki kandang lain yang akan mencetak perkutut handal, semua kandang hampir merata kualitasnya,” kata Enggal lagi.
Keberhasilan FDR Bird Farm melahirkan produk impian memang tidak lepas dari dukungan indukan dari Cristal yang mencapai 75 persen. Dari total 82 kandang (34 kandang di FDR utama dan 48 FDR Yunior), FDR berhasil memberikan sumbangsih indukan betina yang sukses mencetak perkutut incaran kung mania.

Diakui pula bahwa selama ini produk FDR tidak pernah bertahan lama di markas tersebut, karena sejak lahir langsung ditak over oleh kung mania. Rata-Rata usia burung dua bulan sudah menjadi hak milik orang lain. “Burung yang ada disini, kebanyakan sudah laku, tetapi orangnya belum sempat membawa dan dititipkan sementara waktu disini,” kata Enggal lagi.
Bagi para pelomba ataupun calon peternak yang ingin merasakan sensasi bisa mengorbitkan atau mencetak produk unggulan, maka tidak perlu ragu untuk segera merapat ke markas FDR di Jalan Garuda Perum Rewwin Waru Sidoarjo. Datang tanpa melalui telepon karena Enggal ingin mempertontonkan produknya secara langsung.

“Banyak yang minta rekaman hasil produk FDR, tapi mohon ma’af selama ini saya tidak pernah melakukan rekaman karena tidak punya waktu banyak. Selain itu saya ingin mereka mendengarkan langsung. Sebab saya tidak mau jual omongan tapi ingin menjual produk yang bisa dinikmati langsung oleh calon pembeli,” ungkap Enggal lagi.
