Profil
Dynamite D‘Yan, Semakin Mengorbit di Tengah Laga Murai di Bali
SEPERTI nama yang diberikan oleh sang empunya, murai batu Dynamite memang memiliki karakter bak bahan peledak dinamit. Jika dipicu sedikit saja maka akan langsung meledak-ledak. Begitu juga dengan karakter Dynamite di setiap laga yang diikutinya. Jika ada lawan di sampingnya yang memicu dengan tembakan, Dynamite langsung membalas dengan tembakan pula. Bahkan Dynamite malah makin menjadi-jadi dengan gayanya yang energik bermain di dua tangkringan.
Karena itulah, Dynamite di setiap laga yang diikutinya tak pernah mengecewakan sang empunya D’Yan Samurai. Dengan karakter mudah terpancing ditambah piawai memainkan kombinasi rolingan dan tembakan yang tanpa jeda, membuat Dynamite tak terhitung berapa trofi yang sudah dikoleksinya, baik turun di lomba skala lokal, regional maupun nasional, di berbagai EO yang ada.
Teranyar, Dynamite moncer di AMM pada Minggu, 23 November 2025 di Kertalangu. Kemudian sepekan kemudian double winners di ajang Anniversary Satu Dekade Dalung BC, Minggu, 30 November 2025 di Gantangan Gunung Galunggung atau 3G, Denpasar.
“Kalau lagi masa puncak, Dynamite harus diturunkan setiap pekan agar birahinya tetap stabil,’’ ujar D’Yan Samurai sesaat menerima trofi murai batu terbaik di ajang Satu Dekade Dalung BC setelah dua kali menduduki podium utama kelas utama.

Sang mekanik Mr. Budi usai menurunkan Dynamite sesaat meraih koncer favorit bersama Ketua Dalung BC Baja Maheswara.
Untuk menemukan setingan sejati Dynamite, D’Yan Samurai memang cukup bersabar. Walaupun Dynamite dibesut tatkala moncer di arena dengan tembakan cililinnya yang super panjang, namun tak serta merta di tempat yang baru mau tampil sempurna. Di sinilah dibutuhkan seorang murai mania yang mampu bersabar untuk menjaga dan terus menggali agar mental tempurnya terasah dan kecerdasan memainkan rolingan dan tembakan tetap stabil dalam durasi panjang.
Alhasil, Dynamite ternyata membutuhkan kandang ternak yang luas untuk beristirahat setiap hari. Hanya mengkonsumsi jangkrik 10 x 10 setiap pagi sore dengan tambahan voor sudah cukup untuk mempertahankan daya tempurnya. “Dynamite dibiarkan mandi sesukanya, bahkan kehujanan pun tidak mengganggu staminanya,” terang pemilik D’Yan BF ini sedikit membuka tips merawat Dynamite.
Dynamite langsung dimasukkan ke kandang usai lomba dan Minggu pagi menjelang lomba baru diangkat dari kandang. Begitu setiap pekan tanpa pasangan betina.
Selain menurunkan Dynamite, di ajang Satu Dekade Dalung BC, D’Yan juga memanaskan cendet New Dragon yang sempat menduduki posisi puncak. Di tempat lomba berbeda, D’Yan juga menurunkan amunisi murai New T-Rex yang menjadi partner Dynamite di setiap lomba.
Selanjutnya, pekan depan, D’Yan mengaku akan turun lagi di ajang TVRI. (gde)

