Perkutut
Duet Rudy Supriadi dan Nurhalis Majid, Bersama-Sama Bangkitkan Semangat Hobi Perkutut Banjarbaru Kalimantan Selatan

Dibilang saudara, tetapi tidak punya ikatan keturunan. Dikatakan rekan kerja, tetapi lebih dari segalanya. Itulah yang terjadi pada Rudy Supriadi dan Nurhalis Majid, motor penggerak semangat hobi perkutut di Banjarbaru Kalimantan Selatan. Dua sosok ini dikenal memiliki andil besar dalam membangun komunitas.

Keduanya juga berkiprah dalam organisasi perkutut yakni P3SI Pengda Banjarbaru. Nurhalis Majid adalah Ketua Pengda Banjarbaru periode 2012 sampai 2015. Ketika itu Rudy Supriadi menjadi sekertaris. Saat masa tugas mereka berakhir dan periode Ketua Pengda Banjarbaru terbentuk pada 2022, Rudy Supriadi resmi menjadi orang nomor satu.
Sedangkan Nurhalis Majid tetap setia berada dalam gerbong yakni sebagai Sekertaris. Nampaknya keduanya digariskan untuk berada dalam organisasi perkutut pada posisi yang sama dalam periode yang berbeda. Kepemimpinan Rudy Supriadi sebagai Ketua Pengda akan berakhir pada tahun 2025.
Karena mereka selalu berada dalam barisan organisasi, akhirnya tercipta sebuah persahabatan yang luar biasa, sampai mereka mengklaim dirinya sebagai saudara. “Dari hobi akhirnya jadi saudara,” terang Rudy Supriadi. Lebih lanjut disampaikan bahwa misi dan visi yang sama yakni ingin membangun hobi perkutut, akhirnya mereka merasa cocok untuk selalu bersama.

“Kami berdua merasa cocok, satu pemikiran soal hobi perkutut di Banjarbaru, maka kami berusaha untuk kembali membangkitkan gairah hobi perkutut yang sempat vakum beberapa waktu lalu,” sambung Rudy Supriadi.
Mereka ingat betul betapa kondisi hobi sebelum tahun 2022. Saat itu kerekan yang dimiliki oleh pengurus hanya tersedia sekitar 2 blok (84 kerekan). Bagaimana mungkin dengan jumlah yang terbatas itu mereka akan memaksimalkan hobi yang sudah mulai bergerak bersama-sama.
Padahal ketika itu, tidak sedikit pemula atau pendatang baru yang mulaii bermunculan. Terbatasnya jumlah blok dan kerekan, diakui berimbas pada saat mereka menggelar kegiatan latihan dan juga saat akan mengadakan kegiatan. Tidak mungkin dengan munculnya banyak pemain, bisa memenuhi kebutuhan akan kerekan.

“Kalau sekedar latihan, mungkin kami bisa gantian menggunakan kerekan yang ada, tetapi saat ada kegiatan, semisal latber dan lomba, maka hal itu tidak akan bisa kami lakukan. Kondisi inilah yang sempat membuat kami harus berfikir keras bagaimana mencari solusi agar kami bisa segera memaksimalkan hobi,” ungkap Rudy Supriadi.
Menambah jumlag blok dan kerekan adalah jalan yang harus dilakukan. Sebab yang pasti Lapangan Pengda Banjarbaru masih memungkinkan untuk menambah blok karena lahan yang ada sangat luas. “Alhamdulillah kami memiliki lapangan yang lumayan luas, tetapi saat itu jumlah blok dan kerekan masih terbatas,” terang Nurhalis Majid.
Lokasi yang mereka pakai saat ini adalah tanah milik tokoh perkutut nasional asal Binuang yakni H.Zai/H.Rihan. Pengda Banjarbaru dipersilahkan untuk menggunakan lahan tersebut tanpa kompensasi apapun. Sampai akhirnya tercetus ide untuk mencarikan solusi agar hobi perkutut di Banjarbaru kian semarak.

Ada dua opsi yang mereka lakukan yakni dengan cara urunan beberapa kung mania dan juga pengurus dan kembali meminta bantuan sang pemilik tanah untuk merealisasikan keingian tersebut. Respon luar biasa diberikan mereka. Tidak sedikut kung mania dan pengurus yang memberikan bantuan agar Lapangan Pengda Banjarbaru memiliki blok baru.
Begitu juga dengan H.Zai/H.Rihan. Realisasi untuk menambah jumlah blok dan kerekan akhirnya benar-benar terwujud. “Sekarang Lapangan Pengda Banjarbaru sudah menjadi 4 blok (168 kerekan). Semua ini berkat bantuan dari H.Zai/H.Rihan, rekan-rekan pemain seperti H.Fahmi Ares BF Banjarmasin, para pengurus, peternak semisal Sumo BF Banjarmasin dan pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu . Saya atas nama ketua dan pengurus mengucapkan banyak terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan,” kata Rudy Supriadi lagi.
Diharapkan dengan adanya lapangan ini, maka hobi perkutut di Banjarbaru dan sekitarnya bisa lebih semarak. Pada gelaran perdana lomba Regional Kalimantan Pengda P3SI Banjarbaru Cup 2022 pada Minggu, 23 Oktober 2022 dinilai sukses di laksanakan. Dari 204 kerekan dan gantangan yang tersedia, telah diisi 180 peserta.

Kung mania yang hadir beraal dari beberapa daerah di Kalimantan Selatan seperti Banjarbaru, Banjarmasin, Batulicin, Binuang, Rantau, Kandangan, Barabai dan Balangan, ditambah lagi peserta dari luar provinsi yaitu Kalimantan Timur (Balikpapan) dan Kalimantan Tengah (Pangkalan Bun).
“Tahun 2022 merupakan awal kebangkitan hobiy perkutut di Banjarbaru. In sya Allah berikutnya kita menggelar lomba yang meriah lagi dengan doorprize 1 (satu) unit sepeda motor. Untuk kegiatan tersebut kami mendapatkan bantuan doorprize sepeda motor dari sponsor Batu Gunung Mulia BF (H.Zai/H.Rihan Binuang,” kata Rudi lagi.
Pengda Banjarbaru akan kembali mencoba meminta jadwal ke Pengwil P3SI Kalimantan Selatan untuk melaksanakan agenda berikutnya. Kemungkinan di bulan November atau Desember 2022 menjadi incaran waktu yang tepat untuk kegiatan di Banjarbaru Kalimantan Selatan.
