Derkuku/Puter Pelung
Latpres Derkuku “Halal Bihalal” PPDSI Cabang Jember, (Minggu 28/4) : Jadi Kebangkitan Dekoemania Tapal Kuda, Jago Jago Situbondo Mendominasi

Latpres Seni Suara Burung Derkuku bertajuk “Halal Bihalal” yang dikemas oleh Waris, selaku Ketua PPDSI (Perkumpulan Pelestari Derkuku Seluruh Indonesia) Cabang Jember. Serta mendapat dukungan langsung dari Heru Pujianto, sebagai Ketua PPDSI Pengda Jawa Timur. Benar-benar jadi awal kebangkitan Dekoe Mania yang ada di wilayah “tapal kuda”.
Buktinya, latpres perdana yang dihelat pada hari Minggu 28 Maret 2024, di Lapangan Kampus 2 UNIPAR (Universitas PGRI Argopuro) Jember. Mampu menyedot perhatian Dekoe Mania selain dari Jember sendiri. Juga dihadiri Dekoe Mania dari wilayah “tapal kuda” tersebut, seperti dari Bondowoso dan Situbondo.

Melihat animo Dekoemania yang hadir begitu luar biasa, Waris, selaku ketua PPDSI Pengcab Jember dan sekaligus sebagai ketua pelaksana, mengaku sangat senang. Pasalnya, dua blok kerekan yang disiapkan, yaitu 1 blok untuk kelas bebas dan 1 blok untuk kelas pemula. Hanya menyisahkan satu atau dua kerekan saja yang kosong.

“Alhamdulillah dan terima kasih atas dukungan, partisipasis serta kehadiran teman-teman Dekoe Mania tapal kuda di Jember. Sehingga acara latpres perdana halal bihalal ini, bisa terlaksana dengan baik sesuai rencana dan sukses,” tutur Waris.

Gelaran latpres ini, lanjut Waris. Selain untuk saling ma’af mema’afkan karena masih dalam suasana bulan Syawal. Juga untuk memperkenalkan gantangan baru sebagai “home base” Dekoemania Jember. Dan ajang ini sekaligus sebagai persiapan melatih jago jago milik Dekoemania tapal kuda, sebelum turun di Liga Derkuku Indonesia (LDI), 19 Mei 2024 nanti di Jogya.

Hal senada juga disampaikan oleh Heru Pujianto. Ketua PPDSI Pengda Jawa Timur ini berharap, dengan adanya gantangan atau lapangan baru ini. Komunitas penggemar burung Derkuku di Jember, bisa lebih semangat untuk bangkit meramaikan dunia burung Derkuku di Jember dan sekitarnya.
“Ya ini harapan dan motivasi saya bersama pengurus PPDSI Pencab Jember. Ingin derkuku di kota tembakau ini bisa ramai dan berkembang. Dan sekaligus kita tunjukkan, kalau lomba derkuku ini benar-benar fair play. Makanya sebelum lomba dimulai, semua juri sudah saya ingatkan. Untuk bekerja sesuai pekem penilaian berdasakan (irama, dasar, ujung, tengah, depan) dan fakta kerja burung di lapangan,” terang Heru.

“Kalau memang burung ini bagus, ya dinilai sesuai kualitas dan kestabilan kerjanya mulai awal sampai akhir tanpa melihat burung itu milik siapa. Dan jangan memaksakan memberi nilai bagus pada burung yang tidak layak, karena itu akan menimbulkan masalah. Dan bila ketahuan, juri tersebut akan dinonaktifkan dibebastugaskan selamanya,” tegas Heru.

Dan apa yang disampaikan oleh Ketua PPDSI Pengda Jatim kepada semua juri, rupanya betul-betul dijalankan. Buktinya, sejak peluit babak pertama dimulai sampai babak terakhir (full 4 babak). Penilaian berjalan mulus dan fair play tanpa ada kendala apapun.

Meski persaingan antar jago di setiap babaknya terlihat begitu ramai dan ketat. Namun juri tetap fokus untuk memperhatikan satu persatu, mana jago yang betul-betul punya kualitas suara bagus sesuai pakem dan kerja stabil selama 4 babak penilaian. Jelas burung itulah yang dinilai layak oleh tim juri untuk mendapat nilai tertinggi.

Dan berikut 3 nama jago berhasil masuk nominasi tiga besar terbaik di masing-masing kelas. Setelah jago jago tersebut mampu menunjukkan kualitas suara dan performa terbaiknya selama 4 babak penuh di hadapan tim juri yang bertugas.

Di kelas bebas, posisi pertama berhasil direbut oleh Cassanova. Jago bergelang Fla 622 milik Jhony Susilo dari Situbondo ini sukses meraih podium tertinggi, setelah mendapat nilai total 87½ dengan rician bendera (4 warna, 5 warna, 5 warna dan 5 warna).
Sedangkan podium kedua berhasil direbut oleh Kidung Mataram milik Heru RJJ Jember. Dimana sebetulnya burung yang juga bergelang Fla ini punya nilai total yang sama dengan Cassanova yaitu 87½. Namun dikreteria pakem penilaian (nilai plus), Kidung Mataram kalah di irama (babak kedua) dan dasar suara (babak 4).

Rupanya Jhony Susilo, bukan hanya sukses mengawal Cassanova meraih podium juara. Namun Dekoemania yang memang sudah kenyang pengalaman ini juga sukses meriah tropy juara ketiga. Lewat aksi Bintang Panglima ring Semeru 74, yang juga mendapat nilai total 87½.

Selanjut di kelas pemula yang juga tak kalah ramai, seru dan ketat persainganya. Namun posisi tiga besar, berhasil direbut oleh tiga jago yang memang dinilai punya kualitas suara bagus dan nilai tertinggi diempat babak penilaian. Dan menariknya, posisi terbaik tersebut mampu diboyong oleh jago-jago dari Situbondo

Seperti posisi pertama, berhasil diboyong oleh Panglima jago bergelang Kidung 235 yang diusung oleh Mulyono dari Situbondo. Posisi kedua, berhasil direbut oleh Biduan Resing ring B2W 3841milik Junaidi. Dan posisi ketiga, sukses diraih oleh Mata Dewa ring Santri 118 milik Sukur Jayadi juga dari Situbondo.

Itulah jago-jago yang sukses masuk posisi tiga terbaik di latpres Halal Bihalal kali ini. Namun untuk melihat jago-jago lainnya yang juga sukses membawa pulang tropy juara dimasing-masing kelas. Selengkapnya bisa dilihat di box daftar juara di bawah ini.
“Sekali lagi, saya atasnama panitia dan pengurus PPDSI Cabang Jember. Mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang hadir. Dan tak lupa, panitia juga mohon ma’af, jika di latpres ini masih banyak kekurangan. Karena kita sebagai manusia biasa, jelas tak mungkin bisa sempurna,” tutup Waris yang berencana akan menambah jumlah kerekan. *agrobur.

