Perkutut
Fauzi Surabaya, Sukses Antar Rupawan dan Bangsawan Amunisi Sony Hartanto, Produk Jupiter Menuju Gelar Terhormat Even LP-Jatim dan LPI 2023

Sosok satu ini memang selalu terlihat diam, tidak banyak bicara dan terkesan tenang. Namun dibalik karater tersebut, ternyata menyimpan potensi yang luar biasa sebagai pengorbit perkutut level atas. Fauzi, begitulah rekan-rekannya memanggil. Dua perkutut bernama Rupawan dan Bangsawa, menjadi bukti yang tidak bisa terbantahkan akan potensi yang dimiliki.

Kedua perkutut tersebut adalah amunisi Sony Hartanto kung mania Surabaya, produk ternak Jupiter Bird Farm baru saja menuntaskan pertarungan di dalam arena dengan hasil memuaskan. Rupawan, produk bergelang Jupiter 348 ditetapkan sebagai peraih podium pertama Kelas Dewasa Yunior, even Liga Perkutut Jawa Timur 2023.
Sedangkan Bangsawan, produk bergelang Jupiter 676 menerima trophy juara keenam, gelaran yang sama dan di tahun yang sama pula (LP-Jatim 2023). Rupawan pernah juga meraih prestasi kedua Kelas Dewasa Yunior konkurs Liga Perkutut Jawa Timur 2022. Prestasi lain yang tidak kalah mentereng adalah kemenangan kelima dalam Liga Perkutut Indonesia 2022.

Serta podium ke empat Konkurs Liga Perkutut Indonesia 2023 dan Bangsawan sendiri meraih juara ke enam pada even yang sama serta tahun yang sama pula. Sukses ini tentu menjadi catatan penting bagi seorang Fauzi yang mampu mempersiapakan dua tarung gelaran berbeda yakni level regional dan nasional.
Dengan tempo dan waktu yang hampir setiap minggu, Fauzi dituntut untuk mempersiapkan dua rawatannya, agar bisa tetap bisa hadir mengikuti kedua gelaran tersebut. Apalagi dengan jarak yang berjauhan, tentu ini menjadi sebuah tantangan tersendiri. Dari satu kota menuju kota lain dengan karakter yang berbeda, Rupawan dan Bangsawan harus dikondisikan untuk bisa tampil fight.

“Terus terang memang ada tantangan, mencari kebiasaan burung dan mencari sela burung agar mau tampil saat di lombakan, namun demikian, kadang burung mau bunyi, tapi kalau birahi tidak pas, maka tidak bisa dipaksakan untuk tampil,” terang Fauzi. Soal target diakuinya, memang selalu harus dimunculkan.
“Saat saya membawa Rupawan dan Bangsawan, harus ada target juara. Namanya perawat kan ingin agar burung rawatannya mau bunyi bagus, sehingga bisa juara. Dari sana pula akan terpantau jelas kualitas burung. Karena performa terbaik burung hanya bisa dipantau dan dinikmati saat berada di arena lomba,” ungkap Fauzi.

Kehadiran Rupawan dan Bangsawan dalam setiap lawatan ke arena lomba LPI dan LP-Jatim, memang menjadi keputusan bersama. Fauzi mengaku selalu menjawab siap ketika sang bos (Sony Hartanto) menanyakan perihal Rupawan dan Bangsawan. “Ketika saya ditanya tentang kesiapan, saya selalu jawab siap. Yang penting bagaimana mengkondisikan burung bisa mau tampil,” sambung Fauzi.
Sony Hartanto sendiri mengatakan bahwa keputusan akhir, ada pada sang perawat. “Setiap kali mau lomba, saya selalu tanya Mas Fauzi, apakah burung siap atau tidak,” jelas Sony Hartanto. Sebagai seorang perawat, Fauzi memang harus melakukan tindakan untuk mengkondisikan Rupawan dan Bangsawan untuk selalu siap tempur.

“Yang namanya burung kadang ada kondisi dimana kurang fit dan harus menjalani masa istirahat, tapi saya berusaha untuk tetap hadir. Yang penting usaha sudah dilakukan, tinggal menunggu hasil di lapangan, apakah mau tetap tampil atau tidak,” kata Fauzi lagi. Dari pengakuan Fauzi, Rupawan ataupun Bangsawan, lebih banyak tampil di gelaran LP-Jatim.
“Selama ini penampilan Rupawan dan Bangsawan lebih banyak bagusnya saat tampil di LP-Jatim, tapi di LPI juga kadang mau tampil bagus,” tambah Fauzi. Jika dalam kondisi top form, Rupawan mampu menyelesaikan penjurian dengan raihan bendera empat selama empat babak berturut-turut.

Sedangkan Bangsawan, untuk saat ini masih mentok dipenilaian tiga warna hitam. Hal ini diakui Fauzi karena faktor jam terbang dan usia. Rupawan, saat ini berada di usia dua tahun lebih, sedangkan Bangsawan masih 10 bulan. Ketika tampil di atas kerekan, Rupawan tanpa disertai pasangan, sedangkan Bangsawan didampingi betina.
Perbedaan inilah yang membuat dua amunisi yang lahir dari kandang Jupiter Panasonic (Jupiter Sony x Jupiter Daiwa) belum bisa disamakan. Namun demikian perbedaan itulah yang membuat Fauzi untuk bisa terus menjadikannya petarung hebat dan bisa membawa pulang trophy kemenangan. *agrobur.
