Perkutut
Ir RH.Moh Mahmud, Ketua Pengda Bangkalan : Kami Ingin Mendengar Keluh Kesah Juri

Saat ini Bangkalan menjadi satu diantara sekian kota yang mampu mempersembahkan proses penjurian yang dinilai lebih fair play dan transparan. Tidak sedikit kung mania yang mengapresiasi kondisi tersebut, salah satunya adalah Cak Goendul. “Terus terang sekarang ini ketika ada lomba bersamaan, saya lebih memilih mengikuti kegiatan di Bangkalan. Saya merasakan sendiri penjurian di Bangkalan lebih fair,” terang Cak Goendul.

Lebih lanjut disampaikan bahwa ada kepuasaan dan kebanggaan ketika turun lomba di Bangkalan, meski tidak harus meraih podium pertama. “Biasanya saya mengukur kualitas burung pada kegiatan di Bangkalan, apakah bisa mencapai nilai tiga warna, tiga warna hitam atau tidak. Karena di Bangkalan nilai yang didapat sesuai dengan kualitas dari burung itu sendiri,” ungkap pemilik Cak Goendul Bird Farm Surabaya.
Meski juri Bangkalan memiliki reputasi sebagai pengadil yang banyak mendapatkan nilai positif, tetapi tetap saja belum menjamin bahwa kinerja mereka akan diterima oleh seluruh peserta. Ada saja peserta yang merasa belum puas atas kinerja juri. Dalam sebuah gelaran Konkurs, juri masih saja dijadikan kambing hitam. Kinerja mereka dianggap belum mampu menjadi pengadil yang sebenarnya.

Kondisi inilah yang bisa melunturkan fokus dan konsentrasi juri. Mereka tidak akan bisa lagi bekerja dengan enjoy dan santai ketika ada penilaian seperti itu. Tentu jika hal itu terjadi, maka juri tidak akan mampu berkerja secara optimal dan maksimal. Untuk itulah perlu ada komunikasi yang bisa terjalin antara juri dan pihak yang memiliki kewenangan mengatasi hal tersebut di atas.
Ir.RH.Moh Mahmud, Ketua P3SI Pengda Bangkalan mencoba mencari solusi dari kondisi tersebut. “Saya ingin juri berkeluh kesah kepada kami, jangan hanya peserta dan panitia yang bisa kami tampung masalah yang dihadapi,” terang Ketua Pengda Bangkalan. Lebih lanjut disampaikan bahwa juri harus mendapatkan wadah untuk bisa menampung apa yang selama ini dihadapi, terutama saat berada di arena dan usai bertugas.

Perlu ada komunikasi yang terjalin antara juri dan pengurus, sehingga bisa menjadi jembatan untuk mengatasi dan mencarikan solusi. “Saya yakin juri pasti punya uneg-uneg dan pikiran yang ia dapatkan dalam sebuah tugas, tapi selama ini dia seakan membawa beban sendiri tanpa ada pihak yang mau membantu mendengarkan apalagi mencarikan solusi,” sambung pemilik CTP Bird Farm Bangkalan.
Untuk itulah Ir. RH.Moh Mahmud berharap juri jangan hanya diam ketika ada masalah, sehingga pengurus tidak tahu apa permasalah yang terjadi. Sampaikan persoalannya pada pengurus, sehingga bisa meringankan beban. Langkah ini diambil sebagai wujud kepedulian pada pengadil di lapangan.

“Kita selalu menuntut juri untuk berkerja secara maksimal, fair play dan transparan, tetapi kita tidak pernah memfasilitasi juri ketika mereka menghadapi masalah,” imbuhnya lagi. Komunikasi yang rutin adalah bentuk perhatian dan dukungan kepada juri untuk bisa menjalankan tugas dengan baik dan benar. Langkah yang tidak kalah penting dan juga menjadi perhatian Pengda Bangkalan adalah memberikan peningkatan pemasukan juri.
Apa saja yang bisa dilakukan, ini yang harus dipikirkan, sehingga juri nantinya bisa menambah income tidak hanya dari hasil menjuri, tetapi dari hal lain tentunya tidak sampai menciderai profesionalisme dari juri itu sendiri. “Ada beberapa program yang akan saya berikan pada juri demi kesejahteraan mereka, makanya saya ingin segera ada pertemuan dengan mereka,” sambung Ketua Pengda Bangkalan lagi.

Sueb, juri nasional Bangkalan menyambut baik keinginan tersebut. “Saya setuju dengan apa yang disampaikan Ketua Pengda Bangkalan karena ini adalah langkah bagus bagi kelangsungan kerja kami. Cara ini adalah menyampaikan uneg-uneg kami,” terang juri asal Blega Bangkalan. Rudi Darmawan, juri nasional juga mengatakan hal yang sama.
“Bagi kami apa yang disampaikan Ketua Pengda Bangkalan adalah langkah yang bijaksana. Selama ini kami punya uneg-uneg tapi tidak tahu harus disampaikan kemana, nah dengan adanya pernyataan tersebut, maka kami merasa ada yang memperhatikan,” jelas juri asal Bangkalan Kota.
Sholeh, juri nasional lainnya mengaku senang dengan apa yang disampaikan Ketua Pengda. “Ini adalah sesuatu yang bagus dan saya senang karena kami bisa menyampaikan uneg-uneg jika ada masalah,” kata juri asal Tanah Merah.
