Perkutut
LatNil Tomy BF Feat Pengda Surabaya (Kamis, 14/09), Agenda Rutin ke Enam Belas, Permata Hati dan Salim Naik Podium Pertama

Memasuki gelaran ke enam belas, LatNil Tomy BF Feat Pengda Surabaya yang digelar pada Kamis, 14 September 2023, semakin menunjukkan peningkatan daya tarik kung mania untuk mengikutinya. Lapangan milik Pengda Surabaya di Jalan Simorejosari Sari A, lokasi yang dipilih untuk kegiatan tersebut, sepertinya sudah akrab dengan peserta.

Mereka tidak perlu lagi harus mencari dimana lokasi berada. Begitu juga dengan kegiatan tersebut, tergelar secara otomatis. Para peserta tidak perlu lagi untuk diingatkan, karena yang pasti agenda ini sudah tercatat sebagai even tetap yang tidak akan mungkin mengalami perubahan.
“In syaa Allah agenda LatNil Tomy BF Feat Pengda Surabaya akan menjadi kegiatan tetap setiap Kamis di lapangan Simorejo Sari A Surabaya,” terang H.Riman sang tuan rumah. Komitmen ini yang menjadi salah satu pesan kuat bahwa Surabaya dalam hal ini Lapangan Pengda di Jalan Simorejo Sari A, bisa menjadi pusat kegiatan.

Disana pada kung mania Kota Pahlawan bisa memantau dan mengetahui kualitas perkutut orbitannya, karena ada juri yang diturunkan untuk menilai burung-burung tersebut. Artinya bahwa hasil yang diketahui dari performa burung, benar-benar obyektif dan riil karena ada ahli yakni juri yang memberikan penilaian.

Penilaian tersebut bukan berasal dari para pemilik burung, atau rekan sesama peserta atau bahkan dari kung mania senior. “Disini kita sama-sama belajar dan saling tukar pikiran dan pengalaman seputar hobi perkutut, apalagi ada juri yang kami datangkan sehingga kita bisa bertanya langsung tentang kualitas burung kita,” ungkap H.Riman.
Meski bandrol tiket yang dipasang masih berada di angka Rp 10 ribu, namun tidak sampai mengurangi greget kegiatan. Bahka dari mereka mengaku senang dengan kegiatan tersebut karena murah meriah tapi tidak murahan. Untuk konsumsi, panitia menyediakan nasi bungkus dan bagi para peraih juar di tiga besar, mendapatkan hadiah berupa beras.

Kegiatan ini juga masih mempertahankan dua partai yang dilombakan, yakni Kelas Piyik Hanging dan Kelas Piyik Bulu Coklat. “Misi saya memang untuk meningkatkan semangat rekan-rekan untuk memulai melatih perkutut orbitannya dari kelas Piyik Bulu coklat lagi, sampai nantinya terus meningkat ke level yang lebih tinggi,” sambung pemilik Tomy Bird Farm Surabaya.

Sementara itu dari dalam arena diinformasikan bahwa pelaksanaan acara berlangsung seru dan sengit. Kondisi tersebut semakin lengkap dengan cuaca yang begitu menyengat. Sampai akhirnya ditetapkan posisi kejuaraan. Untuk Kelas Piyik Hanging, juara pertama berhasil menjadi milik Permata Hati amunisi Syaiful Surabaya ring Steven yang digantang pada nomor 71.
Disusul kemudian Super Star andalan H.Hannan RWS Gresik, perkutut ternakan Jihan yang menempati nomor gantangan 89. “Andai burung saya mau bunyi di babak akhir, mungkin ceritanya akan lain dan saya bisa meraih podium pertama. Namun itulah seni berlomba, kadang mau bunyi dan tidak jarang enggan tampil,” jelas H.Hannan RWS Gresik.

Untuk tempat ketiga, berhasil menjadi milik Pakem, orbitan H.Pian Surabaya, ternakan Aulia yang digantang pada nomor 100. Di Kelas Piyik Bulu Coklat, Salim, amunisi H.Hatif Surabaya, ring NET yang berada di nomor gantangan 09, ditetapkan sebagai peraih podium di urutan pertama.

Menyusul kemudian Solidaritas, andalan Nur Suki Surabaya, produk ternak DAI yang ada di nomor gantangan 13 sebagai peraih tempat kedua, dan urutan ketiga ada Cair, orbitan Benny Mintarso Surabaya, ternakan BN yang berada di nomor gantangan 18.

Diakhir acara, panitia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan kerjasama peserta, sehingga cara bisa berjalan sesuai harapan dan rencana. Permintaan maaf juga disampaikan jika selama acara berlangsung dari awal hingga akhir, ada hal-hal yang kurang berkenan.

