Perkutut
RDS99 Cup Magetan, Pertarungan Maha Dahsyat Hadapi Serangan Lawan dan Angin, Penjurian Berakhir dengan Kemenangan Sabuk Intan, Bolo Dewo dan Demolis
Magetan kembali menghadirkan gelaran konkurs seni suara alam burung perkutut pada Minggu 30 Juli 2023 bertajuk RDS99 Cup. Menempati lokasi di Lapangan milik Pengda Magetan di Pojok Sari Sukomoro, acara berlangsung lancar, aman dan sukses. Kondisi seperti itu sudah menjadi pemandangan yang seringkali bisa terlihat selama ini.
Ketika Magetan dipilih untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan konkurs milik kung mania, selalu berhasil sesuai harapan. Tidak pernah terjadi kesan negatif usai pelaksanaan. Sepertinya peserta benar-benar terpuaskan dengan apa yang mereka alami selama berada di lapangan, mengikuti setiap proses acara.
Kenyatan itulah yang menjadikan setiap kali Magetan mengudang kung mania untuk hadir dalam rangka kegiatan, maka tidak ada kata menolak bagi kung mania untuk melewatkan apa yang sudah menjadi tujuan mereka. Seperti dalam kegiatan kali ini. Tiga partai yang dibuka, Kelas Dewasa Bebas, Piyik Yunior dan Piyik Hanging, mendapatkan respon luar biasa.
Seluruh tiang kerekan dan gantangan yang disediakan panitia, penuh sesak oleh kehadiran para penggila lomba. Membludaknya peserta berkat dukungan dari kung mania asal Kediri, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Ngawi, Sragen, Bloro, Jateng, Madiun dan Magetan sendiri. Tumpah ruah peserta terlihat dengan jelas.
Kehadiran mereka berimbas pada ketatnya persaingan dalam perebutan posisi kejuaraan di masing-masing kelas yang dilombakan. Mereka berharap sang orbitan mampu menunjukkan kinerja dan performa terbaiknya, sehingga mendapatkan penilaian paling tinggi yang diberikan oleh juri yang kebetulan bertugas.
Even kali ini memang benar-benar menjadi pertaruhan para peserta yang berada di tengah lapangan, baik untuk kelas kerekan ataupun gantangan. Betapa tidak, tuntutan sang perawat, pemilik burung dan para joki yang mengawal langsung, harus diperjuangkan dengan segenap tenaga dan kemampuan yang ada.
Kondisi di lapangan kali ini benar-benar menjadi sebuah pertarungan hebat, para peserta bukan saja harus menghadapi serangan lawan, namun angin yang berhembus dalam kekuatan penuh, juga menjadi factor yang harus benar-benar dihadapi agar bisa tetap mengeluarkan seluruh performa yang ada.
Para peserta yang berada di atas kerekan dan gantangan, harus bertarung dengan lawan dan juga angin. Perjuangan yang benar-benar terasa berat, namun harus tetap dihadapi. Hanya perkutut yang memiliki mental petarung sajalah yang bisa lolos dari ujian alam. Mereka yang tidak diimbangi dengan mental lapangan, maka harus menyerah sebelum akhir babak.
Mungkin sangat mengerikan ketika sangkar yang terisi perkutut di atas kerekan ataupun gantangan, bergoyang. Namun itulah kondisi riil yang ada dan harus dihadapi untuk menunjukkan potensi sebenarnya yang dimiliki. Sampai akhirnya empat babak penjurian bisa dilalui tanpa ada masalah.
Sampai akhirnya penentuan posisi kejuaraan di masing-masing kelas diumumkan. Untuk podium pertama Kelas Dewasa Bebas, berhasil menjadi milik Sabuk Intan amunisi Arif/karjo Tulungagung, produk ternak Askal/NN99 yang menempati nomor kerekan 24. Disusul kemudian Goyang Matador andalan Sholikan Kediri, ternakan SLK yang berada dikerekan nomor 21, diposisi kedua.
Tempat ketiga dimenangkan Enprinza orbitan Anas Motor Ponorogo, ternakan Adiluhung yang berada di nomor kerekan 42. Di Kelas Piyik Yunior, podium pertama berhasil diraih Bolo Dewo amunisi Priyo Nganju, perkutut bergelang PR969 yang dikerek pada nomor 55. Menyusulkemudian Endelia andalan Galih GNP Tulungagung, ternakan HLM yang berada di atas kerekan 53.
Dan ditempat ketiga, dimenangkan oleh Lawu Aji orbitan Eko Prasetyo Magetan, produk ternak Jaya Perkasa yang dikerek pada nomor 61. Di partai perkutut usia muda yakni Piyik Hanging, juara pertama menjadi milik Demolis amunisi Priyadi Ponorogo, ring Dada yang berada di atas gantangan nomor 55.
Disusul kemudian Bomer andalan Soegeng Sragen yang digantang pada nomor 93. Sednagkan untuk posisi ketiga diraih oleh Mutiara orbitan Bambang tarzan Caruban, ternakan IOT yang berada di nomor gantangan 120. Di akhir acara Om Bepe Cross Bird Farm Madiun, sang pemandu mengucapkan terima kasih atas kehadiran para peserta.
“Saya mewakili panitia mengucapkan terima kasih atas kehadiran teman-teman peserta dalam acaa ini,” terang Om Bepe Cross. Permintaan ma’af juga disampaikan jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama acara, semisal cuaca yang berada di luar perkiraan panitia. “Kami tidak bisa menghindari kondisi angin berhembus kencang, karena itu berada di luar kehendak kami. Tapi yang pasti semua bisa berjalan sesuai harapan,” sambung Om Bepe.