Perkutut
Halal Bihalal Cup 2023 Surabaya, Diskualifikasi Makan Banyak Korban, Podium Pertama di Boyong Peserta Luar Kota
Nuansa syawal begitu terasa dalam gelaran Halal Bihalal 2023. Agenda hasil kolaborasi P3SI Pengda Surabaya dan kung mania Kota Pahlawan yang dihelat pada Minggu, 30 April 2023 di lapangan milik Pengda Surabaya di Jalan Simorejo Sari A Surabaya, betul-betul dimanfaatkan oleh mania untuk saling bersilaturrahmi dan berma’af-ma’afan.
“Mumpung lagi suasana lebaran, manfaatkan untuk meminta ma’af sekalian berlomba,” ujar salah satu peserta asal Madura. Moment kali ini memang pas untuk dipakai sebagai ajang saling membuka pintu ma’af bagi mereka yang sudah menjalani masa pelatihan satu bulan penuh menuju kondisi yang fitrah.
Choirul Anwar, Ketua P3SI Pengda Surabaya menuturkan bahwa kegiatan ini memang didesain sebagai ajang untuk silaturahmi dan saling berma’af-ma’afan karena masih dalam suasana lebaran syawal. “Kegiatan kali ini bukan saja untuk adu burung, tetapi juga saling silaturrahmi dan meminta ma’af kepada sesama mania perkutut,” terang Choirul Anwar.
Lebih lanjut disampaikan bahwa selama sebulan penuh, jiwa dan raga digembleng untuk sabar dalam menjalani puasa, maka saat ini adalah menyempurnakan dengan cara berma’af-ma’afan, sehingga lengkap sudah ada yang didapat. “Lomba adalah cara agar kami bisa bertemu dalam suasana lebaran,” sambung Choirul.
Sementara itu, agenda bertajuk Halal Bihalal Cup 2023 ini nampaknya dimanfaatkan betul oleh kung mania untuk kembali ke arena setelah sebulan penuh mereka tidak pernah merasakan sensasi berada di lapangan. Ach.Munip salah satu panitia mengatakan bahwa respon yang diberikan peserta luar biasa, meski ada beberapa kegiatan yang sama di luar Surabaya.
Nampaknya agenda bersamaan ini menjadi salah satu factor jumlah peserta yang tidak memenuhi kuota, terutama di partai kerekan penuh. Benny Mintarso, salah satu panitia mengatakan bahwa Kelas Dewasa Senior dan Dewasa Yunior yang menjadi partai utama, akhirnya digabung menjadi satu dengan nama Kelas Dewasa Bebas.
“Setelah saya lihat jumlah peserta di kelas kerekan penuh, ternyata Dewasa Bebas hanya diikuti tidak kurang dari 21 peserta, akhirnya kami sepakat untuk menggabungkan setelah mendapatkan persetujuan dari peserta. Sedangkan untuk kelas Piyik Yunior dan Piyik Hanging, tidak ada perubahan karena peserta memenuhi kuota,” ungkap Benny Mintarso.
Sementara itu, perjalanan acara berlangsung sukses dan lancar. Cuaca cerah dan cenderung panas mengawal proses penjurian dari awal hingga akhir. Empat babak yang diberikan kepada juri berjalan tanpa ada masalah. Even kali ini benar-benar menerapkan AD/ART P3SI Pusat yang disahkan lewat Munas di Surabaya beberapa waktu lalu.
Dampaknya tidak sedikit peserta yang harus menerima sanksi tegas berupa diskualifikasi di Kelas Piyik Hanging dan Piyik Yunior. “AD/ART memang harus kami terapkan demi mendukung program P3SI Pusat, jika ada peserta yang terkena imbas, maka kami tidak bisa berbuat banyak,” terang Benny Mintarso yang diamini Choirul Anwar.
Ada peserta di Kelas PiyikHanging yang sebenarnya memiliki kans kuat untuk menjadi jawara. Raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan tiga warna hitam pada babak kedua, menjadi peluang besar untuk menjadi peraih podium pertama. Namun sayang pada babak ketiga, sanksi diskualifikasi nilai hangus total empat babak harus diterima.
Begitu juga di Kelas Piyik Hanging, ada peserta yang harus gigit jari karena perkutut orbitannya dapat bendera merah tanda diskualifikasi. Meski diterapkan perbabak, namun kenyataan ini sangat merugikan karena berdampak pada peluang untuk menjadi juara. Dari hasil penilaian, untuk Kelas Dewasa Bebas dimenangkan oleh Black Foot amunisi H.Sunahwi Talango.
Perkutut ternakan Ababil yang dikerek pada nomor 30 sukses meraih bendera tia warna pada babak pertama dan ketiga serta tiga warna hitam pada babak kedua dan keempat. Disusul kemudian Shopee andalan Tim Win’s Banjarmasin ternakan Win’s yang dikerek pada nomor 05 setelah meraih bendera tiga warna hitam pada babak pertama, tiga warna pada babak kedua, bendera koncer pada babak ketiga dan dua warna pada babak keempat.
Dan di tempat ketiga dimenangkan Primadona, orbitan Yance Cikeas BF. Keberhasilan perkutut ternakan PA yang dikerek pada nomor 31 berkat raihan bendera tiga warna rata selama empat babak berturut-turut. Di Kelas Piyik Yunior, juara pertama berhasil dimenangkan Satu Hati amunisi Yudi Netizen Situbondo produk ternak Atlas.
Kemenangan perkutut yang dikerek pada nomor 140 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama, kedua dan keempat serta raihan bendera tiga warna hitam pada babak ketiga. Disusul kemudian Irama Bahari amunisi H.Mattasan Surabaya. Keberhasilan perkutut ternakan Atlas yang dikerek pada nomor 153 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama, kedua dan ketiga serta dua warna hitam pada babak keempat.
Di tempat ketiga ada Janoko orbitan H.Imam Team Tiger Sepanjang Sidoarjo. Keberhasilan perkutut ternakan Balqis diraih berkat bendera tiga warna pada babak pertama, ketiga dan keempat serta dua warna hitam pada babak kedua. Sedangkan di Kelas Piyik Hanging, juara pertama berhasil menjadi milik Super Bintang andalan H.Hanan Gresik, ring Jihan.
Kemenangan perkutut yang digantang pada nomor 58 berkat raihan bendera tiga warna rata selama empat babak berturut-turut. Disusul kemudian Bento amunisi Lili DBL BF Asembagus Situbondo ring DBL. Sukses perkutut yang menempati nomor gantangan 45. Sukses panitia menggelar kegiatan diikuti keberhasilan H.Mattasan meraih dua doorprize utama.
Dua keping emas hantam yang disediakan oleh panitia sengaja diundi pada akhir acara. Ternyata peserta yang berhasil memboyong dua keping emas tersebut adalah H..Mattasan kung mania Surabaya. “Kalau sudah rejeki tidak akan kemana. Makanya emas itu didapat saya. Alhamdulillah saya bisa kembali dapat hadiah setelah pada lomba di Pasuruan juga dapat emas,” kata H.Mattasan.