Connect with us

Lomba

Anniversary Satu Dekade Dalung BC Penuh Kebersamaan: Dynamite, Killer dan Petrus Double Winners

Published

on

dalung bc utama
Para juara di ajang Anniversary Satu Dekade Dalung BC, Minggu, 30 November 2025 di Gantangan 3G. (Foto; gde)

KEGIATAN lomba burung berkicau bertajuk “Anniversary Satu Dekade Dalung BC” yang digelar Dalung BC berkolaborasi dengan Victory Indonesia berakhir dengan sukses besar, penuh happy dan suasana kebersamaan. Lomba dalam rangka merayakan HUT ke-10 Dalung BC ini berlangsung Minggu, 30 November 2025 di Gantangan Gunung Galunggung atau 3G, Denpasar – Bali.

Dalung BC, tetap solid di usia 10 tahun.

Sejak pukul 10.00 Wita, satu persatu komunitas pecinta branjangan Bali hadir untuk meramaikan gelaran ultah Dalung BC ini. Tepat pukul 11.00 Wita, kelas branjangan mulai naik. Sebanyak empat kelas branjangan yang rata-rata ramai peserta berhasil dituntaskan sebelum kelas utama murai batu dibuka tepat pukul 13.00 Wita yang kemudian dilanjutkan dengan kelas cucak ijo, cendet dan love bird yang sejak sesi pertama hingga berakhir digelar tanpa teriak. Bahkan yang spesial dari gelaran ini, burung yang tidak kerja di seluruh kelas mendapat apresiasi angpao dari panitia agar para pemula semakin berani ke arena.

Gelaran Dalung BC mendapat dukungan luas kicau mania.

Usai lomba berakhir, Ketua Dalung BC Baja Maheswara menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh kicau mania Bali yang sudah berkenan hadir meramaikan gelaran ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada para pihak sponsor yang telah memberikan dukungan penuh sehingga lomba ini bertambah meriah dan sukses. Apa yang menjadi tujuan gelaran ini, kata Maheswara bisa terwujud yakni mengajak para pemain merasakan senang saat bermain begitu juga membangun kebersamaan di antara kicau mania sehingga rekan-rekan tidak takut untuk datang lagi.

Victory Indonesia, tunjukkan kinerjadi lapangan bersama Dalung BC.

“Kami mewakili panitia dan Dalung BC tak lupa menyampaikan permohonan maaf jika selama penyelenggaraan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan,“ ucap Maheswara.

Ia juga menegaskan bahwa tahun depan, Dalung BC bakal kembali menggelar lomba tentunya akan dikemas lebih meriah lagi. “Terimakasih buat dukungan teman-teman semuanya, dan kami berharap teman-teman tidak takut untuk datang lagi. Karena tahun depan kami akan buat lebih meriah dari tahun ini,“ tegas Maheswara.

Penilaian Terbuka

Di bawah hakim lapangan yang dipercayakan kepada Victory Indonesia dengan sistem penilaian terbuka tanpa ada koordinasi, membuat penilaian lebih fairplay. Peserta selain dapat melihat dengan jelas burung kerja di lapangan, karena peserta terbatas juga bisa mengamati kinerja juri karena burung yang masuk nominasi dari masing-masing juri dicatat di papan rekap.

Petrus milik Naths raih branjangan terbaik.

Setelah kelas branjangan berakhir yang menobatkan Petrus milik Naths sebagai branjangan terbaik karena double winners, dilanjutkan dengan kelas partai neraka murai batu.

Kelas murai batu ramai peserta.

Kelas murai batu G24 A diikuti full peserta. Di tengah gaco-gaco yang sudah malang-melintang di arena kontes lokal dan nasional, para kontestan langsung menunjukkan kinerjanya sesaat digantang. Namun karena durasi penilaian cukup panjang sehingga banyak yang tidak sanggup onfire hingga penilaian berakhir. Tetapi berbeda dengan Dynamite dan Madagaskar yang kebetulan mendapat undian berdekatan. Saling lempar tembakan pun terjadi. Dynamite yang tampil energik bermain di dua tangkringan sejak digantang sudah memainkan rolingan yang sesekali ditutup dengan tembakan yang nyaris tanpa jeda. Madagaskar pun tak tinggal diam yang sesekali menimpali dengan tonjolannya yang tajam. Di akhir penilaian enam juri sama-sama memberikan nilai mentok pada Dynamite dan Madagaskar, tetapi saat penancapan bendera favorit, Dynamite milik D’Yan Samurai berhasil menduduki posisi puncak.

Dynamite milik D’Yan Samurai sabet double winners. Bersama mekanik Mr. Budi.

Pada sesi kedua murai batu G16, pertarungan bertambah seru. Kali ini Dynamite yang kembali diturunkan mendapat posisi di gantangan 26. Perlawanan kini datang dari Sudawirat milik Agus Marga yang digantang di nomor 39. Saling unjuk rolingan yang apik dikombinasikan dengan tembakan pun terjadi. Masih ada Fortuna yang juga tampil ciamik di sebelah Sudawirat. Namun Dynamite yang semakin onfire di menit-menit terakhir membuat menang mutlak disusul Sudawirat dan Fortuna.

Moncer Go berhasil terdepan di sesi ketiga.

Di sesi ketiga kelas murai batu G24, peta kekuatan berubah. Moncer Go milik Lissan Art Gallery tak terbendung melampiaskan tembakan-tembakannya setelah terpancing oleh lawan-lawan di sampingnya. Di sana ada Durgala milik Samsudin yang sudah malang melintang di arena kontes.  Namun Moncer Go akhirnya menduduki podium utama disusul Durgala dan Sudawirat.

Batavia milik Pande berhasil moncer di sesi keempat

Memasuki sesi keempat kelas murai batu 180 TP D, giliran Batavia milik Pande dari Dewata BC yang digantang di sisi timur yang tampil garang. Bahkan Moncer Go harus tergusur ke posisi runner up meski sudah tampil ngotot.  Dan di laga pamungkas, kelas murai batu bonus, Nakula milik Dek Jun berhasil melaju ke puncak setelah menyisihkan Moncer Go dan Durgala yang masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga.

Dek Jun, antarkan Nakula juarai kelas penutup.

Dari lima laga partai neraka, Dynamite berhasil double winners dan sekaligus dinobatkan sebagai murai batu terbaik.

Dynamite tampil double winners berhasil dinobatkan sebagai murai batu terbaik.

Di laga cucak ijo yang membuka empat kelas, Pajero milik Mansyur berhasil menduduki podium utama setelah on fire sepanjang penilaian. Pajero mendapat perlawanan sengit dari Rotor milik Boby Trash yang juga tampil dengan tembakan-tembakannya yang panjang-panjang.

Pajero berhasil juarai sesi pertama cucak ijo.

Di laga kedua, giliran Terminator milik Purwa Orchids yang tampil eboh. Tonjolan-tonjolannya yang rajin dikeluarkan sepanjang penilaian mengantarkan naik podium disusul Rocket dan Rotor. Tetapi di laga ketiga peta pertarungan berubah. Mistic milik Mr. Jegoh berhasil terdepan disusul Rotor yang tampil stabil. Dan di kelas pamungkas cucak ijo, Sarkali milik Mr. Bonet berhasil membawa pulang trofi juara 1.

Terminator berhasil unggul di sesi kedua cucak ijo.

Walaupun peserta terbatas, kelas cendet begitu sengit. Terlebih lagi masing-masing kontestan menunjukkan variasi rolingannya yang super apik. Killer milik Antok Arema akhirnya berhasil menjuarai sesi pertama. Namun memasuki sesi kedua, New Dragon milik D’Yan Samurai tampil apik dengan memainkan rolingan dengan lagu-lagu gerejaan begitu juga kenarian yang dibawakan mengalun. New Dragon akhirnya berhasil terdepan.

New Dragon berhasil juarai kelas cendet sesi kedua.

Di laga penutup, Killer kembali berjaya sekaligus mengantarkan sebagai cendet terbaik.

Killer dinobatkan sebagai cendet terbaik.

Di sela-sela partai panas kelas murai batu, cucak ijo dan cendet, juga diselingi kelas love bird yang ternyata ramai peserta. Penilaian di kelas ini tetap dengan system jumlah suara dimana pada sesi pertama disabet Asmara milik Hariono. Kemudian pada sesi kedua diraih Ayuk milik Budiono yang dipepet Gadis milik Febrian.

Di laga ketiga, Gadis berhasil memperoleh nilai tertinggi. Namun di sesi penutup Alimah milik Mr. Jaenal berhasil menjadi juara. Namun Gadis yang sempat unggul di dua kelas berhasil dinobatkan sebagai love bird terbaik.

Gadis, Love Bird Terbaik.

Dalung BC saat merayakan ultah ke-10.

Sebelumnya, jelang sesi pertama kelas murai batu naik, Crew Dalung BC menggelar acara syukuran peringatan ulang tahun Dalung BC ke-10 dengan meniup lilin ultah dilanjutkan menyanyikan lagu ulang tahun dan potong kue. Mereka mensyukuri bahwa Dalung BC sudah berusia 10 tahun dan tetap solid dalam mengarungi hobi burung yang penuh kekeluargaan. (gde)

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.