Connect with us

Perkutut

Smile Dewata Cup: Arjuna, Gandrung, Manik Suara dan Jokotole Moncer, Tetasan Peternak Bali Dominasi

Published

on

utama
Para jawara di masing-masing kelas. (Foto kolase: gde)

LIGA Perkutut Bali 2025 kini memasuki seri ke-8. Diselenggarakan oleh Pengwil P3SI Bali, lomba bertajuk “Smile Dewata Cup” yang digelar Minggu, 19 Oktober 2025 di Lapangan Subak Sembung Peguyangan Denpasar berjalan meriah dan sukses.

Dari 4 kelas yang dibuka yang masing-masing membuka 1 blok, dua kelas piyik full peserta, bahkan ada beberapa pesanan kung mania masuk daftar tunggu. Sementara di kelas dewasa senior dan yunior hanya menyisakan beberapa lembar tiket. Ludesnya tiket di kelas piyik sebagai pertanda bahwa peternak-peternak Bali sudah semakin menunjukkan eksistensinya di arena lomba. Dan kelas piyik yunior dan hanging adalah media terbaik untuk menguji kualitas hasil tetasannya.

Sutaji dengan Arjuna di nomor 42.

Seperti terpantau pada ajang Smile Dewata Cup, tetasan Sapta Windu BF berhasil menjuarai kelas piyik hanging. Bahkan kualitasnya tak tanggung-tanggung, burung yang diberi nama Arjuna oleh pemiliknya Sutaji mampu meraup nilai tiga warna di tiga babak, hanya di babak keempat memperoleh dua warna hitam. Sedangkan D’Ari dengan gacoannya yang juga bernama Arjuna berhasil menduduki posisi runner up dengan nilai dua warna hitam di empat babak. Arjuna D’Ari bersaing ketat dengan Bima Sakti yang juga memperoleh nilai yang sama menduduki peringkat ketiga.

Para jawara di kelas piyik hanging

Walaupun di kelas piyik yunior juara pertama yang diraih Gandrung milik Salamin tanpa menyebutkan ring peternak, namun sebagian besar atau didominasi para jawara di kelas tersebut termasuk juga di kelas piyik hanging merupakan tetasan peternak Bali. Sapta Windu BF masih sanggup bertengger di posisi kedua dengan nama Giok Hitam milik Nengah Suarka.

Gandrung, juarai piyik yunior

Di laga piyik yunior, persaingan tampak begitu ketat. Memasuki babak pertama tiga gaco tampil apik dengan nilai tiga warna di antaranya Gandrung, Giok Hitam dan Malioboro. Memasuki babak kedua, tiga kontestan ini kembali tampil ciamik sama-sama meraih nilai tiga warna.

Jawara di kelas piyik yunior

Setelah jeda istirahat, suasana berubah. Angin mulai kencang di tengah terik matahari. Dua gaco meraih nilai dua warna hitam sedangkan yang lainnya hanya meraih koncer. Namun di babak keempat Gandrung kembali bangkit. Nilai tiga warna kembali disabet, sedangkan dua lawannya hanya meraih nilai dua warna hitam dan koncer. Tiga poin tiga warna yang diperoleh Gandrung membawanya ke posisi puncak disusul Giok Hitam di tempat kedua dan Malioboro di tangga ketiga.

Manik Suara, jawara bertahan di kelas dewasa yunior

Letox’s dan Ketut Dawan tak mau kalah di kelas dewasa

Di kelas dewasa yunior, Manik Suara milik Yoga Semadi terlalu tangguh untuk ditaklukkan. Mengawali babak pertama, Manik Suara langsung mendapat modal nilai tiga warna. Walaupun di tiga babak berikutnya hanya meraih nilai dua warna hitam, Manik Suara bergelang Manik Mas BF ditetapkan sebagai juara pertama di kelas tersebut. Bahkan lawan-lawannya seperti Tukang Gembrong yang menduduki posisi runner up milik Seno hanya tiga babak tampil on fire dengan nilai dua warna hitam. Cuaca panas membuat burung rada malas berbunyi.

Jawara di kelas dewasa yunior

Nilai yang ketat juga terjadi di kelas dewasa senior. Sang jawara Joko Tole milik Team Kaswari bergelang Kaswari hanya di babak kedua tampil maksi dengan perolehan nilai tiga warna. Sedangkan di babak pertama sempat mengantongi nilai dua warna hitam. Namun hasil dua babak ini sudah cukup untuk melaju ke puncak dibandingkan lawan-lawannya. Di antaranya Satria Singoedan milik Hariyanto yang rata di empat babak memperoleh nilai dua warna hitam. Di peringkat ketiga disabet Gandari milik Yan Arik yang juga mendapat nilai dua warna hitam di empat babak. Nilai yang sama juga disabet Damar Bulan yang menduduki posisi keempat.

Joko Tole moncer di kelas dewasa senior

Ketua II Bidang Konkurs Pengwil P3SI Bali Kadek Bagiarta mengucapkan terima kasih kepada seluruh kung mania yang sudah berkenan hadir meramaikan LPB 2025 seri ke-8. Terimakasih juga disampaikan kepada pihak sponsor yang sudah meramaikan dengan undian doorprize serta para dewan juri yang sudah bekerja maksimal sehingga lomba ini berjalan lancar dan tidak ada komplin.

Para jawara di kelas dewasa senior

Kepada para juara, Kadek Bagiarta mewakili panitia mengucapkan selamat atas prestasi yang telah diraih dan bagi yang belum beruntung, semoga di lomba-lomba berikutnya, — LPB IX akan digelar di Tabanan bulan depan – bisa kerja maksimal di lapangan dan meraih juara.

“Tentu dalam perjalanan lomba ini ada hal-hal yang kurang berkenan, kami mewakili panitia menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,‘‘ ucap Bagiarta. (gde)

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.