Connect with us

Perkutut

Hasil Rakerda P3SI Pengda Jember, Rabu (26/2/25): Mantapkan Sosialisasi Wajib Ring P3SI serta Membentuk Panitia Inti LPI dan Koordinator Liga Perkutut Pengda

Published

on

Rakerda P3SI Pengda Jember
REKERDA P3SI PENGDA JEMBER. Putuskan 3 poin penting.

Sesuai rencana dari Pengurus P3SI Pengda Jember, usai sukses menggelar Pra Liga Perkutut Pengda Jember. Pada hari Minggu, 23 Februari 2025 kemarin di Lapangan Pengda Jember. Dan berlanjut hari Rabu, 26 Februari 2025 betempat di “Hendra Jaya Driving Ring”, Tegal Besar, Jember. Pengurus Pengda Jember menggelar Rakerda.

KUMORA ATMAJA. Demi nama Jember.

Acara yang mengundang semua Pengurus Pengcam yang ada di Wilayah Jember. Serta dihadiri beberapa tokoh Kung Mania dan juga beberapa Jurnas Senior Jember ini. Selain untuk memantapkan sosialisasi program P3SI Pusat soal wajib ring P3SI. Khusus bagi burung Perkutut yang turun disemua level lomba kemasan Organsisai P3SI mulai dari Pusat, Pengwil, Pengda sampai Pengcam.

HENDRA JAYA. Salah satu tokoh perkutut Jember yang masih eksis dan banyak mensupport kegiatan lomba.

Rakerda kali ini sekaligus juga untuk membentuk Panitia inti Liga Perkutut Indonesia (LPI) yang bakal jadi agenda Lomba Nasional di Jember pada Bulan Juni 2025 nanti. Serta menindaklanjuti rencana gelaran Liga Perkutut Pengda Jember sepanjang tahun 2025. Tiga hal penting itulah yang jadi pembahasan di Rakerda kemarin.

HERY PUJIONO. Pengda hanya menjalankan program P3SI Pusat.

Rekerda yang dipandu oleh Hery Pujiono, selaku Sekretaris Pengda Jember. Dan didampingi oleh Kumoro Atmojo, selaku Ketua Pengda Jember serta Hendra Jaya, owner dari “Hendra Jaya Driving Ring” yang juga sebagai Penasehat Pengda Jember, berlangsung lancar dalam suasana guyub.

HAJI GUFRON. Ketua Koordinator Liga Perkutut Pengda Jember.

Dimana poin pembahasan pertama adalah soal pembentukan panitia LPI Jember. Dan meskipun agenda lomba Nasional ini masih beberapa bulan lagi. Namun menurut Ketua Pengda Jember, panitia inti perlu segera dibentuk, khususnya untuk ketua dan bendahara. Akhirnya disepakati nama Hendy Santoso dan Heru Tyok, dipercaya sebagai Ketua Panitia dan Bendahara LPI Jember 2025 dan lainnya menyusul.

“Ya saya kira penunjukkan saudara Hendy Santoso dan saudara Heru Tyok sebagai Ketua Panita dan Bendahar LPI tahun 205. Meski bisa tidak hadir, namun beliau berdua bersedia dan ini juga sudah sesuai AD/ART P3SI. Pasalnya setiap organisasi P3SI menggelar lomba, Ketua Panitianya harus dari Pengurus P3SI juga. Dari dasar inilah saya tidak ragu untuk memilih beliau berdua,” tegas Kumoro, saat memimpin Rakerda.

Dan di Rakerda hari ini, lanjut Kumoro, Saya sangat berterima kasih, khususnya kepada bapak Hendra Jaya. Karena beliau betul-betul sangat peduli dengan perkembangan Dunia Perkutut di Jember. Terbukti, selain beliau sering men-support langsung setiap ada kegiaatan lomba Perkutut di Wilayah Jember.

Digelaran LPI Jember nanti, beliau juga berkenan untuk memberi fasilitas. Yaitu lapangan pelatihan golf miliknya “Hendra Jaya Driving Ring”, untuk dipakai sebagai lapangan lomba LPI.

PESERTA RAKERDA. Siap mensukseskan program P3SI Pusat dan rencana kegiaran Pengda Jember.

“Betul, saya sangat berterima kasih kepada beliau sebagai penasehat P3SI Pengda Jember. Selain beliau sudah memberi tempat untuk Rakerda dan memberi fasilitas lapangan untuk gelaran LPI. Beliau juga banyak membagikan pengalamannya demi kemajuan Jember kedepan,” tutur Kumoro.

Sementara Hendra Jaya, yang merupakan salah satu tokoh perkututan di Jember. Meski usianya saat ini sudah tidak mudah lagi, bahkan diatas kepala delapan. Namun owner “Hendra Jaya Driving Ring” ini, masih terlihat cukup semangat dan eksis saat melakukan kegiatan hobi perkutut maupun sebagai “master golf” Jember.

Dan saat pemilik golf “Driving Ring” ini diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman. Beliau-pun cukup semangat bercerita, bahwa dulu lapangan ini pernah dipakai lomba perkutut “Kapolwil Cup” dan sukses luar biasa. Karena baru pertama kali di Jember, lomba perkutut bisa tembus 14 blok.

“Waktu itu lomba di sini sekali dan gak ada lomba yang namanya 14 blo di Jember. Waktu itu satu blok 49 kerekan dan 1 blok diborong oleh Kapolres Jember. Dan yang dibawa bukan perkutut lomba, karena memang kuwajiban istilanya. Waktu itu Jember luar biasa, camun tidak berlanjut. Karena saya sendiri waktu itu vakum dan memilih aktif di golf,” cerita Hendra.

PESERTA RAKERDA. LPI di Jember wajib sukses dan meriah.

“Jadi pada intinya, saya setuju sekali untuk niat lomba LPI dan semoga tidak ada halangan serta lancar. Ayo kita bekerjasama yang baik tanpa saling menyalahkan. Dan terus terang kalau bukan pak Kumoro, mungkin saya pikir-pikir dulu. Itu saja pesan saya, mari kita kedepan majukan Jember,” pungkas Hendra Jaya.

Dan apa yang disampaikan oleh Hendra Jaya, juga diamini oleh Kumoro. Bahkan Ketua Pengda Jember ini mengikatkan kepada semua yang hadir. Bahwa kesempatan LPI yang diberikan kepada Jember ini adalah tantangan. Dan bagaimana Jember harus sukses melaksanakan LPI, atau Bupati Cup seri ketiga nanti.

“Tentunya nasehat dan pengalaman dari pak Hendra tadi banyak kita ambil. Jadi pentingnya kita menyadari, bahwa nama Jember ini yang kita prioritaskan. Dan alhamdulillah, pak Hendra sudah memberi restu dan memberi fasilitas lapangan, yang mungkin lebih baik dan lebih ideal dari lapangan kemarin,” tandas Kumoro.

SUASANA RAKERDA. Santai tapi serius.

“Jadi kesempatan dan moment ini betul-betul kita seriusi. Kemarin saya hadir di LPI Surabaya, tentunya saya juga banyak berdikusi dengan rekan-rekan pengurus pusat. Dna info yang saya dapat Ketua Umum P3SI Pusat bersama beberapa petinggi lainnya akan hadir. Tentu ini suatu kehormatan, tolong dijaga,” tambah Kumoro.

“Dan pembentukan panitia LPI ini yang penting. Karena mohon ma’af sekali lagi, pada saat itu insya allah saya ada kewajiban menuaikan ibadah haji, mudah-mudahan diberi kelancaran. Tentu ini tidak boleh menjadi masalah bagi teman-teman untuk mensukseskan LPI. Tapi saya yakin teman-teman sangat bisa dan sangat bisa,” tambah Kumoro lagi.

Sementara untuk kelanjutan Liga Perkutut Pengda Jember, yang mana sudah mendapat rekomendasi jadwal dari Pengwil. Dipembahasan kali ini, akhirnya diputuskan untuk memilih Ketua Koordinator Liga. Dimana tugas dari Ketua Koordinator adalah memfasilitasi, menjadwal serta merumuskan aturan main liga yang diberikan kepada Pengcam Pengcam.

LANJUTAN LIGA PERKUTUT PENGDA JEMBER. Masih menunggu kesapakatan bersama Pengcam Pengcam.

Dan H. Gufron yang juga sebagai wakil Ketua Bidang Lomba P3SI Pengda Jember. Kali ini ditunjuk dan dipercaya oleh Ketua Pengda Jember untuk menjadi Ketua Koordinator Liga Perkutut Pengda Jember.

“Ya idealnya begitu, karena saudara Hendy Santoso selaku Ketua Bidang Lomba sudah ditunjuk sebagai Ketua Panitia LPI. Untuk Ketua Koordinator Liga Perkutut Pengda, saya serahkan kepada pak Haji Gufron. Dan Pengcam Pengcam yang akan ngambil silahkan mengubungi beliau, dengan syarat ketentuan yang berlaku,” kata Kumoro.

“Dan kelas-kelas yang akan kita adakan di Liga pnanti, teman-teman boleh memberikan usulan. Nantikan kesepakatannya bagaimana, mari kita putuskan. Dan bagi Pengcam Pengcam yang ingin mengambil jadwal, akan diusulkan di pertemuan selanjutnya. Jadi seperti itu,” terang Ketua Pengda.

Selanjutnya untuk sosialisasi dan pembahasan soal wajib ring P3SI. Ada beberapa pertanyaan dan usulan yang disampaikan oleh beberapa Juri. Soal jangka waktu surat pemutihan tersebut bisa digunakan sampai kapan. Karena surat pemutihan yang dikeluarkan oleh Pengda Jember, di Pra Liga Perkutut Pengda kemarin, batas waktunya belum jelas.

“Ya pertanyaan ini dari peserta yang mendapat surat pemutihan kemarin. Ia menanyakan jangka waktunya sampai kapan, setahun ? atau berdasarkan kelas yang diikuti ?. Kalau setahun jelas, tapi kalau sesuai kelas yang diikuti, ada yang diuntungkan ada yang dirugikan,” terang Purwanto.

Semisal burung tersebut mendapat surat pemutihan ketika ikut kelas piyik hanging, lanjut Purwanto. Jelas surat tersebut berlaku hanya beberapa bulan saja, mengingat usia burung terus bertambah. Begitu usianya bukan piyik lagi, jelas akan tidak bisa naik kelas, karena surat pemutihannya sudah tidak berlaku.

Namun lain bagi burung yang mendapat surat pemutihan saat juara di kelas senior. Jelas surat pemutihannya bisa berlaku lebih lama, karena burung ini sudah tidak mungkin naik kelas lagi. Nah di sini terdapat ketidak adilan, antara surat pemutihan burung piyik hanging dengan burung senior.

PENGURUS PENGDA, PANITIA DAN KUNG MANIA JEMBER. Siap mensukseskan LPI dan Liga Perkutut Pengda.

Menanggapi hal tersebut, Hery Pujiono menjelaskan bahwa program P3SI wajib ring ini memang masih dalam masa sosialisasi. Dan dengan adanya pertanyaan serta usulan tersebut, Sekretaris Pengda Jember berjanji akan meneruskan hal ini ke pengurus P3SI Pengwil maupun Pusat.

“Betul, Pengda hanya menjalan program dari Pusat. Dan Pengda hanya mengeluarkan surat pemutihan untuk lomba level Daerah seperti Ladinil. Sedangkan lomba besar urusan Pengwil dan lomba Nasional, P3SI Pusat yang berwenang. Ya mudahan-mudahan masalah ini bisa cepat ada ketentuannya yang baku,” pungkas Hery yang langsung menuyup Rakerda. *agrobur.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.