Connect with us

Derkuku/Puter Pelung

Latbernil Gebyaar 2025 Digoyang Angin, Melineal dan Kesper Juara

Published

on

derkuku
Suasana Latbernil gebyaaar 2025 yang digelar Minggu, 9 Februari 2025 di Lapangan Subak Sembung Peguyangan Denpasar.

SEMANGAT deku mania Bali benar-benar luar biasa. Meski pagi-pagi diguyur hujan lebat dan angin berhembus kencang, tidak menyurutkan para penggemar derkuku untuk meramaikan Latbernil Gebyaaar 2025 yang digelar Minggu, 9 Februari 2025 di Lapangan TA Subak Sembung Peguyangan Denpasar.

Lomba sempat ditunda beberapa saat menunggu hujan reda dan akhirnya dimulai dengan cuaca ekstrem angin kencang sempanjang lomba. Namun, para penggemar derkuku yang turun tentunya sudah mempersiapkan diri untuk para gaconya menghadapi angin kencang di musim Kaulu ini.

Bincang-bincang jelang memasuki babak ketiga antara juri dan pemain.

Bahkan ada yang dengan kukuh mencakar tangkringan agar tak diterpa angin sambil berbunyi. Namun ada juga yang mengepakkan sayap seolah mau terbang dan ada yang menggigil tak sanggup melawan sapuan angin yang terkadang datang mendadak.

Juri muda Mr. Budhi yang untuk pertama kali turun ke arena harus ekstra hati-hati memberikan penilaian di tengah suara derkuku yang sulit terdengar tembus karena disapu hembusan angin. Tapi itu tak membuat nyalinya ciut di lapangan. Bahkan berani menegur pemain yang suaranya kenceng meneriaki nomor gantangan di kelas pemula yang jauh dari posisi memantau dari kelas bebas, dimana Mr. Budhi bertugas.

‘’Bagaimana tidak bingung, nomor yang diteriaki ternyata tidak ada di mana saya menilai, ya saya sarankan untuk pindah posisi duduk di pinggir dekat burungnya,’’ ucap pemilik Tara BF ini rada bercanda.

Setelah istirahat siang, cuaca sudah terasa semakin kurang bersahabat. Namun lomba dilanjutkan untuk menuntaskan babak ketiga. Juri pun mulai mengambil posisi dan menunaikan tugasnya masing-masing. Beberapa di antaranya sudah meraih nilai 4 warna. Namun tidak hanya angin yang kencang ternyata hujan mulai mengguyur lapangan dengan cepat.

Rais Sugiyanto dapat hadiah kompor gas.

Dari keputusan juri, perwakilan peserta dan panitia serta Pengda PPDSI Bali, akhirnya lomba dihentikan. Para peserta pun membiarkan bururng-buurrng masih digantang dalam keadaaan diguyur hujan. Sambil menunggu reda, panitia melakukan undian doorprize.

Tak tanggung-tanggung hadiahnya, selain kompor gas dan pakan burung, juga ada 5 angpao yang berisi masing-masing 250 ribu dan ada juga yang 300 ribu. Angpao doorprize ini merupakan sumbangan dari Rimba BF (Komang Prancis), Wiana BF dari Ardhana, JBT BF dari Suripto, IBW BF dari IB Wirawan dan Anugerah Dewata BF dari Nyoman Sudiana Ubud.

Ketua PPDSI Bali Hariyanto mengundi doorprize.

Di antaranya yang meraih angpao bisa tersenyum sumringah yakni Made Suta, Putu Maruti, Bagus Wirawan, Agung Wiranata dan Wayan Suka. Sedangkan kompor gas diraih Rais.

Di tengah cuaca ekstrem, debutan Ardhana berhasil menduduki podium utama kelas bebas melalui penampilan Melineal bergelang Wiana BF. Sedangkan di kelas pemula, Kesper yang diusung King BF juga tampil ciamik menjadi yang terdepan. Di akhir acara para juara menerima trofi dan piagam penghargaan.

Ketua PPDSI Bali Hariyanto mengucapkan terimakasih kepada seluruh deku mania yang sudah hadir meramaikan latbernil di tengah cuaca yang kurang bersahabat. Demikian juga kepada para sponsor yang telah berbagi sehingga latihan hari ini bertambah meriah. Melalui media ini panitia menyampaikan permohonan maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. Selamat kepada para pemenang dan peraih doorprize dan bagi yang belum beruntung semoga di lomba berikutnya burungnya bisa bekerja maksimal. (gde)

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.