Perkutut
WAS Bird Farm Banyuates Sampang, Produknya Mulai Berprestasi di Arena, Berharap Bisa Tampil Pakai Label Sendiri
Perjalanan hobi perkutut yang dilakoni H.Yusuf NS Banyuates Sampang Madura terbilang lancar dan tanpa hambatan. Prestasi demi prestasi berhasil dibukukan dalam catatan perjalanan waktu saat menjelajah konkurs tanah air. Saat bergabung dalam komunitas kung mania, H.Yusuf sukses mengukir prestasi di arena lewat orbitan bernama Raja Tengkung.
Memulai debutnya di Kelas Piyik Yunior (Setengah Kerekan), perkutut bergelang JBM 4578 langsung membukukan kemenangan di podium pertama. Lawatan demi lawatan yang diikutinya semakin memperkuat kesan bahwa Raja Tengkung memiliki kans kuat untuk terus bertahan sebagai jawara tanpa tanding.
Seiring perjalanan waktu, ketika usianya semakin dewasa, akhirnya H.Yusuf harus menaikkan kelas Raja Tengkung ke Dewasa Senior. Nampaknya pilihan tersebut tidak salah, prestasinya tidak lekang oleh waktu meski harus berhadapan dengan jago-jago kung mania papan atas yang sudah memiliki jam terbang lebih lama.
“Alhamdulillah saya tidak salah memilih Raja Tengkung buat jalan-jalan ke lomba karena selalu membawa pulang juara,” terang pengusaha tambak udang di Masaran Banyuates Sampang. Pada waktu bersamaan pula, H.Yusuf juga melirik ternak sebagai pelengkap dari hobi perkutut.
Beberapa indukan yang sudah melalui seleksi, dipilih untuk menjadi penghuni kandang ternaknya. Ada sekitar 30 petak kandang yang dibangun. Kini, para penghuni kandang ternak, nampaknya sudah menghasilkan keturunan. Kala itu H.Yusuf dibantu oleh rekan-rekan sesama kung mania, sudah berfirasat bahwa ternak perkututnya bakal muncul produk unggulan.
“Saya selalu berdo’a agar ternakan saya bisa bagus-bagus meskipun saya orang baru, karena saya mencari indukan dibantu teman-teman yang sudah pengalaman dan ternyata do’a saya dikabulkan,” ungkapnya. Beberapa keturunan yang sudah terpantau sukses mencatat prestasi apik di lapangan.
Sebut saja, New Pantura, dalam tarung dalam Latber Kung Mania Sampang di Lapangan AKN Bird Farm, Minggu 22 Agustus 2021, langsung meraih juara 3 pada Kelas Piyik Yunior (Setengah Kerek). Produk ini lahir dari kandang 12 dengan formasi kandang indukan jantan Violis 827 bersama pasangannya Sumber Urip 31.
Produk berikutnya adalah Gilang, saat unjuk kebolehan di Latihan Dinilai AKN Bird Farm Pangarengan, Selasa 24 Agustus 2021, berhasil menembus urutan pertama Kelas Piyik Yunior (Setengah Kerek) yang diorbitkan Ach.Wachid Sampang. Perkutut ini lahir dari kandang 6 yang dihuni indukan jantan Holiday 8711 bersama betina Holiday 8788.
Ada juga hasil ternak yang sukses menembus daftar kejuaraan Latihan Dinilai Tamberu Pamekasan, Sabtu 28 Agustus 2021, New Pantura kembali meraih podium pertama pada kelas yang sama. Ada juga Banser sukses menerobos urutan ketiga Kelas Piyik Hanging. Banser lahir dari kandang10 dengan materi indukan jantan holiday 8416 bersama pasangan betinanya Trunojoyo 369.
Sedangkan Raja Tengkung, diakui juga sudah melahirkan anakan prospek. Saat di lomba beberapa waktu lalu di Kelas Piyik Hanging, sudah menunjukkan kualitasnya sebagai burung lomba. Namun sayang karena belum rajin bunyi, maka gagal masuk daftar kejuaraan paling atas dan hanya meraih tempat ke dua puluh.
Raja Tengkung kini menghuni kandang 3 bersama betina NST 585. Beberapa kandang yang diprediksi akan melahirkan produk unggulan adalah kandang 11 (CT 1214 x Holiday 8804) dan kandang 15 (holiday 8800 x Holiday 8680). Karena WAS Bird Farm adalah peternak baru, maka rata-rata produk yang muncul adalah anak pertama dan kedua.
“In syaa Allah saya siap orbitkan ternakan sendiri. Saya akan berusaha tampikan dari hanging sampai setengah. Sedangkan untuk jago Kelas Dewasa Senior, saya tetap berburu. Selain Raja Tengkung masih cari lagi. Saya senang main di Senior karena itu kelas bergengsi. Rasanya belum pas kalau belum tapil dan juara di Senior,” ungkapnya.