Perkutut
WAS Bird Farm Banyuates Sampang, Produknya Makin Moncer, Piyik Prospek Siap Orbit di Konkurs 2022
Mencetak perkutut kelas konkurs menjadi cita-cita akhir setiap peternak. Ketika bisa melahirkan produk unggulan, maka itu artinya tujuan akhir dari apa yang dilakukan, bisa tercapai. Namun jalan menuju kesana bukanlah sesuatu yang mudah dan gampang, tetapi juga bukan hal yang tidak bisa diraih.
Setidaknya dengan usaha yang benar, seperti berburu bahan materi bagus, telaten, teliti, sabar dan dilengkapi dengan do’a, maka hal yang awalnya tidak mungkin, bisa menjadi sebuah realita yang harus diapresiasi. Keberhasilan seorang peternak, memiliki ukuran yang tidak sama antara satu dengan yang lain.
Ada yang melihat keberhasilan tersebut diukur dari tingkat seberapa banyak produk ternak bisa menembus daftar kejuaraan. Ada yang melihat berapa besar antusias kung mania dalam memburu produk ternaknya. Tidak jarang pula diukur dengan keberhasilan mengembangkan materi indukan yang mampu menghasilkan anakan lebih bagus.
Keberhasilan ini pula, tidak harus diraih dan dicapai oleh peternak yang sudah lama menekuninya. Pendatang barupun, jika memang sudah ditentukan untuk menjadi peternak sukes, maka tidak ada halangan yang bisa menghambat. WAS Bird Farm, peternak asal Banyuates Sampang, bisa jadi satu diantara sekian peternak yang sudah berhasil menghasilkan anakan dengan kualitas yang bisa berbicara di lapangan.
Sebagai pendatang baru, nama farm milik H.Yusuf NS ini terbilang memiliki kans kuat untuk menjadi peternak jujukan kung mania. Beberapa produk yang dihasilkan, tidak dapat dipungkiri mampu mengukir prestasi apik di arena. “Alhamdulillah hasil ternakan WAS, makin hari menunjukkan kemajuan. Mudah-mudahan bisa semakin baik,” harap H.Yusuf NS.
Awal kemunculan H.Yusuf NS adalah saat membawa sang orbitan bernama Raja Tengkung sampai pada puncak popularitas. Kala itu, perkutut bergelang JBM ini berhasil ditetapkan sebagai peraih juara pertama di Kelas Piyik Yunior dalam sebuah gelaran di Masaran Banyuates Sampang beberapa waktu lampau.
Konkurs demi konkus yang diikutinya, nama Raja Tengkung semakin popular karena menjadi langganan juara. Seiring perjalanan waktu, H.Yusuf mengaku tidak ingin terhanyut pada nama besar sang amunisi. Misi saat itu adalah mencetak anakan dan bisa mengibarkan bendera kemenangan atas prestasi produk ternaknya.
Setelah dirasa cukup mengkoleksi trophy kejuaraan, akhirnya Raja Tengkung masuk kandang untuk meneruskan prestasi tersebut pada sang keturunan. Indukan betina NST dipilih untuk menemaninya di kandang WAS K.03. Pelan namun pasti, Raja Tengkung akhirnya memberikan keturunan lewat proses yang tidak sulit.
Anakan tersebut akhirnya masuk lapangan untuk memastikan kualitas. Piyik Hanging dalam sebuah hajatan kung mania di Camplong Sampang dipilih sebagai kelas untuk menguji mental dan suaranya Juara diraih dengan predikat tidak mengecewakan. Laskar menjadi bukti berikutnya produk ternak WAS.
Dalam sebuah even di Sumenep Madura, perkutut orbitan Kades Bulungan Pamekasan langsung tampil sebagai pemenang pertama di Kelas Piyik Hanging. Kemenangan inilah berdampak pada keinginan kung mania untuk menjebol kandang yang dihuni oleh indukanjantan Holiday bersama pasangannya Trunojoyo di kandang WAS K.10.
“Ada yang mau jebol kandang 10, tapi saya belum membuka harga karena memang tidak mau saya jual,” sambung pengusaha sukses di bidan tambak udang. Bahkan dalam tarung terbaru, Laskar berhasil merangsek di urutan ke 13 kelas Piyik Yunior Konkurs ALF Cup BF 2021 Semarang Jawa Tengah pada Sabtu, 11 Desember 2021.
Menurut H.Yusuf NS ada kandang lain yang siap menyusul prestasi produk lainnya, yakni WAS K 6 (Holiday x Holiday), WAS K.13 (JBM x Violis), WAS K 23 (Win’s x Violis) dan WAS K.26 (Holiday x Violis). “Saya yakin untuk tahun 2022 nanti beberapa produk WAS akan bisa tampil di arena lomba,” ungkap H.Yusuf NS lagi.