Ayam Bekisar
Ustadz Danu Jakarta, Sempatkan Waktu di Tengah Kesibukan Demi Salurkan Hobi Ayam Bekisar
Dai kondang, Ustadz Danu ternyata menjadi salah satu penggemar ayam bekisar. Pria kelahiran Bojonegoro yang kini tinggal di Yogyakarta namun lebih banyak di Jakarta, sudah mengenal ayam bekisar sejak lama, tepatnya 12 tahun lalu. Ketika itu Ustadz Danu hanya sebatas senang.
“Saya suka ayam bekisar sebenernya sudah lama, sekitar 12 tahun lalu, tapi saat itu saya hanya senang saja,” jelas sang Ustadz yang ditemui saat gelaran Kontes Ayam Bekisar Kahyangan Cup Surabaya Minggu 21 April 2024. Ketertarikan Ustadz Danu pada ayam bekisar karena suaranya yang dinilai merdu.
Diceritakan awal mula menyukai ayam bekisar dan akhirnya menjadi pilihan hobi adalah saat melihat-lihat beberapa video suara ayam bekisar lewat media sosial. Saat itu Ustadz Danu mengaku rutin mencari tahu keberadaan ayam bekisar lewat media sosial YouTube dan media social lainnya.
“Ketika saya aktif cari tahu informasi tentang ayam bekisar di YouTube, saya tertarik dengan kiriman beberapa rekaman dan video ayam bekisar milik Mas Mujiono Trenggalek. Saya suka dengan apa yang dikirim Mas Mujiono,” ungkap Ustadz Danu. Karena penasaran akhirnya sang Ustadz mencari tahu tentang Mujiono untuk bisa komunikasi langsung.
Tanpa mengalami kendala, keduanya bisa melakukan kontak lewat handphone. Dari beberapa perbincangan yang dilakukan, Ustadz Danu mengaku suka dengan apa yang disampaikan Mujiono. “Awalnya saya ngobrol dengan Mas Mujiono dan akhirnya saya suka dengan apa yang disampaikan, akhirnya saya beli ayam bekisar,” sambung Ustadz Danu.
Tak tanggung-tanggung kepemilikan ayam bekisar saat itu bukan lagi untuk klangenan, namun langsung diupayakan kualitas untuk kontes/lomba. Lombok Ijo menjadi awal orbitan Ustadz Danu, ayam bekisar yang didapat dari Mujiono Trenggalek. Meski baru pertama kali menjadi penggemar sekaligus pelomba ayam bekisar, namun Ustadz Danu langsung menjadi perhatian komunitas.
Pasalnya Lombok Ijo yang diorbitkan berhasil meraih prestasi di lapangan. Kesibukan sebagai penyiar agama, Ustadz Danu jarang ikut mengawal Sanga orbitan. Mujiono menjadi pihak yang selalu mengawal Lombok Ijo kemanapun akan turun lomba. Prestasi demi prestasi yang berhasil dibukukan Lombok Ijo, semakin membuat Ustadz Danu senang dengan hobi ayam bekisar.
Tidak ingin hanya mengandalkan Lombok Ijo, amunisi baru akhirnya didapat. Mujiono tetap menjadi pihak yang dipercaya untuk mencarikan amunisi bagi sang majikan. Sampai akhirnya didapat ayam bekisar baru bernama Bimo. Soal kualitas, nampaknya tidak bisa dianggap enteng. Beberapa gelaran yang pernah disinggahi, Bimo berhasil membawa pulang trophy juara.
Tak tanggung-tanggung pilihan kelas yang ditunjuk adalah Kelas Utama. November 2023 lalu, Bimo berhasil membungkam lawan yang menguji kemampuan suara di Kelas Utama dengan raihan prestasi di podium pertama. Ketika itu Ustadz Danu mengawal langsung sang orbitan. “Saat lomba di Jogjakarta, saya mengawal langsung Bimo, kebetulan tidak ada kesibukan sehingga saya bisa ke lapangan,” jelas Ustadz Danu.
Kontes berikutnya adalah di Sampang Madura. Meski dalam kondisi brodol, Bimo tetep diturunkan untuk menambah jumlah prestasi. Namun sayang, performanya tidak sesuai harapan. Bimo belum mampu memberikan dan menampilkan suara terbaiknya. Ustadz Danu ataupun Mujiono tidak kecewa dengan hasil tersebut karena kondisi memang tidak memungkinkan.
Hasil bagus yang didapat sang orbitan membuat Ustadz Danu selalu berusaha untuk hadir mengawal langsung di arena. “Jika kebetulan ada waktu kosong, saya berusaha untuk hadir. Bahkan jika ada gelaran yang membuat saya senang, saya berusaha untuk hadir dengan mengatur jadwal agar bisa off dari kegiatan rutin hanya demi mengawal ayam bekisar ke arena,” tambah Ustadz Danu.