Connect with us

Ternak

Umi Kasum Bird Farm Jakarta: Sukses Panen Anakan Murai Batu Dari Indukan Trah Juara

KONBUR Tayang

:

Ternak Murai Umi Kasum Jakarta
Umi Di Depan Kandang

Kebahagiaan sebagai kicaumania adalah ketika burung kesayangannya juara dalam sebuah lomba. Ini yang sudah dirasakan Umi Kasum bersama timnya Mr.Joss SF. Kebahagiaannya semakin lengkap ketika penangkaran murai batu miliknya yang sudah sejak lama dirintisnya kini mulai membuahkan hasil.

Sebagai kicaumania yang sudah sering meraih gelar juara, masih ada satu obesi lain bagi Umi Kasum yang belum terwujud, menangkar murai batu. Selain aktif di lomba, tiga tahun silam dia memulai mencoba membangun penangkaran murai batunya.

Ternak Murai Umi Kasum Jakarta
Pasangan Indukan Produksi

Tidak kurang 8 petak kandang dibangun menyatu dihalaman belakang kediamannya kawasan Kampung Dukuh, Kramat Jati Jakarta Timur. Kandang murai batu didesain dengan konsep  minimalis dan tertata rapih, serta tampak asri dan resik.

Tidak hanya sekedar menangkar, burung-burung yang dijadikan materi indukannya baik pejantan maupun betinanya semuanya pilihan, betina dipilih dari burung trah unggulan dari sejumlah peternak ternama. Pejantannya tak lain burung yang biasa juara di lapangan.

“Waktu itu banyak burung koleksi saya yang sering juara,  seperti Samurai dan Anak Mami, kini sudah sebagian dimasukan ke kandang ternak dan berikutnya giliran Kikibo yang diternakan,” ungkapnya.

Ternak Murai Umi Kasum Jakarta
Umi Menyiapkan Pakan Untuk Burung Ternakannya

Murai batu Kikibo tak lain gaco legendarisnya yang sudah bertahun-tahun dikoleksinya. Dan prestasinya masih tetap stabil hingga saat ini, bahkan burung ini baru saja meraih gelar juara pertama dieven New Lenggang Jakarta, Minggu (9/2/2020) lalu.  Karena umurnya yang semakin bertambah tua dia putuskan untuk menangkarkannya. “Mulai mingu depan sudah masuk kandang ternak, betinanya sudah disiapkan,” kata Umi.

Seperti kita ketahui, selama ini Umi Kasum bersama timnya Mr.Joss SF masih eksis mengawal amunisi andalannya SS, Sultan dan Arabian. Ketiganya, terutama SS  kerap menguasai podium juara dieven-even nasional.

BUTUH KESABARAN

Menangkar burung ternyata tidak semudah yang dibayangkan,tidak hanya sekedar berkorban materi tapi juga kesabaran menjadi salah satu ujian terberatnya tatkala tahun-tahun pertama memulai menangkar. Mulai dari sulitnya penjodohan (jantan yang kerap menghajar betinanya) hingga telur yang dihasilkan tidak menetas. “Butuh waktu tiga tahun saya harus bersabar menunggu burung-burung ini produksi,” ungkap Umi.

Ternak Murai Umi Kasum Jakarta
Pasangan Indukan Mencari Cacing

Tidak sedikit dana yang dia belanjakan ketika mengawalinya guna membangun penangkarannya itu. Bahkan, untuk mewujudkan mimpinya  tersebut dia harus “mengorbankan”  2 petak bangunan kontrakan  untuk dijadikan kandang penangkaran beserta pasangan  indukannya.

Berkat kesabaran, keuletan, dan ketelatenan, serta dukungan sang suami yang mensuportnya tiada henti akhirnya membuahkan hasil.

Ternak Murai Umi Kasum Jakarta
Anakan Diasuh Indukan

Sejak dipenghujung tahun 2019 lalu hingga kini produknya terus mengalir deras nyaris tiada henti berproduksi. Yang membuat aktivitasnya selepas Subuh dia sudah disibukan mengurusin kebutuhan indukan-indukan burung serta anakan trotolannya. Selama ini dia memang menangani sendiri penangkarannya. “Alhamdulillah, setelah bertahun-tahun menunggu kini sudah berhasil,” lanjutnya.

Keberhasilannya juga tak lepas dari peran salah satu rekanannya juga peternak, yang memberi solusi menangani kesulitan yang dihadapinya selama ini. Setelah dipelajari, ternyata salah satu  faktor kegagalannya ini ada pada pola makannya.

Sebelumnya, pakan ekstrafooding sejenis jangkrik dan serangga lainnya dibatasi. Tapi kini diberikannya tanpa batas. Setiap pasangan diberikan jangkrik sebanyak-banyaknya yang disediakan dalam baskom plastik. Kebutuhan cacing susu, kroto segar juga menjadi menu utamanya dalam kesehariannya.

Ternak Murai Umi Kasum Jakarta
Pasangan Anakan Trotolan Pasca Panen Umur 1,5 bulan.

Kontruksi kandang yang dibangunnya sangat permanen, berlantai tanah bercampur pasir, bagian dinding menggunakan bata merah, masing-masing petak berukuran lebar 1,5 x panjang 2 meter dan tinggi 2,5 meter. Bagian depan kandang yang berlapis kawat halus dilengkapi peopohonan yang membuat sejuk suasana dalam kandang yang dilengkapi kotak sarang berikut bak mandinya.

Yang menarik, karena dia tidak menggenjot produksi secara masal namun lebih menekankan pada kualitasnya, selain jumlah kandang yang terbatas tidak lebih dari 8 kandang, anakan yang sudah produksi tetap diasuhnya sendiri oleh kedua pasangan indukannya. “Sengaja dibiarkan diasuh indukannya sampai induknya berproduksi lagi,” terang Umi.

Dan ternyata itu efektif dengan diasuh kedua indukannya anakan tumbuh sehat dan lincah. Pengasuhan alami oleh sang induk membuat daya tahan anakan tetap terjaga hingga anakan disapih oleh sipemilik. Pemanenan biasanya setelah indukan sudah berproduksi kembali, sekalgus dipasang ring berkode Rezky. “Itu nama ring sementara, kedepannya pakai ring kode Umi,” jelasnya.

Ternak Murai Umi Kasum Jakarta
Anakan Dikondisikan Untuk Dimaster

Hebatnya lagi, produksinya seakan tak pernah berhenti, begitu anakan keluar sarang semuanya, indukan langsung kembali berproduksi. Rata-rata anakan yang dihasilkannya lebih dominan jantan.

Kini puluhan anakan trotolam memenuhi ruangan lantai dua kediamannya. Anakan-anakan tersebut ditempatkan masing-masing satu burung disangkar tersendiri. Dilengkapi beberapa burung master atau isian sejenis celilin, cucak jenggot, siri-siri, lovebird, kenari dan lainnya.

Meskipun anakannya sudah melimpah, sementara Umi belum berniat menjual anakan-anakan tersebut. “Sementara buat koleksi pribadi, kedepannya kalau memang sudah banyak kami jual, hehe,” tandas dia diakhir obrolannya.  *agrobur4.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.