Perkutut
Tujuh Amunisi Retro Bird Farm Surabaya, Siap Orbit Ditangan Perawat Handal Mail dan Wawan
Duet perawat handal, yakni Mail dan Wawan, kali ini membawa misi penting untuk mengorbitkan produk Retro Bird Farm Surabaya. Tak tanggung-tanggun, Retro mempercayakan tujuh perkutut sekaligus pada mereka untuk menjajal sengitnya pertarungan perebutan daftar kejuaraan di arena konkurs tanah air.
“Saya mempercayakan tujuh perkutut yang merupakan produk asli Retro Bird Farm pada Mas Mail dan Mas Wawan untuk dirawat, kemudian dilombakan,” jelas Hendra Retro. Kepercayaan dirinya pada dua perawat handal ini memang cukup beralasan. “Saya menilai Mas Mail adalah perawat nasional,” lanjut Hendra.
Reputasi Mail nampaknya menjadi pilihan bagi Hendra untuk membawa produk Retro menembus barisan paling depan pada kelas yang akan diikutinya. “Meski Mas Mail merupakan perawat senior, namun soal tangan dan telinga, saya kira tidak kalah dengan yang lain dan saya yakin masih bisa diadalkan,” kata Hendra lagi.
Apalagi masih menurutnya, perawat sekelas mereka, saat ini sudah langka. Dipercayakannya produk Retro pada dua perawat handal ini diharapkan performa perkutut-perkutut tersebut bisa lebih dahsyat. “Saya percaya penuh pada Mas Mail dan Mas Wawan untuk membawa produk Retro lebih tinggi lagi,” imbuhnya.
Nampaknya kepercayaan Mail dan Wawan untuk memoles produk Retro sehingga menjadi burung juara, bukan pertama kalinya. Diakui oleh Hendra bahwa upaya ini adalah yang kesekian kalinya, namun untuk saat ini kualitas perkutut yang dipercayakan jauh lebih bagus. jika dulunya kualitas burung hanya pada level menengah, namun kali ini sudah berada diatasnya.
“Sebenarnya Retro sudah lama menitipkan burung untuk dirawat, namun ketika itu hanya burung dengan nilai tiga warna, saat ini burung-burung yang saya titipkan minimal tiga warna hitam, saya yakin ditangan mereka performa burung yang sebenarnya bisa muncul dan terlihat nyata oleh indra pendengaran,” ungkap Hendra lagi.
Dirinya juga tidak asal menitipkan burung, apalagi bagi seorang Mail, tidak akan mungkin berani menerima tawaran untuk merawat burung, jika kualitasnya tanggung, karena hal ini juga akan berdampak pada hasil yang akan dicapai. Mail sendiri ketika dikonfirmasi mengaku bahwa dirinya memang dititipin merawat burung Retro.
“Alhamdulillah masih ada yang percaya pada saya untuk menitipak burungnya untuk dirawat, saya bersyukur artinya masih ada orang yang percaya pada kemampuan saya,” terang Mail. Namun demikian dirinya mengaku tidak akan berbicara muluk-muluk dengan apa yang sudah dipercayakan.
“Target saya tidak muluk-muluk, saya harap retro tidak terlalu bernafsu untuk segera mengorbitikan burung, namun saya akan tetap berusaha. Yang penting pelan-pelan saya, tidak perlu di gass poll, saya rasa ada baiknya melihat kondisi burung, jika memang bisa dikondisikan, maka akan saya siapkan,” papar Mail.
Dirinya mengibaratkan seperti mesin diesel, pelan namun pasti dan hasilnya akan luar biasa. “Saya melihat prospek bagus burung produk Retro Bird Farm, makanya saya menerima tawaran tersebut, apalagi saya dan Retro sudah lama kenal dan saling support satu sama lain,” tambah Mail lagi.
Hal senada dilontarkan Wawan. Menurutnya kepercayaan ini harus dijaga dengan baik agar bisa berkelanjutan. “Insha Allah kami akan melakukan cara untuk memenuhi keinginan Retro mengobritkan burung produk ternaknya, sesuai harapan,” kata Wawan.