Trio Pendekar: Burung Berperang, yang Punya Bersalaman

ADA yang istimewa dari event Masteng Cup yang digeber Minggu, 4 Oktober 2020 di lapangan Nero Jalan Teuku Umar Barat Denpasar. Tiga pendekar di kelas dewasa senior yakni H Salim Andriyanto, H Anang AMG dan Hariyanto dengan gacoannya masing-masing menabuh genderang perang di lapangan.

H Salim mengusung Mahkota Raja, H Anang membawa Putra AMG dan Hariyanto dengan Patriotnya. Sama-sama punya kualitas suara yang istimewa, namun kondisi di lapangan membuat segalanya bisa berubah. Mereka sama-sama menyemangati gacoannya masing-masing dari luar arena. Namun apa yang terjadi setelah juri mengetok palu, mereka bersalam-salaman saling menyelamati. Mahkota Raja berhasil menduduki posisi puncak disusul Putra AMG dan di tempat ketiga disabet Patriot.

Hari ini Mahkota Raja memang berada di puncak, namun di lain waktu Mahkota Raja juga pernah apes tanpa suara dan pulang tanpa membawa trofi. Itulah pertarungan seperti yang dikatakan Hariyanto, bahwa bermain burung angel. Kadang kita memprediksi bakal juara tetapi kenyataan di lapangan tidak mau bunyi. Itulah kenapa Hariyanto enggan memperpanjang persoalan jika burungnya tidak moncer, karena ia percaya masih ada hari esok untuk bisa mengejar.

Hal senada juga dilontarkan H Salim Andriyanto. Ada yang lebih yang kita harus kedepankan dalam menekuni hobi burung perkutut yakni membangun tali silaturahmi dan selalu guyub rukun. Jika ini selalu dikedepankan maka hobi perkutut ini akan selalu menyenangkan.

Begitu juga hari ini dalam ajang Masteng Cup, walaupun ada yang mendapat nomor dua atau tiga, kita masih bisa bersalaman dan tetap tersenyum. Walau di sini gaco kita berperang di lapangan, esok kita bersama-sama beriringan berlomba ke Jawa membawa bendera Bali.  Atau hari ini Maestro Bali dan Tunggul Ametung berkolaborasi menggelar Masteng Cup. (gde)