Perkutut
Trimurti Bird Farm Surabaya, Siap Eksis Lagi dengan Formasi Indukan Baru dan Team Lapangan
Eksistensi hobi perkutut memang tidak bisa dilepaskan dari strategi yang dilakukan agar bisa tetap bertahan. Setiap peternak memiliki cara tersendiri untuk bisa hadir di tengah munculnya banyak peternak baru yang juga siap melahirkan produk andalan, karena setiap peternak memiliki kesempatan yang sama. Trimurti Bird Farm Surabaya, misalnya.
Lama tak terdengar kabar beritanya, bukan berarti Trimurti Bird Farm out dari hobi perkutut. Mbah Kung sang pemilik farm mengaku bahwa Trimurti sampai saat ini masih tetap ada dan tidak akan mungkin mundur dari hobi yang telah membesarkan namanya sebagai salah satu farm yang pernah menorehkan catatan apik sebagai pencetak perkutut handal.
“Selama ini saya lagi banyak kerjaan, jadi tak sempat mengurus ternak perkutut, tapi Trimurti tidak akan pernah hilang dari peredaran,” tegas Mbah Kung. Lebih lanjut dikatakan bahwa meski sibuk dengan urusan pekerjaan, namun Mbah Kung tetap memfokuskan diri membenahi indukan agar bisa mencetak dan melahirkan kembali produk unggulan.
Sebagai peternak senior, Mbah Kung mengaku harus bisa bersaing dengan para pendatang baru yang rata-rata memiliki sesuatu yang baru. “Saya tentu memiliki cara untuk bisa tetap eksis di tengah munculnya banyak pendatang baru agar supaya Trimurti bisa tetap mendapatkan tempat,” ungkap Mbah Kung.
Sebagai peternak yang pernah melahirkan perkutut sekaliber Basa Basi (Basa Lagi), orbitan Budi SP Semarang, Mbah Kung merasa ada pertimbangan khusus mengapa Trimurti tetap dipertahankan sampai hari ini. “Saya adalah penghobi perkutut dan senang ternak, makanya sampai hari ini saya tetap ada,” imbuhnya lagi.
Hobi utak atik indukan, itulah yang menjadi salah satu kunci sukses farm yang berada di Jalan Tengger Raya 3A/1 Kandangan Benowo Surabaya. Seiring perkembangan hobi perkutut yang kian pesat, Mbah Kung berusaha untuk tetap meng-update materi indukan agar bisa terus memunculkan produk incaran kung mania.
Tiga bulan lalu, Trimurti Bird Farm melakukan pergantian formasi penghuni kandang ternak. Separuh indukan dari 44 kandang yang dimiliki Trimurti Bird Farm Surabaya adalah wajah-wajah baru. “Ada sekitar 22 indukan baru masuk kandang ternak, indukan tersebut berasal dari trah Basa Basi (Basa Lagi),” ungkap Mbah Kung.
Selain trah tersebut, Trimurti juga dilengkapi dengan indukan dari trah TL 32, TL 24, TL 48, TL 12, MMC 14, MMC A.10. Lewat proses pergantian formasi indukan inilah ada beberapa kandang yang sudah terpantau menghadirkan anakan berkualitas, yakni kandang Wisnu Murti 11 (Wisnu Murti 9 x Trimurti 22), Wisnu Wicitro 5 (TL 48 X TL 32) dan Wisnu Wicitro 3 (TM 2 – Belahan Basa Basi x Wisnu Murti 12).
“Alhamdulillah produk Trimurti sudah muncul bagus-bagus dan diantaranya sudah ada yang berminat untuk meminang,” imbuh Mbah Kung. Ditambahkan pula bahwa Basa Basi (Basa Lagi) bukanlah satu-satunya produk unggulan Trimurti, ada beberapa nama yang sempat orbit dengan prestasi yang membanggakan, salah satunya Ayun.
Sukses tersebut diakui tidak bisa diraih dengan cara instan. “Burung jawara bukan diciptakan dari indukan yang bagus dan mahal, tapi burung jawara diciptakan dari proses kesabaran, ketelatenan dan kejujuran,” wejangan Mbah Kung yang selalu menjadi pedoman dalam menekuni ternak perkutut.
Basa Basi (Basa Lagi) dan Ayun sebenarnya bukanlah dua produk kandang ternak Trimurti yang pernah dihasilkan. “Sebenarnya Trimurti bisa punya jago lebih dari itu, namun saya sendiri tidak sempat mengorbitkannya karena sibuk ngurusi kandang ternak. Saya sepertinya cocok untuk menjalankan tugas sebagai peternak dari pada pengorbit,” lanjut Mbah Kung.
Kondisi inilah yang akhirnya membuat Trimurti kini harus memiliki pasukan di lapangan. “Keinginan saya untuk mencari team yang bisa mengorbitkan produk Trimurti sejak dulu sudah ada, namun belum menemukan orang yang cocok, makanya Trimurti belum bisa maksimal di lapangan,” terang Mbah Kung lagi.
Joe dan Fredy, dipilih untuk menjadi ujung tombak Trimurti Bird Farm dalam mengorbitkan produk kandang ternaknya. “Mudah-mudahan anak-anak saya Joe dan Fredy bisa meneruskan Mbah Kung tampil di lapangan mengorbitkan produk ternak Trimurti,” harap Mbah Kung lagi.
Joe dan Fredy sendiri mengaku siap menjalankan tugas suci ini sehingga produk Trimurti bisa lebih dikenal luas oleh kalangan kung mania. “Saya siap menjalankan amanah Mbah Kung, namun saya harus belajar lebih giat untuk bisa memenuhi apa yang menjadi keinginan Mbah Kung. Mudah-mudahan kami mampu,” kata Joe yang diamini Fredy.
Saat ini keduanya sudah mulai melakukan serangkaian misi merealisasikan keingianan Mbah Kung untuk mengorbitkan produk ternak Trimurti. Namun demikian Joe dan Fredy mengaku masih harus belajar banyak untuk bisa mencapai cita-cita tersebut sehingga menghasilkan sebuah prestasi sesuai harapan.
“Saya orang baru dan belum punya banyak pengalaman, makanya saya butuh dukungan Mbah Kung dan juga rekan-rekan kung mania untuk bisa mencapai apa yang kami harapkan selama ini. Makanya kami harus terus belajar demi mewujudkan apa yang menjadi cita-cita Mbah Kung dan juga kami,” papar Joe.