Perkutut
Trimurti Bird Farm Surabaya Lepas Tiga Produk Trah Basa Basi (Basah Lagi) ke Gangsar Kusumo Wicitro Nganjuk
Nama Basa Basi (Basah Lagi) perkutut produk Trimurti Bird Farm Surabaya yang sukses diorbitkan Budi SP Semarang, nampaknya menjadi penyemangat bagi Mbah Kung untuk terus berkiprah memikirkan bagaimana produk ternak farm miliknya bisa kembali melahirkan produk selevel Basa Basi (Basah Lagi).
“Terus terang sampai saat ini saya tetap bersemangat untuk terus fokus di kandang ternak agar bisa mencetak anakan dengan kualitas bagus, ya..setidaknya selevel Basa Basi,” harap Mbah Kung pemilik Trimurti Brid Farm. Diakui bahwa keinginan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah, namun jika dilakukan dengan serius, ada pelung untuk bisa meraihnya.
Seiring perjalanan waktu, do’a dan upaya yang sudah dilakukan, akhirnya memunculkan produk yang moncer di lapangan. Honda, yang diorbitkan Pepen Bekasi dalam gelaran Lawang Sewu Cup Semarang di kelas Piyik Hanging pada urutan kedelapan, seakan menjadi awal baik untuk bisa merealisasikan keinginan tersebut.
Imbas dari kualitas produk berprestasi itulah membuat beberapa kung mania, tertarik untuk menggunakan perkutut berlabel Trimurti. Salah satunya Gangsar, kung mania Berbek Nganjuk. “Beberapa waktu lalu saya dengar ada produk ternak Trimurti yang juara di Semarang, akhirnya saya ingin sekali untuk memilikinya,” ungkap Gangsar.
Diakui olehnya bahwa tahun 2019 lalu, Gangsar pernah membawa produk Trimurti untuk dilomba dan juga diternak. Namun belum sampai menjajal produk tersebut, pandemi Corona menyerang. Seluruh kegiatan masyarakat termasuk juga even perkutut dilarang untuk digelar. Dampaknya seluruh kung mania tidak bisa lagi menyalurkan hobinya di lapangan.
“Saya mulai serius menekuni hobi perkutut pada tahun 2019 lalu, saat itu saya ingin segera ke lapangan untuk melombakan burung, tapi pas lomba pertama, gelaran yang saya ikuti langsung dibubarkan aparat karena waktu itu kasus Corona sedang hangat-hangatnya,” cerita Gangsar mengenang masa tersebut.
Beberapa perkutut yang sudah terlanjut dimiliki, harus istirahat menunggu sampai kondisi kembali normal. Saat itulah Gangsar lebih fokus memikirkan kandang ternak. Beberapa materi dari Trimurti Bird Farm Surabaya langsung masuk kandang. Sampai saat ini Gangsar mengaku terus fokus mengembangkan indukan bergelang Trimurti dari trah Basa Basi.
“Materi indukan yang saya pakai, kualitas anakan ada peningkatan, saya tidak salah memilih indukan dari Trimurti,” jelas pensiunan Dishub Nganjuk. Ketika kondisi pandemi sudah mulai bisa dikendalikan dan saat dengar ada produk ternak Trimurti moncer, keinginan untuk kembali menemui Mbah Kung muncul.
Lewat komunikasi yang dilakukan, keduanya sepakat untuk bertemu. Gangsar mengaku sudah tidak sabar untuk meluncur ke Surabaya, hanya untuk bersilaturrahmi sekaligus ingin mendapatkan perkutut yang akan diorbitkannya. Kunjungan Gangsar untuk yang kesekian kalinya disambut baik oleh sang tuan rumah.
“Terus terang saat saya hubungi Mbah Kung, saya sampaikan keinginan ke Mbah Kung bahwa saya ingin jalan-jalan, turun lapangan untuk melombakan burung dan juga ingin meningkatkan kualitas hasil ternak. Alhamdulillah Mbah Kung merespon keinginan saya,” sambung Gangsar pemilik Kusumo Wicitro Bird Farm Nganjuk.
Saat berada di Trimurti, Gangsar membawa tiga produk unggulan dari kandang favorit. Produk tersebut adalah Trimurti 2674 yang lahir dari kandang TM 05 dengan formasi indukan jantan Trimurti WW 03 (kembaran Basa Basi – Basah Lagi) bersama pasangannya WM 12 (Mbakyu Basa Basi – Basah Lagi).
Perkutut tersebut berjenis betina dan merupakan adik dari Honda orbitan Pepen Bekasi, Menurut Mbah Kung, produk tersebut bisa buat lomba dan juga ternak. Produk berikutnya adalah WM 07 (DAM R 322 x Trimurti 12, mbaknyu Basa Basi – Basah Lagi) merupakan akan pertama, bisa buat lomba dan juga untuk bahan ternak.
Dan produk ketiga adalah produk bergelang Trimurti 2692 lahir dari kandang Trimurti WW 07 dengan formasi indukan jantan TM 21, adiknya Basah Lagi yang dipasangkan dengan Trimurti WW 09 yang merupakan keponakan Basah Lagi. Prediksi kuat burung ini memiliki prospek bagus untuk dilombakan.
“Saya mantau sendiri dan memastikan bahwa kualitasnya sangat cocok untuk dilombakan, makanya saya yakin bahwa burung ini bakal jadi burung masa depan. Mudah-mudahan saja bisa cocok bersama Pak Gangsar,” harap Mbah Kung.