Tokoh Muda Perburungan Turah Pram Ningrat, Sedikit Bicara Tapi Kerja Nyata

MASIH kental ingatan kita ketika mengenang Piala Puri Satria yang sudah digelar beberapa kali.  Lomba tanpa teriak, juri menggunakan pakaian adat Bali, kelas-kelas komunitas seperti konin dan pleci dikedepankan. Begitu juga ketika gelaran Piala Bupati Badung di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung. Peserta membludak hingga malam.

Namun tidak banyak yang tahu, di balik gelaran Piala Puri Satria dan Piala Puputan Badung, ada tokoh muda perburungan yang asli putra daerah Bali yang begitu penuh semangat mewujudkan lomba yang benar-benar berkualitas. Dialah Anak Agung Ngurah Bayu Pramanta Ningrat, SE. Biasa dipanggil Turah Pram, sehari-hari berdinas di Rumah Sakit Umum Sanglah.

Jarang berbicara lantang, ia sosok pendiam yang ikut membesarkan gantangan di Pasar Burung Satria Denpasar. Beberapa jadwal latber yang dikelola oleh GP2S selalu mendapat perhatian pemain seperti latber Rabu dan Jumat. Turah Pram pun begitu dekat dengan komunitas burung yang ada, baik komunitas konin, crukcuk, pleci dll. Bersama pengelola latber lainnya, Turah Pram selalu terbuka untuk bekerja sama.

Namun buru-buru Turah Pram menggarisbawahi, bahwa kesuksesan sebuah lomba tidak bisa dilakukan oleh seorang diri. Lomba yang sukses membutuhkan tim yang kuat baik penyelenggara, panitia (EO), maupun juri yang sama-sama punya satu komitmen yakni lomba berjalan fairplay dengan diikuti kemasan lainnya yang juga memuaskan baik hadiah yang pantas, lapangan yang nyaman, dan tentunya ada pesan yang kuat kenapa lomba digelar.

Begitulah ketika Turah Pram mendapat mandat sebagai penanggung jawab ajang Walikota Cup 1 yang digelar 16 Februari 2020 kemarin di Lapangan Lumintang dari KNI Denpasar yang menggelar perhelatan dalam rangka ultahnya yang pertama, Turah Pram begitu memegang teguh kepercayaan itu. Sejak pagi hingga seluruh panitia pulang, ia tak beranjak dari lapangan.

‘’Kami hanya mewujudkan bahwa Walikota Cup 1 ini benar-benar sebuah pesta atas syukur usia KNI Denpasar yang sudah setahun dan juga ucap syukur atas umur Kota Denpasar yang sudah bertambah setahun,’’ ujar Turah Pram. Karena itu, bak sebuah pesta, gelaran benar-benar dikemas special. Harga tiket terjangka seluruh lapisan pemain. Namun hadiah trofi tetap wah. Begitu juga ada burung terbaik dan juara umum yang trofinya juga eksklusif.

Apapun yang kita rencanakan, Tuhan jua yang maha Penentu. Karena itu Turah Pram yang dipercaya sebagai penanggung jawab tak pernah lupa mengucap syukur kepada yang di Atas karena gelaran Walikota Cup 1 berjalan sukses. Sukses dengan jumlah peserta yang membludak, sukses dengan penilaian yang maksimal hingga tidak ada komplin serta sukses buat peserta yang berhasil mengantarkan gaco-gaonya juara dan berhak membawa pulang voucher dan trofi eksklusif. Tentunya sukses buat KNI Denpasar yang sudah mewujudkan program konservasi konin di Denpasar. *agrobur3