Lomba
Tim dan Single fighter Tarung Bebas di Icikiwir Cup 1: Pet Crepet Unggul, Aszka dan Zonk Jawara SF
EVENT unik Icikiwir Cup 1 yang menggandeng dua EO Minggu, 8 Maret 2020 di gantangan Pondok Bambu Batan Kendal Suwung Denpasar, benar-benar ujian bagi panitia, juri, pemain dan para pengais rejeki di lapangan. Panitia mesti mengerahkan banyak pasukan agar lomba berjalan lancar, begitu juga mengerahkan dua gerbong juri antara Ronggolawe Nusantara yang mengeksekusi ocehan dan juri Independent SKN yang menilai paruh bengkok.
Bagi pemain yang hanya membawa satu jenis burung, mungkin tidak masalah. Tetapi bagi yang membawa dua jenis burung yang berbeda antara ocehan dan love bird, maka pemain tersebut harus mengambil posisi di tengah-tengah di antara lapangan A dan B agar mudah dengan cepat menjangkau lapangan. Terlebih lagi bagi pemain yang berharap masuk juara umum khususnya SF, mesti harus bolak balik. Dan pertarungan yang bersebelahan kemarin membuat persaingan begitu ketat. Para petarung sejati harus bersaing saling kejar poin sejak sesi awal hingga akhir. Berbeda dengan sang juara umum BC yang berjalan mulus naik singasana yang kemarin disabet Pet Crepet.
Tapi begitulah sejak lomba dibuka owner IKB Mr. Herman yang didampingi ketua panitia Gusde Ajus dan ketua pelaksana Mr. Iwan Icikiwir, lomba berjalan lancar. Kelas demi kelas terus bergulir. Tidak ada satu pun peserta yang begitu ngotot komplin. Karena juri Ronggolawe misalnya, telah menurunkan juri-juri terbaik yang juga mendatangkan korlap dari Jawa.
Begitu juga di lapangan A yang dikawal juri SKN yang memang special mengeksekusi jenis burung paruh bengkok. Dengan system penilaian yang dibangun, setiap burung pasti terpantau dan setiap kekean diperhitungkan. ‘’Tak mungkin kami yang special juri love bird membunuh diri sendiri hanya untuk kepentingan seseorang sesaat,’’ terang pentolan SKN Jack NF.
Karena itu aturan main benar-benar ditegakkan. Di kelas paud misalnya sebelum keputusan juara, burung harus dicek untuk memastikan paud dan jika tidak maka didiskualifikasi. Begitu juga di kelas fighter baik dewasa maupun paud harus memenuhi syarat yang ditetapkan dari SKN. Misalnya harus berdekatan, tidak merem, konslet dll. Karena, jago-jago yang konslet sudah diberikan ruang di kelas love bird dewasa umum.
Baik di laga ocehan maupun love bird, pertarungan berjalan fairplay. Juri tak memandang entah berapa kali juara asalkan memenuhi syarat penilaian sebagai juara maka koncer A ditancapkan. Seperti di kelas ocehan, ijo Kirana berhasil membabat empat kelas dan hanya menyisakan satu kelas buat The Rock.
Begitu juga King Helohs yang nyeri di kelas anis merah. Namun berbeda pertarungan di kelas murai batu, 5 jago saling sikut berebut podium. Baik Super Sonic, Genset, Husq, Sangkuriang dan Pasopati. Mereka sama-sama punya keunggulan dan juga kelemahan yang sangat dipengaruhi oleh keadaan di lapangan.
Tak jauh berbeda pertarungan di kelas love bird. Scorpio tak bisa dibendung mendominasi love bird fighter dewasa. Debutan Imam ini berhasil hattrick. Begitu juga dengan Kraton yang turun di kelas love bird dewasa umum yang juga membabat tiga kelas. KDS 86 dan Begal pun juga sukses menembus dua kali naik podium yang sekaligus mengantarkan sebagai love bird terbaik. Tik Tok milik D Antoni juga tak kalah mewah. Turun di paud umum Tik Tok sukses bertengger di puncak dan sebagai ranner up sekaligus ditetapkan sebagai paud umum terbaik.
Persaingan hangat juga terjadi pada perebutan juara umum, baik tim dan SF. Pet Crepet yang digawangi Mbah Gondrong akhirnya berhasil mendominasi poin setelah bersaing dengan sederet tim yang juga tertarik berebut trofi garuda. Di antaranya Jatayu BC dan Jokotole.
Lebih menegangkan pertarungan juara umum single fighter. Selain Aszka dan Zonk SF yang mendominasi poin, juga ada Sripuja SF yang unggul di kelas cucak ijo, D Antoni SF yang moncer di kelas love bird, Chriss SF, Cekian SF, Narno SF dll. Namun Aszka dan Zonk berhasil membawa pulang trofi eksklusif patung garuda.
Gusde Ajus dan Iwan Icikiwir yang menggawangi gelaran unik ini merasa bersyukur karena lomba berjalan lancar meski sempat pada Sabtu hujan seharian yang membuat lapangan sedikit becek. Tetapi peserta tetap datang dan berlomba sampai akhir yang ditutup undian doorprize berbagai macam barang dan burung. ‘’Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania. Terimakasih juga saya sampaikan buat bapak Herman IKB yang sudah mensupport habis gelaran ini dan juga sponsor lainnya seperti Phoenix dll,’’ ujar Iwan Icikiwir yang diamini Gusde seraya memohon maaf jika selama penyelenggaraan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan. *agrobur3