Connect with us

Perkutut

Tia Chelsea Team Cak Goendul Surabaya, Dari Seorang Ibu Rumah Tangga, Kini Banyak Mengkoleksi Prestasi, Bangkalan Jadi Lokasi Uji Nyali Karena Lebih Fair Play

Published

on

Tidak ada dalam banyangan Tia Chelsea, jika pada akhirnya akan menjadi bagian dari semarak hobi perkutut tanah air. Bahkan bisa dikatakan mampu duduk sejajar dengan kung mania yang berhasil mengkoleksi banyak prestasi di arena dari hasil pertarungan perkutut orbitannya.

Tia Chelsea, dari ibu rumah tangga kini jadi pengkoleksi trophy juara

Pertemuan dengan Cak Goendul, telah merubah arah hidup wanita asal Nganjuk Jawa Timur. Ketika itu, Tia yang kebetulan menjadi tetangga Cak Goendul, bertemu dalam sebuah kesempatan. Bersama sang suami yakni Kadir, mereka bertiga memulai obrolan. Di akhir pertemuan kala itu, Tia bersama sang suami menyatakan bergabung dengan Cak Goendul untuk menjadi komunitas perkutut.

“Saat saya bertemu Cak Goendul pertama kali, saya langsung tertarik dengan dunia perkutut, kayaknya asyik banget, makanya atas dukungan dan support suami, saya langsung menyatakan ikut bersama Cak Goendul. Begitu juga dengan suami saya,” terang Tia. Karena masih awam terhadap perkutut, pelan namun pasti Cak Goendul mulai memberikan bimbingan.

Bersama Cak Goendul dan Kadir, eksis di arena konkurs

“Tia waktu pertama kali ikut saya, dia buta dan tidak paham sama sekali tentang perkutut,” jelas Cak Goendul. Kesugguhan Tia dan Kadir untuk menjadi kung mania, menjadikan Cak Goedul makin intens memberikan arahan. Hampir setiap hari, mereka berdua berada di markas Cak Goendul yang berada di wilayah Tenggilis Surabaya.

Disana Tia dan Kadir menghabiskan waktu untuk belajar perkutut. Saat hobi perkutut Cak Goendul mengalami perkembangan yang luar biasa, Tia dan Kadir ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Tia dipercaya menjadi marketing sekaligus melakukan perekaman burung yang akan diproyeksikan untuk dijual.

Prestasi di raih dalam gelaran konkurs di Bangkalan

Ternyata, kehadiran Tia membuat pangsa pasar Cak Goendul semakin bertambah. Freueknsi permintaan produk bergelang Cak Goendul terus mengalir. Tidak jarang, mereka sampai kewalahan memenuhi permintaan. Tia yang awalnya hanya menjadi pendatang baru, kini terlibat langsung dalam proyek Cak Goendul.

“Saya tidak bisa memungkiri bahwa Tia telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan Cak Goendul Bird Farm. Produk yang kami tawarkan selalu ludes terjual dan bahkan mereka selalu meminta kembali produk dari kami. Ini tentu menggembirakan bagi saya dan juga mereka,” ungkap Cak Goendul.

Bersama sang suami Kadir, Tia makin semangat tekuni hobi

Pengembangan demi pengembangan dilakukan, namun itupun belum memberikan solusi terhadap kebutuhan produk perkutut, baik untuk lomba ataupun ternak. Demi perluasan pangsa pasar yang semakin menjanjikan, sampai akhirnya Tia mengambil inisiatif untuk membangun ternak di kampong halamannya yakni Nganjuk.

Kandang tersebut, ia serahkan pada orang-orang terdekat untuk dikelola, namun tetap dalam proses pantauan dari Surabaya yakni sang guru yakni Cak Goendul. Dari kandang ini pula, banyak muncul produk bergelang Chelsea. Secara kualitas, hasilnya tidak mengecewakan. Beberapa diantaranya sudah berhasil meraih prestasi di arena konkurs.

LIga Hanging Bangkalan Kamal, Tia Chelsea tambah koleksi juara

“Alhamdulillah, produk Chelsea di Nganjuk, juga menghasilkan anakan yang berkualitas dan tidak kalah bagusnya. Kami merasa bersyukur karena apa yang dilakukan tidak sia-sia dan membuat kami senang sekaligus bangga. Tidak rugi kami membuka ternak di Nganjuk,” tutur Cak Goendul yang diiyakan Tia.

Kini, Cak Geondul Team yang terdiri atas Cak Goendul sendiri, Tia dan Kadir, aktif memburu prestasi di lapangan. Tia Chelsea, mungkin menjadi kung mania wanita yang aktif turun lapangan dengan hasil yang selalu membawa pulang trophy juara. Berangkat dari seorang ibu rumah tangga, kini menjelma menjadi seorang fighter.

Chlesea Bird Farm Nganjuk juga sukses cetak perkutut berkualitas

Setiap kali turun lomba, Tia tidak pernah lepas membawa pulang trophy juara pada kelas yang diikutinya. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bos yang telah banyak membantu kami dalam menekuni hobi perkutut dari nol hingga menjadi seperti sekarang ini,” sambung Tia Chelsea.

Bangkalan, menjadi lokasi tempur orbitannya karena dinilai memiliki tingkat fair play yang tinggi dibandingkan dengan daerah lain. “Saya bersama team Cak Goendul sudah memutuskan untuk lebih banyak menguji kualitas orbitan di Bangkalan, karena disana penjuriannya lebih fair play,”ungkap Tia.

Cak Goendul dan Team, sukses jelajah konkurs dengan prestasi

Soal menang dan kalah, tidak menjadi masalah karena yang penting system penjurian yang dilakukan benar-benar bisa membuat puas. Kalau tetap puas, apalagi jika sampai meraih predikat sebagai pemenang. Dan selama ini, amunisi yang dibawa selalu lolos seleksi dan berhasil menjadi juara.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.