Lomba
The Legend Bird Contest di Gantangan Pasar Sanglah Meriah, Latberan Rasa Cup
SEBAGAI organisasi perburungan tertua di Indonesia, Pelestari Burung Indonesia memang pantas disebut The Legend. Bukan saja karena umurnya yang sudah sepuh, juga sebagai organisasi yang diakui oleh pemerintah sudah menjalankan roda organisasi sesuai AD/ART-nya baik menggelar munas/rakernas, musda/kakerda hingga muscab/rakercab ke pengcab-pengcab dan tentunya menjalankan hasil musyawarahnya.
Tak hanya itu, PBI juga selalu mendorong pengembangbiakan burung lomba sebagai wujud misi pelestarian. Salah satu jalannya dengan menggelar lomba burung yang mengedepankan hasil penangkaran untuk menginspirasi masyarakat untuk mengembangbiakkan burung. Selain ikut melakukan konservasi juga menguntungkan secara ekonomis.
Seperti yang dilakukan PBI Cabang Denpasar di bawah komando D’Yan Samurai. Untuk menggairahkan peternak burung di Bali khususnya di Denpasar, PBI Cabang Denpasar secara kontinu menggelar latber di beberapa titik gantangan di Denpasar, salah satunya di Gantangan Pasar Burung Sanglah yang merupakan gantangan tertua di Bali yang menjadi cikal bakal munculnya gantangan burung di beberapa lokasi kemudian.
Dengan mengambil tajuk The Legend Bird Contest yang digelar pada Sabtu, 11 Juni 2022, latber yang dibuka pertama kali dan akan digulirkan setiap Sabtu sore (khusus pada Sabtu 18 Juni ditiadakan karena hari raya Kuningan) mendapat apresiasi luar biasa dari kicau mania. Tidak kurang dari 300-an peserta hadir untuk meramaikan gelaran latber yang dikemas tanpa syarat. Berapa pun peserta juara pertama tetap mendapatkan nilai voucher sesuai tertera di brosur.
Tidak saja hadiah yang menggiurkan juga kelas yang dibuka beragam mulai dari branjangan, punglor merah, cucak ijo, murai batu, punglor kembang, cendet dan kacer. Dan semua kelas berjalan tertib tanpa teriak dengan menurunkan empat juri yang dikawal penuh Ketua PBI Cabang Denpasar D’Yan Samurai dan Ketua Panitia Andi Dwirasa. Dengan kemasan latber yang demikian apik, hingga beberapa kicau mania yang hadir menyebut latberan kali ini seperti rasanya lomba minggu (cup).
‘’Untuk latber yang akan digulirkan setiap Sabtu sore di Pasar Sanglah, pengurus PBI Cabang Denpasar dan panitia yang terlibat di kepanitiaan dipastikan tidak akan menurunkan burung,’’ terang D’Yan Samurai yang kemarin ikut hadir di tengah-tengah arena untuk memastikan penilaian berjalan fairplay.
Latber diawali kelas branjangan yang diborong oleh Dexrit dari Nara SF. Dua gacoannya Sanjita dan Devaki berhasil menduduki podium. Dilanjutkan kelas punglor merah yang ramai dihadiri para aniser. Mayang Sari milik Paxman akhirnya berhasil meraih posisi puncak setelah bersaing ketat dengan Captain Morgan yang ada di sebelahnya. Captain Morgan milk D’Maya harus puas di posisi runner up. Di laga kedua giliran Moh Salah milik Awi yang tampil terdepan. Kali ini ada Senopati milik Sandro yang membuntuti di posisi kedua.
Di kelas cucak ijo, Renkarnasi milik Yudi sukses mengungguli lawan-lawannya. Tampil dengan rolingannya yang panjang-panjang sempat mendapatkan perlawanan dari Tirani yang bertengger di posisi kedua. Di leg kedua, Madagaskar yang tertinggal di posisi ketiga babak pertama sukses meloncat ke puncak. Debutan Edwin ini bersaing dengan Geledek milik Godel dari Pelangi Bali. Masih ada leg ketiga, Alap-Alap milik Mansyur berhasil mencuri satu poin bersama Tridatu di posisi runner up.
Kelas murai batu yang ramai peserta, panitia mampu meredam hingga sama sekali tidak ada teriakan sontak membuat terdegar jelas setiap ocehan para kontestan. Seperti Acapella milik Sofyan dari Petanu SF. Tembakan gerejaan yang dikombinasikan dengan cinglar kepala merah membuat penampilannya ciamik. Acapella pun akhirnya menduduki posisi puncak. Namun di laga kedua, yang nyaris full peserta, Israel yang sempat tertinggal di posisi ketiga berhasil melaju ke puncak menggeser Acapella turun ke posisi runner up. Israel tampil dengan rolingannya yang panjang-panjang dengan beragam lagu. Di leg ketiga Israel kembali perfoma. Kali ini dipepet Moler milik Didik dari Kerta Langga.
Di kelas kacer, Yulia berhasil terdepan setelah mendapat perlawanan dari Pitung milik Budiana. Namun di laga kedua giliran Pitung yang unggul menggeser Yulia turun ke posisi kedua.
Masih ada kelas anis kembang yang disabet Bazoka dan Warior dan di kelas cendet yang disabet Trotoar dan Adipati.
Ketua Panitia Andi Dwirasa didampingi Wayan Arab sebagai ketua pelaksana mengucapkan terima kasih kepada seluruh kicau mania yang sudah berpartisipasi hadir di ajang The Legend Bird Contest yang akan digelar setiap Sabtu sore di Gantangan Pasar Sanglah. Tentu dari kerja keras panitia dan PBI Cabang Denpasar untuk mengemas latber agar berkualitas baik dari segi hadiah, jalannya lomba berjalan tertib tanpa teriak dan juri yang bekerja mengedepankan fairplay ada hal-hal yang kurang berjalan maksimal. ‘’Kami melalui media ini memohon maaf yang sebesar-besarnya. Saran dan kritik demi kemajuan perburungan di Bali khususnya di Denpasar selalu kami harapkan demi lomba ke depan lebih baik lagi,’’ ujar Andi Dwirasa.
Ketua PBI Cabang Denpasar D’Yan Samurai menambahkan kepada para pemenang, pihaknya mengucapkan selamat semoga ke depan tetap mampu mempertahankan dan kepada yang belum beruntung tidak meraih juara di event ini, ia berharap untuk tetap bersemangat dan merawat gaconya lebih intensif lagi sehingga ke depan bisa meraih juara di latberan ini. (gde)