Perkutut
Terus Berinovasi Lewat Materi Indukan Berkelas, Produk FDR Bird Farm Rewwin Sidoarjo Makin Mempersona
Pelan namun pasti, FDR Bird Farm Rewwin Sidoarjo mulai menunjukkan peningkatan kualitas produk ternak perkututnya. Salah satu hasil ternak yang bisa menjadi indikator bahwa FDR Bird Farm saat ini layak untuk diperhitungkan adalah prestasi yang baru saja dibukukan Inovasi, perkutut muda orbitan Febian, pendatang baru asal Sidoarjo.
Inovasi sukses menembus barisan kedua paling depan dalam daftar kejuaraan di Kelas Piyik Hanging Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Walikota Surabaya Cup, Minggu 07 Juli 2019 lalu. Tampil untuk pertama kalinya di arena konkurs, perkutut yang lahir dari indukan jantan Mutiara 666 dengan indukan betina Jupiter Clarion di Kandang Hilton, mampu tampil stabil selama empat babak berturut-turut dengan raihan bendera tiga warna rata.
“Sebenarnya nilai yang didapat Inovasi bisa lebih, karena pada babak ketiga dan keempat sempat mendapatkan bendera usulan, namun sayang syarat bunyi Inovasi kurang, ” jelas Enggal Prayitno pemilik FDR Bird Farm yang memantau langsung saat perkutut berusia sekitar 3 bulan ini tampil di Lapangan Simo Rukun, lokasi pelaksanaan acara.
Diakui oleh Enggal bahwa Inovasi adalah satu diantara sekian produk yang berhasil dirilisnya. Ada beberapa produk dengan label FDR yang sudah lepas ke orang lain, semisal H.Toha Krian dan beberapa kung mania lain. Ketika dikonfirmasi, H.Toha mengaku bahwa dirinya membenarkan informasi tersebut.
“Saya punya perkutut ring FDR, kualitasnya bagus, tinggal membunyikan di lapangan, kalau mau bunyi, saya yakin bisa juara. Usianya remaja dan rencana mau saya turunkan di Kelas Setengah Kerekan,” terang H.Toha. Saat ini kandang Hilton mengalami perubahan formasi indukan. Indukan betina ternyata sudah mati pasca lahirnya Innova.
Penggantinya adalah Cristal C.333. diakui oleh Enggal bahwa betina baru ini ternyata lebih mewah, dengan tipikal suara besar. Kandang lain yang diprediksi bakal melahirkan calon jawara adalah FDR Shangrilla (TL 111 x Cristal A.17), FDR Mercure (Shasa Difa K.Paus x Cristal B.1).
Ada juga FDR A. 01 (Jupiter Sony x Jupiter Polytron), FDR A.02 (Cristal C.6 x Alib AB.8), FDR C.2 (Cristal DDD x Mutiara 666). Selain TL 111, Enggal mengaku masih menyimpan TL 444 dan TL 888 untuk calon indukan yang bakal dikombinasikan dengan indukan lain yang siap mencetak produk kualitas lomba.
“Indukan di kandang FDR mayoritas adalah burung kelas lomba, semisal Mutiara 666 yang menjadi penghuni kandang Hilton, namun karena alasan saya ingin fokus untuk ternak dan selama tidak berhasil menampilkan di lapangan, akhirnya saya jadikan kandang ternak,” imbuhnya.
Deretan indukan pilihan inilah yang membuat beberapa kung mania langsung menyatakan booking anakan meski belum produksi. “Saya berterima kasih kepada rekan-rekan yang percaya untuk mendapatkan produk FDR dengan cara booking meski belum produksi, namun saya yakin anakan yang bakal lahir akan memiliki kualitas yang tidak mengecewakan,” kata Enggal lagi.
Keberhasilan FDR mengeluarkan produk kelas lomba dan dipercaya oleh kung mania untuk mendapatkan produk ternaknya, tidak terlepas dari upaya Enggal untuk selalu melakukan perombakan indukan. Dirinya mengaku selalu berusaha melakukan perombakan dan ganti indukan disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Sebab jika tidak demikian, maka produk ternaknya tidak akan bisa bersaing dan memenuhi permintaan kung mania untuk mendapatkan produk yang selama ini mereka cari. “Saya selalu berusaha mengikuti tren agar materi indukan kandang FDR bisa terus memenuhi kebutuhan pasar, sebab jika tidak maka jangan harap hasil ternak bisa bagus sesuai harapan,” tegasnya.
Dengan cara inilah FDR sampai saat ini tidak pernah menyisakan anakan, semua ludes tanpa sisa. Mayoritas anakan yang sudah lepas, diproyeksikan untuk bahan ternak oleh para pembeli. Diakui pula oleh Enggal bahwa selain berburu indukan bagus, dirinya juga melakukan perburuan terhadap sangkar. “Saat ini saya lagi seru-serunya cari sangkar kelas lomba, ada beberapa yang sudah saya dapatkan dari Abah Badri Alib BF Surabaya, sangkar kualitas mewah,” ungkap Enggal.