Connect with us

Ayam Bekisar

Tek Gwan Banyuwangi, Pembuktian Mafia Orbitan Anyar, Sukses Memboyong Podium Pertama Kelas Utama Bupati Sumenep Cup 2022

KONBUR Tayang

:

Lomba Seni Suara Ayam Beksiar Tingkat Nasional bertajuk Bupati Sumenep Cup 2022 yang dihelat pada Minggu, 23 Oktober 2022 usai tergelar. Sekitar 250 ekor ayam bertarung di Kelas Utama, Kelas Madya dan Kelas Pratama untuk menjadi yang terbaik pilihan juri berdasarkan kemampuan kualitas suara yang diperdengarkan.  

Teak Gwan (dua kanan) saat dinobatkan raih juara pertama Kelas Utama

Selain mempererat tali silaturrahmi antar sesame mania ayam bekisar, target juara adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap peserta. Tentunya hanya bekisar yang memiliki kualitas bagus dan didukung oleh mental lapangan yang bisa lolos sampai ke puncak prestasi. Karena yang pasti, untuk bisa berdiri sebagai pemenang di akhir penentuan juara, ada fase yang harus dilalui.

Para peserta harus melalui tiga tahapan untuk memastikan apakah layak menyandang predikat sebagai jawara atau tidak. Tahapan awal adalah seluruh peserta akan menjalani tarung di atas kerekan bersama peserta lain. Fase yang dinamakan sebagai babak penyisihan. Jika lolos dan dinyatakan memiliki nilai yang bagus, maka ayam bekisar tersebut akan melalui babak berikutnya.

Fase ini dinamakan babak semi final. Peserta kali ini adalah saringan dari seluruh jumlah ayam bekisar yang masuk daftar. Dan jika pada babak ini juga dinyatakan lolos, maka aka nada proses akhir untuk menentukan posisi kejuaraan dibarisan paling depan. Proses ini dinamakan babak final. Hanya ada sekitar 5 sampai 6 ekor bekisar yang akan berlaga.

Pembuktian Teak Gwan Banyuwangi dalam mengorbitkan bekisar andalan

Proses ini berlaku untuk semua kelas ayam bekisar. Artinya jika pada tahapan ini dinyatakan esbagai peraih juara pertama, maka bekisar tersebut layak menyandang sebagai jawara dan yang memiliki patut untuk berbangga. Tidak mudah dan gampang untuk bisa lolos pada babak demi babak yang harus dilalui, terutama untuk Kelas Utama.

Karena yang pasti bekisar yang dihadirkan, pasti memiliki kualitas unggul. Dan pemenang pada even Bupati Sumenep Cup 2022 kali ini di Kelas Utama adalah Mafia, ayam bekisar orbitan Tek Gwan Banyuwangi. Sang pendatang baru ini mampu mencuri perhatian dan membuat lawan harus mengakui kehebatannya.

“Mafia baru saya dapatkan beberapa waktu lalu, pengalaman turun lomba juga belum banyak, apalagi saat ini jadwal lomba bekisar juga kurang, tapi saat saya melihatnya pertama kali, saya langsung tertarik untuk mendapatkannya,” terang tokoh dan mania ayam bekisar asal Kota Gandrung ini.

Senyum bahagia dan bangga Tek Gwan Banyuwangi

Perjalanan yang harus dilalui dari Banyuwangi menuju Sumenep, diakui lumayan jauh karena harus menempuh jarak ratusan km. “Saya hobi dan selama ini jarang ada lomba dan kebetulan sekali waktu saya lagi kosong, makanya saya daftar untuk ikut menjadi peserta,” sambung pengusaha sukses.

Bersama dua bekisar andalannya, tek Gwan didampingi beberapa rekan sesama mania. Meski memiliki target menang, namun hal itu bukanlah tujuan utama. Bertemua, bercanda gurau dan mempererat persaudaraan, menjadi topik utama dalam pikirannya. Sehingga tidak ada beban yang terlalu dipusingkan.

Namun, siapa sangka sang Mafia mengerti apa yang harus dilakukan untuk membuat sang majikan bangga dan senang. Dari babak ke babak, penampilan sang Mafia terus menunjukkan progress luar biasa. Nilai full selalu berhasil didapat dari awal babak penyisihan. Ketika bertarung di partai final untuk menentukan podium juara, Mafia juga berhasil membuat juri harus memilihnya sebagai pemenang.

Penobatan ini terasa begitu luar biasa. Yang pasti even kali ini merupakan ajang bergengsi karena tergelar di salah satu kota Pulau Madura yang merupakan markas ayam bekisar terbaik dan juga mania bekisar yang luar biasa. “Saya bersyukur karena bisa membawa pulang trophy kemenangan. Mudah-mudahan Mafia bisa terus berprestasi,” harap Tek Gwan.

Persembahan terbaik Mafia, andalan anyar

Sebenarnya pertarungan yang juga diikuti pada Kelas Madya, juga mempersembahkan trophy yang sama. Gandrung, sang andalan yang diharapkan tampil bagus di akhir babak, ternyata tidak sesuai harapan. “Sejak awal saya yakin bisa membawa pulang dua trophy juara yakni di Utama dan Madya, namun saying, Gandrung tak mampu tampil di babak semifinal,” ungkapnya.

Padahal sejak babak penyisihan hasil nilai terbaik, berhasil didapat dan tidak sedikit peserta yang mengacungi jempol atas performa Gandrung. “Itulah lomba ayam bekisar, penuh dengan kejutan dan kadang bikin penasaran, makanya saya selalu menantikan moment-moment seperti ini dalam setiap kunjungan,” kata Tek Gwan lagi.

Diakhir penentuan, gandrung hanya bisa membawa pulang trophy juara di urutan Sembilan pada kelas Madya.  “Kegagalan membawa Gandrung ke posisi terdepan akan menjadi pelajaran berhaga bagi saya, bagaimana mengkondisikan ayam agar bisa tampil sesuai harapan. Saya tetap bangga karena masih bisa meraih juara meski tidak sesuai harapan,” kata Tek Gwan lagi.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.