Perkutut
Surya Bird Farm Ganding, Bermula Dapat Bantuan Sepasang Indukan dari Ketua Pengda Sumenep, Kini Makin Eksis Sebagai Kung Mania
Awalnya tidak ada dalam pikiran Muhlis untuk menjadi bagian dari komunitas penghobi, peternak dan pelomba perkutut. Pertemuan dengan Ketua Pengda Sumenep, Ustadz Achmad Fauzan Kamil menjadi asal mula cerita. “Pertama kali saya ketemu Ketua Pengda Sumenep di kediamannya dan langsung disodori sepasang indukan untuk diternak,” terang Muhlis.
Meski merasa belum paham tentang ternak perkutut, Muhlis tetap melaksanakan amanah tersebut. Komunikasi terus dilakukan bersama sang Ustadz untuk mendapatkan ilmu pengetahuan seputar ternak perkutut. Bagi Muhlis, perkutut adalah sesuatu yang baru karena belum pernah dilakukan.
Satu pasang indukan bergelang Sekarwangi langsung masuk kandang untuk menjalani masa produksi. Keputusan Achmad Fauzan Kamil memberikan sepasang indukan agar sahabat tersebut punya aktifitas yang menghasilkan. Karena beberapa masyarakat yang sudah diberikan indukan dan diternak, bisa memberikan harapan baru.
“Awal 2022 lalu Mas Muhlis datang ke rumah untuk silaturrahmi, saya langsung kasih sepasang indukan yang lumayan bagus untuk diternak,” jelas sang Ustadz. Lebih lanjut disampaikan bahwa ternyata Muhlis cocok untuk menjadi peternak perkutut, karena proses produksi berjalan lancar dan menghasilkan anakan.
Akhirnya dari satu pasang indukan, Ketua Pengda Sumenep menambah lagi pemberian indukan sampai empat pasang. “Saya tambah lagi agar bisa lebih fokus untuk benar-benar menjadi seorang peternak perkutut,” imbuh sang Ustadz. Hingga sampai akhirnya, kini Surya Bird Farm milik Muhlis sudah memiliki tujuh pasang indukan yang sudah berproduksi.
Disela-sela menjadi peternak, Muhlis punya keinginan untuk lomba. Meski ternak perkututnya sudah produksi, namun dirinya mengaku belum percaya diri untuk membawa produk bergelang Surya ke arena lomba. Cara yang ditempuh adalah dengan mendapatkan produk dari peternak lain. Akhirnya didapat produk Berlian KSM yang orbit dengan nama Pangeran Jimat.
Soal prestasi, ternyata pilihan tersebut tidak salah. Beberapa kali diturunkan dalam agenda lomba, Pangeran Jimat mampu meraiih kemenangan, semisal dalam gelaran Latber JBN Galis Bangkalan dan berhasil meraih juara 4 Kelas Piyik Hanging. Kegiatan selanjutnya adalah Liga Bangkalan Bangkit Putaran Akhir, berhasil mendapatkan trophy juara 6 Kelas Piyik Hanging.
Pasca kemenangan itu, Muhlis mengaku semakin bersemangat untuk turun lomba. “Alhamdulillah meski saya orang baru, tapi sudah berhasil dapat juara,” jelasnya. Kemenangan demi kemenangan yang diraih membuat Muhlis berinisiatif untuk mencoba keberuntungan dengan membawa amunisi dari produk sendiri.
“Selama ini saya lomba bawa perkutut ternakan orang lain, karena saya belum percaya diri. Ternakan saya banyak dipakai orang lain dan saya tidak pernah memantau saat akan memberikannya. Kabarnya di teman-teman yang ambil ternakan saya, kualitasnya banyak yang bagus,” ungkap Muhlis.
Kenyataan inilah yang membuat harus melakukan tindakan tepat yakni memantau produk ternak dan jika memang ada yang bisa dibawa untuk lomba. Maka inilah kesempatan untuk menjajal produk sendiri ke arena. “Sudah saatnya saya mengorbitkan ternakan sendiri, mudah-mudahan kualitasnya bagus-bagus seperti yang sudah tersebar di beberapa teman,” harap Muhlis.
Keinginan lain yang juga akan menjadi target adalah menambah jumlah kandangdengan cara meminta lagi indukan ke Ustadz Fauzan. “Saya ingin minta tambahan indukan lagi dan kalau dikasih saya juga mau minta sangkar buat lomba. Siapa tahu dikasih dan saya akan semakin semangat untuk berlomba,” sambung Muhlis lagi.