Perkutut
Surabaya Punya Lapangan Baru, Lokasi Luas dan Strategis Dekat Jembatan Suramadu
Semangat pantang menyerah ditunjukkan kung mania Kota Pahlawan Surabaya dalam meramaikan dunia hobi perkutut. Mereka sadar bahwa agenda kegiatan, seperti latihan (ngerek bareng), Latber dan juga konkurs menjadi salah satu aksi yang bisa faktor untuk bisa mewujudkan eksistensi hobi.
Kegiatan tersebut hanya bisa dilakukan dengan cara menyediakan sarana dan juga lapangan yang memadai untuk digunakan menyalurkan hobi dan juga misi. Menyikapi kondisi demikian, beberapa kung mania akhirnya membuka lokasi baru untuk dijadikan lapangan yang akan terus memberikan tempat bagi mereka untuk bersilaturrahmi.
Lokasi tersebut berada di Tambak Wedi, tepatnya di belakang Rusunawa Tambak Wedi, berdekatan dengan Jembatan Suramadu sebelah barat. Lokasi ini terbilang luas dan mampu menampung jumlah kerekan dalam angka raturan tiang. Benny Mintarso, salah satu pemrakarsa lokasi tersebut menyakui hal itu.
“Kami memang rencana mau membuka lokasi lapangan baru, tempatnya dekat rumah susun Tambak Wedi sebelah Jembatan Suramadu, lokasinya luas dan nyaman,” terang pemilik BN Bird Farm Surabaya. Ditambahkan oleh Benny Mintarso bahwa lokasi tersebut adalah tanah aset milik Pemkot Surabaya.
“Alhamdulillah kami dapat jalan untuk menggunakan lokasi tersebut, kami juga sudah koordinasi dengan RT dan RW setempat bahkan dengan Karang Taruna yang ada di wilayah tersebut, mereka sudah welcome dan siap mendukung dan membantu keinginan kami untuk menempati lokasi tersebut,” sambung Benni Mintarso.
Saat ini lokasi tersebut dibiarkan karena memang belum ada program dari Pemkot Surabaya untuk memanfaatkannya. Namun yang pasti, setiap saat, jika Pemerintah Kota Surabaya akan menggunakannya, maka mereka juga harus rela pindah. “In syaa Allah untuk 5 tahun kedepan, lokasi ini aman untuk kami gunakan,“ jelas Munif Achmad, salah satu penggagas lokasi.
Nampaknya lapangan ini akan menjadi pilihan kung mania sebagai jujukan untuk terus menyalurkan hobi perkututnya. Bukan saja kung mania Surabaya, tapi Bangkalan bisa menjasikan lokasi ini untuk bertemu rekan-rekan sesama mania. Akses jalan menuju lapangan juga terbilang luas dan mudah dijangkau.
Saat ini tiang kerekan yang mereka tancapkan memang masih terbatas. “Kami terus berproses, yang penting ada lokasi dulu, soal kerekan nanti akan kami upayakan dengan cara yang kami punya,” kata Munif Achmad lagi. Rencananya, setiap kung mania bisa membantu menyumbang tiang kerekan dengan jumlah berapapun.
Tiang-tiang kerekan hasil sumbangan tersebut, tidak akan menjadi milik kelompok tertentu, tetapi tetap akan menjadi hak mereka masing-masing. “Setiap rekan-rekan yang mau menyumbang tiang kerekan, akan kami catat, berapa banyak yang disumbangkan, kerekan itu nanti tidak akan jadi milik kami, jika nanti lapangan ini pindah atau ada sesuatu, maka pemilik kerekan bisa mengambilnya kembali,” ungkap Munif Achmad.
Lebih lanjut ditambahkan bahwa kapanpun pemilik mau mengambil tiang kereka miliknya, maka bisa langsung menghubungi penanggungjawab lapangan tersebut. “Kami tidak akan mengakui tiang kerekan yang ada dilapangan ini. Kerekan itu tetap menjadi milik mereka dan hanya dititipkan untuk kami pakai,” kata Munif Achmad lagi.