Perkutut
Skylight II Bird Farm Kramat Surabaya, Memadukan Variasi Materi Trah Unggulan dari Beberapa Peternak
Meski terbilang sebagai pendatang baru, Skylight Bird Farm Surabaya, bukan berarti hanya bisa menjadi penyemarak dan pelengkap dunia hobi perkutut tanah air. Kehadirannya menjadi satu diantara sekian banyak peternak yang mencoba mencari keberuntungan dengan cara yang dipercaya dan diyakininya.
Konsep ternak yang mengusung tema “benang merah” sebuah materi indukan, menjadi satu kunci keberhasilan Skylight membangun kepercayaan kung mania untuk menggunakan hasil produk ternaknya, baik sebagai bahan materi indukan ataupun amunisi orbitan di arena konkurs.
Beberapa peternak sudah mulai memasang trah Skylight sebagai penghuni kandnag ternak. Begitu juga sederet nama perkutut berpretasi di lapangan berlabel Skylight, hadir meramaikan perebutan posisi kejuaraan. Sebut saja satu contoh yakni Mi Chat. Tarung yang pernah dilakoninya, mampu menyakinkan bahwa produk satu ini tidak bisa dianggap enteng.
Keputusan Robert Ming pemilik Mi Chat sekaligus Skylight Bird Farm untuk mengkandangkan Mi Chat menjadi akhir perburuannya di arena konkurs. “Saya putuskan untuk memasukkan Mi Chat jadi indukan kandang ternak, yang penting saya sudah tahu bagaimana kualitas dan mental lapangan yang dimiliki,” ungkap Robert Ming.
Keberhasilan ini mengilhami Robert Ming untuk terus berpacu, memaksimalkan potensi ternak yang sudah ada di depan mata. “Saya tidak mungkin berpuas diri dengan hasil yang sudah saya alami, harus ada langkah lebih, agar kualitas produk ternak Skylight bisa semakin meningkat,” kata Robert Ming lagi.
Semua itu merupakan harapan yang selama ini selalu membuatnya semakin tertantang untuk melakukannya. Farm yang berlokasi di wilayah Dukuh Kupang Surabaya ini nampaknya harus terus melakukan terobosan demi mencapai apa yang selama ini dicari. Sampai akhirnya pengembangan itu dilakukan.
Penambahan jumlah kandang, menjadi proyek baru yang akan dilakoninya. Karena alasan tempat yang tidak memungkinkan, pengembangan tersebut dilakukan tidak dalam satu lokasi yang sama. Kandang baru dibangun dengan menempati lahan di wilayah Kramat Wiyung Surabaya.
Pengerjaan dikebut untuk bisa segera memulai proyek baru tersebut. Robert Ming mengaku tidak bisa berlama-lama untuk mengeksekusi pengembangan ternak karena faktor yang mendesak. Rabu, 17 Februari 2021 menjadi awal kehadiran Skylight II Bird Farm Kramat Wiyung Surabaya.
Skylight II Bird Farm ditandai dengan mendatangkan beberapa tamu undangan seperti RPM Bird Farm, Triton Bird Farm, RND Bird Farm, H.Syukur MTG, WKP Bird Farm, Nilam Bird Farm, Panca Bird Farm, Imoba Bird Farm dan beberapa undangan lain yang ikut dalam acara tersebut.
“Sebenarnya saya juga mengundang beberapa kung mania senior, tapi ada yang berhalangan hadir,” kata Robert Ming. Konsep ternak yang diusung kali ini adalah pengembangan dari kandang Skylight Dukuh Kupang. Kalau Skylight yang berada di Dukuh Kupang lebih fokus ke basic.
Sedangkan disini lokasi baru yakni Kramat Wiyung, murni pengembangan materi yang sudah di miliki. Dilokasi baru ini materi yang dipakai berasal dari beberapa peternak sukses, seperti Triton Bird Farm, RPM Bird Farm, Jupiter Bird Farm dan RND. Kehadiran materi inilah yang akan menjadi tahap awal pengembangan yang akan dilakukan.
“Proses pengembangan yang akan saya lakukan adalah diawali berdasarkan benang merah, kualitas suara, feeling. Setelah menghasilkan produk tersebut, akhirnya dikembangkan lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna,” papar Robert Ming. Namun tidak menutup kemungkinan, kandang basic yang berlokasi di Dukuh Kupang, bisa saja memunculkan burung lapangan.
Setidaknya dengan kandang baru ini, Robert Ming dan Skylight Bird Farm akan bisa lebih eksplor untuk mencari, mencoba dan akhirnya menemukan produk unggulan yang memang menajdi tujuan akhir dari seorang peternak. Dilokas baru ini, Robert Ming akan dibantu Sari Widianto untuk mengurus segala kebutuhan.