Connect with us

Perkutut

SKD BF Bali, Kolaborasi 10 Peternak Cetak Anakan Berkualitas dan Gelar Aksi Sosial

KONBUR Tayang

:

de
Personel SKD BF Bali di markas VTA BF Jalan Raya Kerobokan 12, Badung

SPIRIT hari kasih sayang atau yang lebih dikenal hari Valentine dimaknai berbeda oleh beberapa kung mania Bali yang tergabung dalam paiketan (perkumpulan) Sekedemen (SKD) Bird Farm. Di hari Valentine 14 Februari 2021, mereka menyatukan diri, berkolaborasi meteri indukan untuk menghasilkan anakan yang berkualitas lomba.

‘’Kami 10 orang peternak dari beragam latar belakang berkolaborasi materi di sini berharap bisa menghasilkan anakan burung-burung kualitas lomba. Namun lebih dari itu, misi sosial kami dimana dana yang terkumpul nanti suatu saat bisa kita sumbangkan untuk anggota yang membutuhkan atau masyarakat umum yang memerlukan bantuan,’’ terang Agung Trisna Gautama atau akrab disapa Agung Baleka di markas SKD BF di Jalan Kerobokan 12, Resto Belong, Badung, Jumat (2/4).

Agung Baleka yang juga pemilik VTA BF ini didampingi Triyasa Kusuma Negara (Shanny BF), Made Adnyana (DNA Bali BF), dan Wayan Widiantara (BCA BF).

Adapun 10 anggota SKD BF adalah Wira BF, Mindra BF, VTA BF, Bali Citra Arum BF, Dewata Bali BF, Patih BF, DNA Bali BF, Rock Art BF, Shanny BF, dan Junior BF. ‘’Namun kami juga mendapat dukungan dari dua peternak besar Adipati BF dan Maestro Bali BF,’’ ungkap Agung Baleka yang mengaku sejak materi dimasukkan 14 Februari lalu, kini tiga pasang indukan sudah berproduksi.

Agung Baleka, Wayan Adnyana, Triyasa KN, Wayan Widiantara dan anggota lainnya cetuskan SKD BF.

Agung Baleka menuturkan, paiketan ini lahir bermula dari melihat dampak pandemi Covid yang meluluhlantakkan berbagai sektor kehidupan. Termasuk berdampak kepada para peternak yang usaha pokoknya tidak bisa berjalan sehingga kesulitan untuk membeli materi-materi yang diinginkan atau hanya mengandalkan materi yang sudah ada.

Melihat potensi kualitas materi yang ada di masing-masing peternak inilah maka kolaborasi materi di antara peternak diharapkan bisa menguntungkan peternak. Tidak saja berpotensi menghasilkan anakan kualitas lomba tetapi juga dana yang dikumpulkan bisa digunakan untuk aksi sosial di tengah perekonomian yang semakin sulit akibat pandemi Covid.

‘’Di sini kami juga secara intens berbagi pengalaman untuk meningkatkan kemampuan dalam beternak, karena di antara anggota banyak juga yang pemula yang membutuhkan bimbingan dari para suhu,’’ papar Agung.

Saat ini, SKD BF memang baru memiliki anggota 10 peternak. Namun seiring waktu tidak menutup kemungkinan akan menambah anggota baru lagi. Hal ini karena misi SKD lebih mengedepankan guyub rukun, berbagi demi meningkatkan kualitas penangkaran.

Namun, ungkap Agung, di SKD BF ada aturan kesepakatan yang mesti diikuti anggota. Tujuannya agar SKD BF ini bisa berjalan sesuai tujuan awal dicetuskan.

Kandang SKD BF dengan kolaborasi materi berharap hasilkan anakan berkualitas lomba

Lokasi SKD BF ditetapkan di markas VTA BF Jalan Kerobokan 12, Badung dengan menggunakan ring SKD BF. Setiap anggota yang berminat dalam kolaborasi diharapkan membawa meteri terbaik dari sisi kualitas suara dan trah keturunan ke markas besar untuk diseleksi dan dijodohkan oleh Angelo Wira Putra atau Een dari Wira BF. Semua burung kolaborasi tetap menjadi milik masing-masing dan boleh diganti sewaktu-waktu demi keperluan kolaborasi.

Sistem kolaborasi dimana setiap hasil ternakan kolaborasi akan dijual dengan cara dilelang dengan harga dasar Rp. 500.000/ ekor khusus untuk anggota. Setiap anggota hanya dapat mengikuti 1 kali lelang untuk 1 kandang SKD BF. Dana hasil penjualan dimasukkan ke kas SKD.

Untuk penjualan di luar anggota SKD, harga jual akan disepakati kemudian dengan skema 30% untuk kas SKD, 30% untuk operasional kandang, dan 40% untuk pemilik burung (2 anggota).

Dana yang terkumpul suatu saat bisa disumbangkan untuk anggota yang membutuhkan atau masyarakat umum yang memerlukan bantuan, di antaranya panti asuhan dll.

Saat ini materi indukan yang sudah masuk dan berpasangan yakni SKD 111: DNA FFF (Cucu VIP  Sasha Diva x Mindra M4) X RA  (Zen Vip dengan Eldrago x Zen Vip), SKD 222: Dewata Dedi Dores X Maestro 07 (AMG anak Mayapada x Maestro anak Buldozer), SKD 333: Wira OOO (VTA K1 X RPM Alpard) X Wira 333 (Shasha Vip 22 x Wira 777), SKD 444: Sapta Pesona trah Triple Six X Mindra M10 (RPM Hummer x Wira Lucky Star), SKD 555: RPM Hammer X Wira K5 (Wira 222 x IBO C9), SKD 666: Wira 555 (Palem  x IBO C12)  X Wira Beaferval (WAT The Best X YKBP N29), SKD 777: Wira 111 (ACC B1 x Wira 111) X Rock Art 11 K Ram (Wira 777 X Wira 333), SKD 888: BCA K.Joged (Wira K8 x BCA K.Janger) X VTA K3 (Wira 111 x Wira 777), SKD 999: Mindra Pegasus (HIKL x Wira 333) X Wira 999 (Bangun Princes X Wira Apache), SKD 10: Adipati (Anak Singosari x Cristal B3) X Mindra M4, dan SKD 11: Wira 777 (IBO C26 x Shasha) X Wira 222 (Shasha x Wira 333).

Triyasa Kusuma Negara yang juga masih tercatat sebagai Ketua Bidang Penjurian Pengwil P3SI Bali mengimbuhkan, SKD BF ini tercetus sebagai salah satu pengejawantahan dari marwah P3SI yang mengedepankan aspek sosial. Di sini yang lebih senior membimbing yang junior, yang berkantong tebal berbagi kepada yang lain sehingga muaranya saling berbagi untuk anggota dan masyarakat lebih luas yang membutuhkan. ‘’Semoga niat baik yang dilakukan rekan-rekan ini bisa memberi manfaat,’’ pungkasnya. (gde)

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.