Perkutut
Silaturrahmi Aliyono Bangkalan Lewat Hobi Perkutut Berbuah Manis, Prestasi di Lapangan Sudah Dalam Genggaman
Tidak butuh waktu lama bagi Aliyono kung mania Bangkalan untuk memetik kemenangan di arena konkurs. Meski terhitung sebagai pendatang baru dalam komunitas penghobi perkutut, bukan berarti tidak ada kesempatan dan pelung untuk bisa hadir dengan membawa pulang prestasi kemenangan untuk perkutut yang diorbitkan.
Kemenangan dalam sebuah penyelenggaraan konkurs, bukan ditentukan dari kapan memulai hobi, bukan pula usia yang harus sudah berumur, tetapi kesiapan dari peserta untuk memaksimalkan kinerja perkutut orbitannya. Siapa yang memiliki kesiapan lebih, maka mereka yang berhak atas hasil yang bakal diraih.
Begitu juga dengan apa yang dilalui Aliyono dalam menekuni dan menapaki hobi perkutut tanah air. Pendatang baru dalam komunitas perkutut, tidak membuatnya harus menunggu sampai giliran dan kesempatan itu datang menyapa. Harus ada upaya nyata dan kongkrit untuk bisa meraih hasil nyata.
Agenda Latber Pengda Surabaya yang tergelar pada Minggu, 28 Februari 2021 lalu menjadi bukti yang tidak bisa lagi terbantahkan. Jago-jago yang diusung ke lapangan sukses menembus urutan daftar kejuaraan. Para jawara yang dimilikinya begitu bersemangat mengikuti gelaran yang dihadiri kung mania dari beberapa kota di Jatim dan Jateng,
Tarung perdana yang diikuti, tidak membuat sang orbitan demam panggung dan takut menghadapi lawan yang sudah memiliki pengalaman dan jam terbang yang lebih banyak. “Alhamdulillah perkutut yang saya bawa ada yang masuk jadi juara, sebuah hasil yang menggembirakan,” terang pria yang juga seorang Ustadz.
Di kelas Piyik Yunior, Aliyono berhasil menempati podium pertama lewat aksi luar biasa Blegur orbitannya. Selain itu ada nama lain yakni yaitu Perruy yang turun pada kelas yang sama, prestasinya terdiam di urutan 18 daftar kejuaraan. Orbitan lainnya adalah Bongkar, yang sukses berada diurutan delapan Kelas Dewasa Yunior.
Ketiga amunisi miliknya merupakan produk ternak JBM Bird Farm Malang. “Saya banyak dibantu Abah Faisol JBM Malang. Hari ini saya membuktikan bahwa dukungan yang luar biasa dari beliau terlah membawa saya pada prestasi yang menggembirakan. Mudah-mudahan prestasi ini bisa terus tercipta sepanjang saya turun lomba,” harap Aliyono.
Pertemuan antara Aliyonso dan H.Faisol Syafi’i JBM Malang berawal pada Januari 2021 lalu. “Awal tahun saya sowan ke Abah Faisol, disana saya banyak belajar tentang perkutut. Saat berada di JBM saya banyak mendengar suara perkutut yang bagus-bagus. sejak saat itu saya mulai serius menekuni perkutut,” imbuhnya.
Silaturrahmi inilah yang diakui Aliyoso sebagai jalan untuk menambah saudara dan juga menyalurkan hobi. “Bagi saya silaturrahmi lebih penting dan hobi dengan sendirinya akan mengikuti,” ungkap kung mania yang sudah senang perkutut sejak lama. Bahkan Aliyono menganggap H.Faisol JBM sebagai orang tua sendiri.
“Saya menekuni hobi perkutut bukan karena perkututnya tapi karena melihat sosok Abah Faisol yang menurut saya bagus, makanya saya tertarik untuk mengikuti apa yang beliau lakukan,” katanya lagi. Sejak saat itu Aliyono mengutarakan maksud agar H.Faisol bisa membantu memenuhi seluruh kebutuhan perkutut yang diinginkan.
H.Faisol JBM juga membantu Aliyono dalam hal perawatan. Selama ini saya banyak belajar soal perawatan pada Abah Faisol, saya dibimbing dan juga dipantau setiap saat, makanya saya semakin yakin dengan pilihan saya untuk menekuni hobi perkutut, apalagi bukti sudah nampak,” katanya lagi.
Saat ini Aliyono sudah menyiapkan tujuh ekor perkutut yang akan diturunkan di arena konkurs. Rencananya ternak juga akan menjadi pilihan yang akan segera direalisasikan. Aliyono tetap berharap indukan yang akan dipilih akan didatangkan dari JBM Bird Farm Malang.