Connect with us

Lomba

Shilaturrahiim Cup 2, Merjosari, Malang, Lacoste dan D’Jack Raih Juara di Partai Utama

KONBUR Tayang

:

Kemasan yang disuguhkan panitia Shilaturrahiim Cup 2 di depan taman kota Merjosari, Malang bagaikan pusaran yang berhasil menarik sekuat tenaga para kicaumania Malang Raya dan sejumlah kota di Jatim. Mereka berjibaku di tengah sengitnya persaingan menuju podium di kelas – kelas bergengsi.

Atmosfir panas di dua kelas bergengsi sekaligus partai utama sudah terasa sejak sesi pertama digelar panitia. Banyak muraimania dan ijomania dari sejumlah kota terlihat di lokasi lomba pada Minggu (08/11/2020).

H. Margono (dua dari kiri) pemilik Murai Batu Lacoste, nyaris meraih double winner.

Murai Batu Lacoste, satu diantara amunisi milik kicaumania Malang Raya juga ikut hadir dalam gelaran ini. “Besutan ini memang disiapkan untuk tampil all out dalam gelaran ini,” ujar H. Margono, sang pemilik baru Lacoste yang baru ditransfer sepekan lalu senilai Rp 125 juta dari H. Nur Mokas M3.

H. Subandi (kanan) pemilik D’Jack berhasil memuncaki nominasi di kelas utama sekaligus meraih hadiah utama, satu unit motor baru Honda Genio.

Pada kelas Murai Batu A kelas Sohib dengan urutan sesi keenam, Lacoste memukul telak para lawannya yang melirik puncak nominasi kelas ini. Dengan tonjolan greja tarung, lovebird dan cililin ditunjang gaya sujud sambil buka paruh lebar, Lacoste layak mendapatkan podium pertama.

Cucak Hijau Bledek milik Edi Mahesa (tiga dari kiri) asal Malang juga berhasil meraih juara pertama di partai utama.

“Selanjutnya akan disiapkan di kelas utama, semoga saja penampilannya lebih bagus,” ujar Margono diwakili Ambon sang pemandu bakat Lacoste.

Tiba pada pertarungan di partai utama, Lacoste berjibaku bersama puluhan amunisi milik peserta yang memadati gantangan. Kehadiran gaco Murai Batu milik peserta dari sejumlah kota di Jatim, membuat tensi pada kelas ini tinggi.

Cucak Hijau Wiro Sableng 212 milik Wasis asal Sinom 95 SF, Surabaya memuncaki nominasi.

Namun, penampilan Lacoste belum semulus pada sesi sebelumnya. Besutan yang akan disiapkan menggebrak Piala Kerajaan Kediri dan Bali Vaganza pada Desember mendatang harus puas berada di posisi runner up. “Targetnya Lacoste bisa memuncaki partai utama dengan hadiah satu unit sepeda motor. Apabila kenyataan di lapangan meraih juara kedua, tetap legowo dan tetap menjadi kebanggaan tersendiri,” papar Margono saat ditemui di lapangan.

Wali Kota SF yang mengambil jalur single fighter berhasil meraih juara umum.

Selanjutnya untuk peraih puncak nominasi di partai utama ada D’Jack milik H. Subandi dari Malang Selatan. Di tengah kepungan gaco milik peserta yang memadati partai utama ini, D’Jack berhasil memberikan penampilan terbaiknya.

Duta Pru BF berhasil meraih juara umum BC.

“Para peserta banyak yang mengakui apabila penampilan D’Jack layak untuk diganjar dengan juara pertama. Karena para penonton juga melihat sendiri penampilannya secara jelas dari pinggir lapangan,” celetuk sejumlah peserta.

Keberhasilan besutan ini memuncaki nominasi tidak sekadar diganjar dengan gelar juara pertama. H. Subandi sang pemilik juga berhak memboyong pulang satu unit sepeda motor baru merk Honda Genio. “Alhamdullilah bisa memboyong hadiah utamanya,” kata Subandi sambil menceritakan bila sebelumnya tidak ada firasat bakal mendapatkan hadiah tersebut.

Sedangkan di kelas Cucak Hijau, pemain kawakan asal Malang juga berhasil meraih juara pertama di partai utama. Adalah Edi Mahesa pemilik Cucak Hijau Bledek akhirnya juga memboyong satu unit sepeda motor baru merk Honda Genio setelah memuncaki kelas Shilaturrahiim.

Masih di kelas yang sama, kicaumania asal Surabaya juga tampil fighter meskipun harus bertarung di luar kandang. Adalah Wasis asal Sinom 95 SF Surabaya pemilik Wiro Sableng 212. Pemain satu ini tampil all out di tiga sesi yang dibuka panitia, yakni sesi Sohib A dan B serta partai utama.

Dari ketiga penampilannya, pada sesi Sohib A besutan ini berhasil meraih juara runner up. Sedangkan pada sesi Sohib B berhasil memuncaki nominasi dengan merebut juara pertama. “Pertarungan Cucak Hijau di Malang memang relatif ketat, beruntung Wiro Sableng 212 masih memboyong gelar bergengsi,” ujar Wasis. Perebutan juara umum BC dan SF juga tidak kalah sengit.

Wali Kota SF berhasil meraih juara umum SF sedangkan Duta Pru BF berhasil naik podium merebut juara umum BC. “Terima kasih pada seluruh pihak yang mendukung suksesnya gelaran ini. Semoga tahun depan bisa digelar lebih besar lagi,” papar Setiawan satu diantara panitia.  

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.