Perkutut
Setelah 20 Tahun Istirahat Total, Gung Tut Widura BF Siap Antarkan Den Bagus ke LPI Pasuruan
SELAMA 20 tahun istirahat total dari dunia perkututan Bali karena harus mengasuh putra-putrinya, Gung Tut Sudiartawaja dari Widura BF kembali meramaikan dunia perkututan di Bali. Tak hanya membangun kandang dan turun di ajang skala lokal Bali, Gung Tut Widura BF juga mencoba menimba ilmu dengan turun langsung di ajang nasional.
Setelah beberapa kali menjajal Liga Perkutut Bali dengan mengorbitkan Den Bagus dan Permata Alam, Gung Tut Widura BF yang bergabung dengan Tim Alam ini langsung turun di ajang Liga Perkutut Indonesia (LPI) Pasuruan yang digeber 15-16 Oktober 2022.
‘’Bersama Tim Alam, kami berangkat bareng-bareng untuk mengantarkan Den Bagus, Permata Alam, Habibie dan Rambo turun di Pasuruan besok,’’ terang Gung Tut yang diamini Mohamad Hasan dari Alam BF saat Agrobur bertandang ke home base Widura BF di Jalan Widura 14 Denpasar dan Alam BF di Jalan Salya Denpasar, Kamis (13/10/2022).
Walaupun keempat gaco yang bakal turun di kelas piyik yunior dan piyik senior ini sudah berpengalaman di LPB, namun Gung Tut begitu juga Moh. Hasan tak berani sesumbar. Baginya, mau kerja di lapangan sudah lumayan sebagai pembelajaran. Soal apa hasilnya itu hanya bonus yang patut disyukuri.
Toh begitu, Gung Tut tetap menurunkan yang terbaik yang kini sedang dikoleksinya. Den Bagus bergelang Inaldu BF misalnya sempat bertengger di posisi puncak kelas Piyik Yunior pada LPB VII bertajuk Camp Java 2. Den Bagus empat babak mengantongi nilai tiga warna. Demikian juga Permata Alam juga sempat meraih juara dengan torehan nilai tiga warna. ‘’Setelah lolos di LPB, saya sebagai pemula sudah sepatutnya mengajak jalan-jalan Den Bagus dan Permata Alam ke jenjang lomba yang lebih besar,’’ ujarnya.
Sementara Rambo bergelang Inaldu yang juga sudah teruji di LPB juga akan ikut diberangkatkan ke Pasuruan. Begitu juga Habibie bergelang DLM BF yang merupakan bapak dari Rambo. Moh. Hasan yang merupakan pemilik kedua gaco tersebut hanya bisa mempersiapkan gaco-gaco Alam Team sebaik-baiknya. ‘’Burung perkutut ini penuh misteri, kami hanya bisa merawat sebaik-baiknya dan selanjutnya kami percayakan kepada dewan juri yang bertugas,’’ ujar Moh. Hasan yang dikenal piawai membidik gaco dan merawat burung-burung lomba.
Banyak mendapat sentuhan ilmu setelah bergabung dengan Alam Team, Gung Tut Widura BF tak hanya penuh semangat ke arena konkurs tetapi juga beternak. Berselang beberapa bulan, Widura BF sudah memiliki 12 kandang dan 6 pasang indukan di antaranya sudah mulai produksi.
Sebagai pemula, Gung Tut meminang indukan dari beberapa peternak yang ada di Bali dan juga ada bergelang dari Jawa. Di antara indukannya bercincin Cristal, PA, AR, Nesa, GBN, PBM, Niki, Manik Mas, Rock Art, Kaswari, Nero, Baliku, Sapta Windu, TMC, Adhi dan tentunya Inaldu yang akan siap-siap masuk kandang.
‘’Beberapa anakannya sudah terpantau dan mudah-mudahan bisa dibawa ke lapangan meramaikan LPB berikutnya,’’ harap Gung Tut seraya mengaku selain dengan kepekaan telinga juga mengikuti kata hati jika membidik gaco atau calon indukan. (gde)