Perkutut
Sepasang Indukan RPM Porsche 846 dan RPM Jaguar 751, Meninggalkan Kandang Saturnus Skylight Bird Farm Surabaya Menuju Sidoarjo
Saturnus, satu diantara sekian kandang Skylight Bird Farm Surabaya yang sukses mencetak produk unggulan, akhirnya pindah tangan. Pemilik baru kandang yang dihuni indukan jantan RPM Porshe 846 bersama pasangannya RPM Jaguar 751, adalah Hariyadi orang baru yang berhasrat untuk menjadi bagian dari hobi perkutut.
“Saya baru menekuni perkutut dan berminat untuk ternak, saya juga tidak akan menolak apabila dikasih kesempatan untuk menghasilkan anakan bagus dari kandang ternak yang akan saya miliki,” terang Hariyadi. Keinginan untuk meneruskan sukses yang dialami Skylight Bird Farm adalah cita-cita yang diharapkannya.
“Tujuan saya ternak selain menyalurkan hobi, siapa tahu bisa sukses seperti yang dialami Pak Robert (Robert Ming, Skylight), bisa dapat anakan bagus,” harap Hariyadi. Untuk itulah ketika datang pertama kali ke kandang Skylight, Hariyadi mengaku langsung meminta calon indukan yang bagus.
“Saya salut dengan apa yang dilakukan Pak Hariyadi, datang ke kandang ternak dan meminta calon indukan, namun saya berikan sedikit pemahaman (benang merah) ketika menjadi seorang peternak, saya sampaikan bahwa ternak perkutut itu bisa enak dan tidak enak. Ini saya lakukan agar Pak Hariyadi bisa lebih siap menghadapi kondisi apapun,” ungkap Robert Ming.
Keinginan untuk mendapatkan calon indukan dari ring Skylight pun direalisaikan. Awalnya Hariyadi membawa tiga ekor jantan calon indukan dan ternyata membuatnya makin ambisi untuk mendapatkan kembali. Kedatangan kedua di markas Skylight, Hariyadi berhasil membawa calon indukan betina ternakan Triton dan calon indukan jantan bergelang Grand.
Tidak sampai berhenti disana, Hariyadi kembali berkunjung ke markas Skylight yang berada di daerah Dukung Kupang Surabaya. Kali ini ia sempat mendengar suara perkutut yang menurutnya masuk kategori bagus. Produk tersebut ternyata anakan dari Kandang Saturnus dengan indukan RPM Porsche 846 dan RPM Jaguar 751.
Robert Ming mempersilahkan untuk membawa 1 ekor jantan produk dari kandang tersebut. Kebetulan kualitas produk tersebut sebenarnya cocok untuk lapangan, namun Hariyadi tetap ngotot untuk menjadikannya calon indukan. Iapun meminta Robert Ming untuk mencarikan pasangan betina untuk perkutut tersebut.
Akhirnya Robert Ming menyodorkan betina ternakan RPM K.Fortuner dan diterima dengan baik. Belum sampai beranjak meninggalkan lokasi, Hariyadi meminta lagi adik dari kandang Saturnus. “Saya punya anakan dari Kandang Saturnus ternyata bagus, makanya saya minta lagi ke Pak Robert,” sambung Hariyadi.
Disinilah awal terjadinya transaksi jebol kandang Skylight K.Saturnus. “Saya bersyukur dan berterima kasih kepada Pak Robert karena mempersilahkan saya membawa indukan Kandang Skylight. Mudah-mudahan ditempat saya nanti, burung ini terus mengeluarkan anakan bagus-bagus,” harap kung mania asal Jenggolo Sidoarjo.
Tidak disebutkan berapa nominal angka rupiah yang disepakati, namun Robert Ming mengaku senang bertransaksi dengannya. “Saya senang ketemu Pak Hariyadi, orangnya gampang dan tidak ruwet, makanya saya berikan apa yang menjadi keinginannya tanpa ada negosiasi alot,” terang Robert Ming.
Dikatakan oleh Robert Ming bahwa indukan tersebut selama ini memang banyak mengeluarkan burung-burung kelas lomba, namun sayang karena tidak memiliki talenta sebagai perawat, burung yang sempat diorbitkannya selalu menunda proses menuju podium juara meski secara kualitaas, burung sudah mumpuni.
Indukan tersebut ia dapatkan dari RPM Bird Farm Surabaya lewat jebol kandang. “Awalnya saya jebol dari RPM Kandang Pagani, kemudian saya masukkan ke Kandang Skylight K Saturnus. Dari sinilah awal muncul burung-burung kelas lomba, sampai akhirnya kini harus lepas ke Pak Hariyadi Sidoarjo,” cerita Robert Ming.
Harianto RPM sendiri mengakui bahwa kedua indukan tersebut mengalir darah-darah burung berkualitas sehingga menurunkan anakan yang tidak mengecewakan.” RPM Porshe 846 membawa trah burung bagus, sedangkan RPM Jaguar 751 mengalir darah Bomber Grand 7.A. Perpaduan indukan inilah yang akhirnya melahirkan anakan kelas lomba,” tegas Harianto.