Perkutut
Sekitar 150 Tiket Liga Perkutut Hanging Bangkalan Seri I Ludes Terjual, Ada Peserta Kena Pinalti, Junjung Drajat Pastikan Podium Pertama di Babak Keempat
Agenda perdana Liga Perkutut Hanging Bangkalan sudah dilaksanakan pada Kamis 12 November 2020. Menempati lokasi di Lapangan Sadah Galis, sekitar 150 perkutut yang terbagi dari 3 blok, ikut ambil bagian. Meski sifat hanya Liga Hanging, kegiatan kali ini bisa menjadi percontohan even ideal.
Formasi juri penilai, koordinator juri, dewan juri dan dewan pengawas menjadi pemandangan yang bisa disaksikan para peserta yang hadir di lokasi. “Saya sengaja mendesain acara ini dengan formasi lengkap, ada juri, koordinator, dewan juri dan dewan pengawas, ” tegas Jayus selaku Ketua Liga Hanging Bangkalan.
Hal ini sebagai bagian dari keinginan kami mengemas liga sesuai standart yang harus dilakukan. Begitu juga dengan penugasan Koordonator dan Dewan Juri dilakukan secara lotre. Tiga juri senior/nasional yakni Sueb Blega, Sholeh Tanah Merah dan Rudi Bangkalan Kota mengambil lotre untuk menentukan posisi yang akan mereka tempati.
Lewat lotre itulah, Sholeh mengisi posisi Dewan Juri sedangkan Rudi dan Sueb sebagai koordinato juri. “Saya ingin penugasan dewan dan koordinator juri dilakukan secara fair play dengan cara dilotre, sehingga posisi mereka tanpa rekayasa,” tegas Siswoko Raharjo, Ketua Bidang Penjurian Pengda P3SI Bangkalan.
Hadir juga dalam acara ini Dewan Pengawas. Ir.Moh.Arifin, MM Bangkalan masih ditunjuk untuk mengisi posisi tersebut. “Alhamdulillah sampai saat ini saya masih dipercaya untuk mengisi posisi Dewan Pengawas, mudah-mudahan saya bisa menjalankan amanah ini dengan baik dan benar,” ungkap mantan Ketua Pengda P3SI Bangkalan.
Mengawali acara penjurian, Ir.R.Moh.Mahmud Ketua Pengda P3SI Bangkalan memberikan sambutan. “Saya atas nama Pengda Bangkalan mengucapkan terima kasih kepada panitia Liga Hanging atas terselenggaranya agenda perdana. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Bapak Bahrus Rush BF yang sudah berkenan mengambil jadwal perdana,” tutur pemilik CTP BF Bangkalan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan Ir.Moh.Mahmud untuk Pengcam Blega yang sudah mengerahkan pengurusnya sehingga realisasi acara bisa berlangsung. Lebih lanjut dikatakan bahwa agenda ini bertujuan bukan saja menyalurkan hobi dan terus menjalin silaturrahmi antar kung mania, namun juga untuk mengevaluasi hasil ternak di Bangkalan.
“Saya berharap dengan agenda seperti ini, peternak bisa melakukan evaluasi terhadap kualitas hasil ternaknya sehingga nantinya akan peningkatan,” sambung Ir.Moh.Mahmud. Ditempat yang sama, Bahrus Sholeh, selaku tuan rumah mengatakan sangat senang bisa menjadi tempat pembuka agenda Liga Hanging Bangkalan.
“Saya senang bisa mengumpulkan sesama kung mania, karena bisa menambah banyak kenalan sesama kung mania,” terangnya. Meski tergolong sebagai orang baru, namun dirinya tidak pernah khawatir dan ragu untuk bisa menjadi bagian dari semarak hobi perkutut khususnya di Bangkalan.
Ketika mendapatkan jatah sebagai pembuka agenda tersebut, Mahrus Sholeh mengaku langsung setuju. Soal target juga bukan menjadi halangan baginya untuk terus maju. “Alhamdulillah saya tidak menargetkan berapa peserta yang harus didapat, bahkan jumlah sekarang mengalami peningkatan dari dua blok menjadi tiga blok,” ungkapnya.
Yang mungkin menjadi poin penting dalam agenda kali ini adalah ketegasan salah satu Koordinator Juri yakni Sueb asal Blega dalam menjalankan tugas. Saat penjurian babak pertama dimulai, ditengah perjalanan ada burung yang kena finalti/diskualifikasi karena menyalahi aturan main.
“Ada burung yang langsung saya diskualifikasi, burung tersebut terlalu gacor sehingga tidak masuk kriteria piyik hanging,” jelas Sueb. Diskualifikasi ini menjadikan burung tersebut hanya mendapatkan nilai mentok 2 warna. Padahal ketika itu, bendera dua warna hitam sudah tertancap persis dibawah gantangan miliknya.
“Saya tidak mau tahu, burung yang terlalu gacor itu milik siapa, jika memang tidak sesuai aturan, maka vonis diskualifikasi langsung saya berlakukan,” sambung Sueb. Untuk itulah diharapkan kedepan, peserta lebih selektif dan bijak menurunkan burung yang benar-benar sesuai ketentuan yang disepakati bersama.
Sementara itu, dari empat babak penjurian, terjadi perang antara Junjung Drajat orbitan CTP Group yang menempati nomor gantangan 64 dengan Ayu Wandiri andalan Holik JBN Galis. Sampai babak ketiga keduanya imbang dalam perolehan juara. Babak pertama kedua mengawali perolehan nilai bendera tiga warna, memasuki babak kedua, Ayu Wandiri unggul dengan raihan bendera dua warna hitam.
Sementara Junjung Drajat hanya meraih bendera dua warna. Babak ketiga, Junjung Drajat membalikkan keadaan dengan Raihan bendera dua warna hitam, sementara Ayu Wandira hanya meraih dua warna. Sampai akhirnya di babak pamungkas, Junjung Drajat meninggalkan lawan dengan raihan bendera tiga warna.
Sedangkan Ayu Wandira bertahan pada raihan bendera dua warna. Dengan demikian Junjung Drajat produk ternak CTP berhasil meraih podium pertama dilanjutkan Ayu Wandira ternakan JBN diurutan kedua. Ditempat ketiga ada Kereta Malam milik H.Abd.Aziz Blega ring Song pada gantangan 38 dengan raihan bendera dua warna rata dari babak pertama sampai keempat.
Diakhir penjurian, burung yang dinyatakan masuk menjadi juara dilakukan pengecekan ring untuk memastikan apakah burung tersebut benar-benar produk ternak Bangkalan. Ditempat yang sama pula Bahrus selaku tuan rumah mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan kerjasama yang dilakukan peserta. Permintaan ma’af juga disampaikan jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama penyelenggaraan acara.