Samakan Persepsi Juri, P4SI Jawa Timur Kembali Bertemu

Menempati lokasi di markas Sumekar BF Tumapel Gedangan Sidoarjo, Jumat 13 Juni 2019, P4SI Jawa Timur melaksanakan agenda penting menyamakan persepsi juri Jatim. Meski tidak semua juri yang tercatat dalam data Pengurus Jawa Timur, namun setidaknya kehadiran perwakilan juri, dirasa sudah cukup.

“Pertemuan kali ini kami menekankan pada persepsi juri dalam menjalankan tugasnya ketika berada dilokasi lomba. Hal ini sangat penting agar mereka memiliki pemahaman yang sama terhadap kerja yang mereka laksanakan,” jelas Ansori Ketua Bidang Juri P4SI Jawa Timur.

Menurutnya hal ini sangat penting agar tidak ada lagi yang namanya perbedaan pandangan terhadap teknis penjurian yang selama ini masih banyak dikeluhkan. “Saya ingin agar juri memiliki satu pandangan yang benar sehingga peserta tidak lagi bingung dalam melihat kinerja juri yang bertugas,” imbuh Ansori.

Selaku ketua yang membidangai urusan juri, Ansori merasa sangat penting untuk melakukan hal demikian. Ia mengaku tidak ingin juri yang berada dalam pengawasannya dicap sebagai juri yang tidak mampu menunjukkan sisi baiknya sebagai tim yang ditunjuk untuk menjadi juri vonis sebuah gelaran lomba puter pelung. Hal senada dilontarkan Satrio Wibowo, sekertaris P4SI jawa Timur.

Menurutnya agenda ini dilakukan untuk mencari titik temu terhadap kinerja juri. “Agenda pertemuan kali ini bertujuan agar juri punya pemahaman yang sama, tidak ada lagi pandangan dari peserta bahwa juri ini dinilai bagus dan juri lain tidak,” terang Wibowo. Lebih lanjut Satrio WIbowo mengatakan bahwa acara ini sama sekali tidak membahas soal bendera, tetapi membahasa teknis penancapan bendera.

“Kami tidak membahas soal nilai, tapi membahas tata cara meletakkan bendera, kapan bendera itu ditancapkan dan kapan tidak, kapan bendera itu baik dan kapan tidak,” lanjut Wibowo. Sebab masih menurutnya, selama ini banyak terjadi di lapangan, ada burung yang menarik mendapatkan bendera tiga warna.

Padahal burung tersebut layak mendapatkan empat bendera. Hal ini bisa saja terjadi karena juri takut dikatakan obral bendera. Ditambahkan oleh Wibowo bahwa pemahaman ini penting karena P4SI Jawa Timur akan melaksanakan hajatan besar yakni Liga Puter Jawa Timur 2019. 

Agenda lain yang dibicarakan adalah soal persiapan Tim Juri. surat tugas juri dan administrasi lainnya menjadi bahasan dalam pertemuan tersebut. surat tugas dirasa penting untuk menunjukkan bahwa juri tersebut benar-benar mendapatkan mandat dari pengurus setempat untuk melaksanakan tugas menjuri pada daerah yang ditunjuk.

Persepsi Batasan Tugas Personal Juri juga mendapatkan perhatian. Materi ini lebih banyak menekankan pada tugas utama mereka yang meliputi kerja juri lapangan, koordinator juri dan tim rekap. Artinya masing-masing personel jangan sampai melebihi dari tugas ABG sudah diberikan. Rana juri tidak bisa dimasuki oleh tim rekap, begitu juga sebaliknya.

Kesadaran akan fungsi dan tugas masing-masing ini akan menunjukkan tingkat keprofesionalan dari tim ini. Ada tujuh materi yang menjadi bahasan dalam pertemuan ini yaitu : Pertama, Persiapan Tim juri, Kedua, Persepsi Batasan Tugas Personil Juri, Ketiga, Persepsi Penggunaan dan Peletakan Jenis Bendera.

Keempat, Persepsi Teknis Penjurian, Kelima, Persepsi Pengisian Form Juri, Keenam, Persepsi Kualitas Suara yang Unggul Dalam Suatu Even dan Ketujuh, Persepsi Pengajuan Nilai. Hadir dalam acara tersebut Ketua P4SI Jawa Timur, Bambang Supriyanto. Dalam penyampaiannya, Bambang Supriyanto mengaku sangat setuju dengan kegiatan seperti itu.

“Saya merespon bagus apa yang menjadi keinginan teman-teman pengurus, juri dan juga komunitas untuk melakukan perbaikan demi perbaikan sehingga organisasi bisa lebih baik,” tegas Bambang Supriyanto. Dirinya mengaku sangat mendukung penuh kegiatan yang sifatnya positif.