Perkutut
Sakera Cup Pasuruan, Sempat Terusik Angin Kencang, Jepang dan Badai Gurun Lolos Hadapi Serangan Lawan
Even Sakera Cup Pasuruan, Minggu 13 September 2020 di lapangan Wonokerto, Jalan Sukorejo Bangil, Dusun Wonokerto Pasuruan sempat terusik oleh datangnya angin kencang. Kehadirannya berlangsung sejak babak pertama, dimana saat itu penjurian baru saja dimulai Beberapa panitia mengaku, tidak menyangkan hadirnya angin.
“Kami tidak menyangka angina seperti ini datang tiba-tiba, makanya kami sempat dibuat bingung,” tegas Bang Jay salah satu panitia. Kondisi ini membuat reaksi berbeda yang ditunjukkan kung mania. Ada yang mengusulkan agar proses penjurian segera dihentikan, ada pula yang berharap penjurian tetap dilanjutkan.
Karena sampai babak kedua, angin kencang masih saja dirasakan. Sampai akhirnya, panitia melakukan koordinasi dengan beberapa peserta untuk mengambil keputusan tepat. Setelah melalui kesepakatan dengan beberapa pihak, maka penjurian tetap dilanjutkan karena pada babak ketiga, frekuensi angin mulai menurun.
Semakin lama, angin menunjukkan penurunan dan tidak lagi membuat peserta bereaksi lagi. Besarnya angin kencang yang sempat membuat bingung mereka yang ada di lokasi acara, berimbas pada performa sembilan blok perkutut yang terdiri atas tiga blok Kelas Kerekan (Piyik Yunior/Setengah Kerekan) dan enam blok Kelas Gantangan (Piyik Hanging).
Membludaknya peserta seakan menjadi sinyal bahwa daya tarik even kali ini benar-benar membuat kung mania tidak mau melewatkan acara tersebut. Kegiatan ini juga sebenarnya memiliki tujuan untuk mengangkat nama Desa Wonokerto sebagai salah satu daerah di Pasuruan yang menjadi penghasil buah mangga.
Sugiyono selaku Kepala Desa di daerah tersebut ingin agar desanya bisa lebih dikenal dan makin popular, tidak hanya sebagai daerah penghasil biah manga namun juga bisa dikenal sebagai daerah yang pernah menggelar kegiatan lomba perkutut dengan hasil menggembirakan dalam jumlah peserta cukup besar.
Bahkan informasi yang diterima mediaagrobur.com, Sugiyono sudah mempersiapkan lahan yang lebih luas untuk menjadi lokasi penyelenggaraan lomba perkutut tahun 2021 dengan skala yang lebih besar. Direncanakan lahan tersebut bisa untuk menampung sekitar 12 blok pada kelas yang akan dilombakan.
Sementara itu, dari dalam lapangan di informasikan bahwa pertarungan perebutan posisi kejuaraan pada dua kelas yang dilombakan (Kepas Piyik Yunior dan Piyik Hanging), berlangsung seru dan menegangkan. Kondisi angin kencang yang membuat persaingan itu semakin tidak terkendali.
Namun demikian, juri yang bertugas tetap harus memilih siapa yang berhak untuk ditetapkan sebagai juara. Untuk di Kelas Piyik Yunior, Jepang orbitan Widay Surabaya ring WDT yang dikerek pada nomor 138 berhasil menjadi pemenang pertama. Disusul kemudian oleh Kardiman andalan Yono Paiton ring Sae Star yang menempati nomor 100 sebagai juara kedua.
Juara ketiga ada Borjuis amunisi Ir.Mahmud Bangkalan produk ternak CTP yang dikerek pada nomor 46. Untuk di Kelas Piyik Hanging, Badai Gurun orbitan Herlan Susilo Bali ring Nero yang digantang pada nomor 36 berhasil ditetapkan sebagai peraih podium pertama. Cantik andalan Only BF Pasuruan produk Only pada gantangan 275 sebagai juara kedua.
Dan Arjun milik Jayus Blega Bangkalan ternakan Ranggade yang menempati nomor gantangan 213 berhasil meriah juara ketiga. Diakhir acara panitia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dari seluruh peserta dan juga meminta ma’af jika masih ada hal-hal yang kurang berkenan selama acara berlangsung.