Connect with us

Perkutut

RoCK ART BF Bali Orbitkan Tetasannya Nyaris Tembus Empat Warna

KONBUR Tayang

:

de
Gede Putu Abdi, pemilik RoCK ARTA BF Bali

RAMADHAN Cup yang digelar Minggu, 2 Mei 2021 lalu menjadi momen yang paling mengejutkan bagi Gede Putu Abdi selama bergelut dunia perkutut lebih dari 30 tahun. Pasalnya, pada event ngabuburit itu, salah satu tetasannya bernama Singalang berhasil menorehkan prestasi dengan nilai tiga warna hitam plus usulan ke empat warna di kelas piyik hanging.

Singalang dua kali mengantongi nilai tiga warna dan di babak penutup menorehkan nilai tiga warna hitam plus usulan ke empat warna sekaligus mengantarkan menduduki posisi puncak kelas piyik hanging. ‘’Saya hanya bisa bersyukur setelah sekian lama menekuni hobi perkutut akhirnya diberikan hadiah salah satu anakan RoCK ART moncer di lapangan,’’ terang Gede Putu Abdi di homebase RoCK ART Jalan Surabi Gang V No. 3 Denpasar.

Gede Putu Adi, bersama Sugeng

Putu Abdi mengaku sudah lebih dari 30 tahun menggeluti dunia perkutut, lomba dari zaman 90-an suntuk beternak hingga sekarang dengan terbatas hanya beberapa kandang. ‘’Berangkat dari hobi, saya membatasi jumlah kandang agar hobi dan usaha berjalan saling melengkapi,’’ ujarnya.

Ternyata selama 30 tahun penantian, Gede Putu Abdi akhirnya merasakan hasil ketekunannya membuahkan anakan yang semakin meyakinkan perkutut itu penuh misteri. Karena penuh misteri, Putu Abdi tak pernah sesumbar, tetapi justru melalui hobi ia ingin berbagi. Ia meyakini saling berbagi di antara peternak akan lebih mengoptimalkan hasil tetasan.

Rajin melatih sebelum terjun di arena

Itulah, dari 7 kandang yang kini dikembangkan satu di antaranya RoCK ARTA kandang RAM meretaskan Singalang.  Kandang RAM bermaterikan Wira777 dengan Wira333. Sementara kendang yang lain di antaranya bermaterikan, RoCK ART K1: Wira A4 dengan adik Wira A4 lain tetasan. Materi ini sengaja dikembangkan karena ingin mencetak anakan yang mirip indukannya. RoCK ART K2: Niki dengan anak RoCK ART anak dari Grand dengan Wira888, K3: Niki dengan Wira K4, K4: RA Mutiara dengan Wira333, K5: RoCK ART dengan RoCK ART berdarah Grand, K6: IBO dengan Mindra berdarah Beafervall dan HIKL, dan K7: Wira333 dengan Niki darah Bu Yan. ‘’Saya kurang begitu hapal tentang trah darah, tetapi saya lebih memilih selera suara di telinga untuk dimasukkan ke kandang,’’ ujar Putu Abdi yang kini bergabung dengan SKD Team.

Kandang terbatas, sebatas menyalurkan hobi

Di SKD, Putu Abdi mengaku banyak mendapat pelajaran karena di sana lebih banyak berbagi pengalaman dan juga berbagi materi untuk tujuan memaksimalkan hasil ternakan. ‘’Jika di antara peternak mau berkolaborasi materi maka harapan untuk mendapatkan anakan yang lebih baik akan lebih berpeluang terwujud,’’ ungkapnya yang diamini Sugeng Batubulan.

Sangkar perkutut jadi penghias rumah

Karena itu, jika RoCK ART memiliki materi indukan sementara tak punya pasangan yang pas dan justru diprediksi ada di peternak lain dan sulit untuk didapatkan, cara yang paling baik adalah berkolaborasi. (gde)

Advertisement

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.