Connect with us

Perkutut

Robert Cayono (Ming) Skylight Surabaya Resmi Boyong Mutiara Cinta, Orbitan Nawang Triton, Prestasi Enam Kali Juara Pertama Kelas Piyik Hanging

KONBUR Tayang

:

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tahun 2019 menjadi masa yang tidak akan mungkin dilupakan oleh Nawang Triton Bird Farm Surabaya. Pasalnya pada saat itu, Mutiara Cinta orbitannya, mampu mengukir prestasi apik sebagai peraih kemenangan terbanyak di barisan paling depan daftar kejuaraan pada Kelas yang diikutinya, yakni Kelas Piyik Hanging.

Pengurus dan kung mania Surabaya saat di markas Skylight BF

Dari total kemenangan yang diraih pada kelas tersebut, Mutiara Cinta berhasil mengkoleksi enam kali kemenangan diurutan pertama, dua kali dalam daftar kejuaraan pada posisi kedua dan satu kali meraih juara diurutan kelima. Even yang diikuti mulai dari Liga, Lomba Besar sampai gelaran nasional Liga Perkutut Indonesia.

Advertisement

Ketika itu Mutiara Cinta tarung tiap minggu tanpa jedah. Adapun catatan yang berhasil diraih Mutiara Cinta dalam mengkoleksi enam kemenangan terdepan adalah Sebani Cup Krian Sidoarjo, even di Probolinggo, NPD Cup Situbondo, Gotong Royong Nganjuk, Liga Anak Manja Jember dan Liga JR II Surabaya.

Robert Cayono (Ming) Skylight (tengah) resmi boyong Mutiara Cinta

Tarung untuk pertama kalinya di Liga JR I Surabaya, Minggu 16 Maret 2019, Mutiara Cinta berhasil meraih juara kedua di Kelas Piyik Hanging. Kemudian dalam Liga JR II, Minggu 07 April 2019 masih pada kelas yang sama, Mutiara Cinta berhasil merangsek ke urutan pertama. Sejak saat itu, prestasi Mutiara Cinta makin bersinar.

Kemenangan demi kemenangan dibarisan podium paling depan, terus terjadi dalam beberapa kali turun tarung. Prestasi ini menjadi cerita penting dalam dunia hobi perkutut tanah air, dimana ada perkutut piyik yang berhasil mengukir prestasi enam kali berturut-turut tanpa jedah, sebagai juara pertama pada kelas yang sama yakni Piyik Hanging.  

Robert Cayono (kanan) bersama Ketua Pengda P3SI Surabaya

Gelaran pamungkas bagi Mutiara Cinta tarung di Kelas Piyik Hanging, terjadi dalam gelaran LPI di Bandung pada tahun yang sama. Kala itu perkutut bergelang Mutiara 139 berhasil menembus pada podium kelima. “Siliwangi Cup Bandung LPI 2019 menjadi akhir pertarungan Mutiara Cinta di Kelas Piyik Hanging karena usianya sudah tidak muda lagi,” katanya lagi.

Menurut Nawang, selama mengikuti lomba, perolehan nilai perkutut ternakan Mutiara BF ini tidak pernah lepas dari bendera tiga warna hitam. Pertarungan berikutnya dengan kelas yang berbeda, yakni Juri Jatim Cup Bangkalan, Minggu 19 Mei 2019 Mutiara turun pada kelas Piyik Yunior. Trophy juara runner-up berhasil diraihnya.

Mutiara Cinta resmi menempati kandang Skylihgt BF Surabaya

Pasca kemenangan itulah Mutiara Cinta seakan hilang dari hiruk pikuknya semarak hobi perkutut. Bukan karena sudah tidak lagi memiliki kekuatan untuk terus bertarung menghadapi lawan, atau juga sudah tidak pernah tampil ketika dikerek di tengah lapangan. “Setelah lomba di Bangkalan, Mutiara Cinta saya istirahatkan, tidak saya jodohkan tetapi saya umbar,” ungkapnya. 

Mengetahui Mutiara Cinta di parkir, Robert Cayono (Ming) pemilik Skylight Bird Farm Surabaya langsung mengutarakan minat untuk memindahkan tempat tinggal Mutiara Cinta dari Triton Bird Farm ke Skylight Bird Farm. “Terus terang ketika saya dengar kalau Mutiara Cinta pensiun ke lomba, saya langsung hubungi Koh Nawang, mengutarakan maksud dan tujuan,” jelas Ming.

Kenangan Nawang Tritron saat mengorbitkan Mutiara Cinta

Keputusan Robert Cayono untuk mengambil alih kepemilikan Mutiara Cinta karena ia paham betul perjalanannya. “Saya belajar banyak dari Koh Nawang soal mengasah kemampuan menilai kualitas burung langsung ke lapangan, salah satunya Mutiara Cinta, menjadi pelajaran yang saya dapat, bagaimana menilai suara burung bagus dan juara,” imbuh Ming.

Nawang Triton seakan dianggap sebagai guru yang memberikan banyak ilmu tentang perkutut ketika tampil di lapangan. Keputusan untuk membawa pulang Mutiara Cinta ke kandang Skylight karena alasan bahwa burung ini akan menjadi mesin pencetak burung juara. “Kalau soal teknik breeding, saya banyak belajar pada Mr.Haryanto RPM BF,” kata Ming lagi.  

Kebersamaan kung mania nampak kompak dan saling mendukung

Nawang sendiri sebenarnya enggan untuk melepas Mutiara Cinta karena dianggap sudah menjadi bagian dari hidupnya. “Saya sebenarnya eman melepas Mutiara Cinta, namun karena yang minta adalah teman dekat dan saya anggap sebagai sebagai keluarga, saya rela melepasnya,” lontar Nawang tanpa menyebut angka yang disepakati.

Robert Cayono saat menjamu kung mania di Skylight BF

Sejak resmi bergabung dalam barisan materi indukan kandang Skylight, perkutut ternakan Mutiara Bird Farm ini akan menjadi proyek baru bagi Syklight untuk melahirkan generasi-genarai perkutut masa depan. “Tunggu saja edisi generasi penerusnya. Selesai sudah semuanya dan membuat lebih baik adanya,” harap Ming. 

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.