Lomba
Road to Sumpah Pemuda I di D’Tukad: Peserta Membludak, Perang Bintang di Laga Murai dan Merah

WALAU hanya berskala latihan prestasi, namun antusias kicau mania untuk menghadiri ajang Road to Sumpah Pemuda I, Minggu 18 Oktober 2020 di Gantangan D’Tukad Desa Budaya Kertalangu Denpasar begitu luar biasa. Dari penggemar anis merah, murai batu, cucak ijo, kenari, kacer, cendet hingga love bird tumpah ruah hadir membuat beberapa kelas anis merah, murai batu dan love bird fighter full gantangan. Tercatat sebanyak 690 peserta real ikut hadir di ajang latpres yang dibuka sekitar pukul 13.00 Wita tersebut.

Dihakimi juri Oriq Jaya yang dipimpin Lukman Hakim didampingi korlap-korlap yang sigap serta didukung juri yang begitu focus melakukan penilaian terhadap gaco-gaco yang bermain di lapangan sehingga latpres yang membuka 22 kelas itu tidak ada komplain dari peserta. Peserta yang tanpa teriak, bahkan minim teriakan di kelas-kelas krusial seperti murai batu dan cucak ijo membuat lomba menjadi tontonan yang mengasyikkan di tengah gantangan yang juga menyediakan wahana kolam pancing, kolam renang dengan didukung fasilitas kuliner lengkap.

Diawali kelas anis merah yang full peserta, Zico sukses memetik kemenangan di tengah lawan-lawannya yang super tangguh seperti Anarkis milik Bowok, Topan, Jabrik dan Luna. Gaco milik Ade Prayoga ini berhasil naik podium utama setelah tampil perfoma sejak awal hingga akhir.

Di laga kedua Pandawa yang menggunakan sangkar biasa sukses menunjukkan kelasnya dengan menduduki singasana. Debutan Corsica ini dipepet Anarkis yang masih stabil di dua babak yang diikutinya. Di laga ketiga yang masih ramai Pandawa kembali mempertahankan posisinya. Kali ini Dewani naik ke posisi kedua menggeser Anarkis di tangga keempat.

Pertarungan sengit terjadi di laga neraka murai batu. Tidak saja jumlah peserta yang membludak tetapi juga gaco-gaco yang turun rata-rata pilih tanding. Tak heran ketika kontestan naik, suara tembakan silih berganti dilancarkan. Raden Mas milik Pasek Henk yang tampil edan berhasil melaju terdepan. Dewa Langit Jr yang tampil agresif dengan tembakan-tembakannya yang ngeban membuntuti di posisi kedua.

Di lag kedua yang kembali full gantangan, Unyil milik Dicky sukses menunjukkan keperkasaannya. Gaco yang sudah kenyang malang melintang di event besar ini berhasil perfoma dengan rolingannya yang dikombinasikan apik dengan tembakan-tembakannya. Di laga ini ada Bimo milik I Wayan Sudana yang juga tampil eboh. Rolingan dan tembakannya menggelegar disusul Nakula yang begitu hidup memainkan tarian dengan beberapa kali sujud menunjukkan keperkasaannya.
Di laga ketiga, Raden Mas kembali all out. Sejak awal rajin memainkan rolingan dan tembakan begitu juga Kian Santang yang ada di sampingnya yang juga terpancing. Raden Mas akhirnya kembali menempati podium utama dan menyempurnakan menyandang gelar double winners.

Masih di jalur partai panas cucak ijo, Jalal dari KBC BC sukses memetik hasil sempurna di posisi puncak bersanding dengan Tirani. Namun di laga kedua Anak Alas dengan tonjolan-tonjolannya yang mewah berhasil unggul dari lawan-lawannya. Ada Dragon debutan Ardy dari Tu Eka SF yang tak kalah eboh memuntahkan tembakan sampai menggeser Tirani ke posisi ketiga.

Di laga ketiga Batik Madrim akhirnya mengunci kemenangan walau sebelumnya bertengger di posisi kedelapan. Batik Madrim bersaing dengan Spirit dan Clorovil yang sama-sama rajin sepanjang penilaian.

Yang juga eboh di kelas kenari yang dihadiri 30-an penggemar kenari Bali. Tak heran membuat pertarungan berlangsung sengit. Namun Jendral milik Purwa tak terbendung menduduki posisi puncak. Purwa yang ahlinya ahli di perkenarian sukses mengantarkan Jendral setelah tampil ngedur sepanjang penilaian dengan membawakan lagu yang super apik. Ada Ozaka milik Mr. Yudhi dari Gamas BBF yang juga tampil ciamik.

Di laga kedua debutan Mr. Dodik dari Buleleng berhasil menggilas lawan-lawannya. Nicotin unggul setelah tampil perfoma dengan lagunya yang panjang-panjang. Di posisi kedua disabet Shiva dan Anti Virus milik Godel berada di peringkat ketiga.

Pertarungan masih berlanjut. Kali ini Ozaka yang berada di nomor 01 sukses memetik kemenangan. Jendral yang sempat unggul harus puas di tempat kedua dan Nicotin di posisi ketiga.

Masih ada kelas kacer yang diborong Raja Copet begitu juga Hanom dan Ahok yang berbagi di kelas cendet.

Namun yang kembali eboh terjadi di kelas love bird fighter yang sempat full peserta. Dengan mengerahkan seluruh juri, penilaian berjalan sempurna. Sabrina milik Oky Perdana sempat unggul di leg pertama, namun di kelas tanpa potongan Cinta milik Mr. Fadjar sukses memetik hasil sempurna dengan nilai 1500 poin. Di laga ketiga Malen milik Pasek Badak sukses terdepan yang akhirnya Samar Badeng menutup di kelas fighter pamungkas.

Masih ada tiga kelas paud yang menghadirkan sang jawara Mitos milik Mr. Imam di sesi A, di sesi B disabet Mas Pur milik Ipunk dan Sonya milik Maysa unggul di laga penutup.

Lukman Hakim mewakili juri Oriq Jaya mengaku sudah bekerja maksimal untuk menilai seluruh burung tanpa kecuali, namun sebagai manusia yang tidak sempurna tentu ada kekurangan sehingga mungkin ada kontestan yang luput dari pemantauan. Karena itu, mewakili juri yang bertugas menyampaikan permohonan maaf dan tentunya juga mengucapkan terimakasih karena selama penilaian lomba berjalan tertib dan nyaris tidak ada teriakan.

Sementara itu, Komang Agus mewakili panitia Road to Sumpah Pemuda I mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah berkenan hadir dan tentunya sudah dengan penuh kesadaran tinggi disiplin menerapkan protokol kesehatan baik memakai masker yang benar maupun rajin mencuci tangan yang sudah disiapkan panitia dan selalu mengatur jarak aman agar terhindar dari penularan Covid-19.

Panitia juga menyampaikan permohonan maaf jika selama penyelenggaraan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan dan sampai jumpa di event-event berikutnya di Gantangan D’Tukad Kertalangu Denpasar. (gde)

