Lomba
Road to Sekartaji Cup di Gantangan G4, Bumiaji, Kota Batu, Bandel Rebut Juara Kelas Utama

Murai Batu Bandel milik H. Samsul, Jenggot SF berjibaku di sejumlah kelas saat tampil di Road to Sekartaji Cup, gantangan G4, Bumiaji, Kota Batu, Minggu (18/10/2020). Kendati dikepung sejumlah amunisi milik peserta, Bandel tak memberikan celah sedikit pun pada lawan saat tampil di kelas utama.
Kelas Murai Batu Sekartaji menjadi kelas utama dalam gelaran ini. Bandel yang langsung dikawal H. Samsul dan kru memberikan penampilan terbaiknya. Panasnya atmosfir pertarungan di dalam gantangan tidak melunturkan semangat Bandel merebut puncak nominasi.

“Di kelas sebelumnya (Murai Batu G4 A) Bandel meraih juara ketiga. Di sesi kedua sebagai kelas utama, Bandel disiapkan secara matang lagi dan alhamdullilah berhasil meraih juara pertama,” ujar Samsul yang menyiapkan diri tampil di even Shilaturrahmi Cup 2, Minggu (08/11/2020) di Merjosari, Malang.

Sedangkan saat tampil di sesi ketiga yakni Murai Batu G4 B, Murai Batu Bandel kembali masuk dalam posisi tiga besar. Besutan ini bersaing ketat dengan Jan Etes milik Amel, Pujon, peraih juara pertama dan DJ milik H. Burhan, NSR, peraih juara runner up.

Untuk di jalur paruh bengkok, Duta Walikota Batu Cup berhasil memberikan sejumlah prestasi. Diantaranya Sambel Apel, Dewanti dan Kartini milik H. Rizal. Di kelas Lovebird Reguler A Bumiaji, Sambel Apel langsung melejit ke puncak nominasi.

Selanjutnya, di sesi Lovebird Reguler B Bumiaji, Sambel Apel terpeleset ke posisi ketiga dengan kawalan ketat Kartini di posisi keempat. Berlanjut ke sesi Lovebird Reguler C, Dewanti memberikan penampilan terbaiknya hingga berhasil meraih juara pertama. Sedangkan Sambel Apel menempel ketat di posisi runner up.

Masih di kelas paruh bengkok khusus kelas reguler, Artomoro milik Hendry dari Ban Pacul juga berhasil memberikan penampilan terbaiknya. Meraih juara runner up di Lovebird Reguler A Bumiaji, juara pertama di sesi B dan juara ketiga di sesi C.

Di kelas Lovebird 150 A Bumiaji, Ibu Negara milik H. Agung Bolank, Doa Ibu SF menyodok ke puncak nominasi. Dikawal ketat Sholeha milik Neno, WAP-KWB di posisi runner up dan Oni milik Sendok, Gasruk, peraih juara ketiga.

Kemeriahan selebrasi yang dilakukan para pemenang juga dirasakan Eko pemilik Roda Gila dari Tirta Jaya SF. Besutan ini berhasil meraih juara pertama di Murai Batu A G4. Sedangkan di kelas Cucak Hijau Sekartaji, Exotic milik Aisy dari Ambulance BC juga meraih juara pertama.

Persaingan di jalur Punglor Merah A G4 berhasil dimenangkan Djaduk milik Prayit dari Anis Merah (Amer) KWB. Untuk di kelas Cendet, Kaji Pendro dari Duta Shilaturrahmi Cup 2 pemilik Sapu Jagad berhasil meraih juara runner up di kelas Cendet G4 A, sedangkan di sesi B berhasil ke puncak nominasi.

Gelaran ini juga dimeriahkan kehadiran Kenari Penuh Misteri (KPM) Team. Berdiri sejak 2016, tim ini sudah beranggotakan 26 personel. “Di KPM Team tidak ada pengurus atau ketua. Kami tidak mau ada orang terdepan atau di belakang,” ujar Erwin Teyenk, satu diantara anggota.
Erwin mengatakan, karena semua merupakan tergabung dalam tim, jadi terpenting dalam suasana guyub rukun dengan motto Wani Perih Wedi Luweh (Berani Perih Takut Lapar). Sejumlah nama besutan tim ini antara lain Kenari Marinir dan Jihan, sedangkan di kelas paruh bengkok ada Elisabeth.
