Perkutut
Rizky Bird Farm Banjarmasin, Produk Unggulan Kandang Ternak Diburu Kung Mania Pontianak, Tujuh Ekor Langsung Take Over

Nama besar Rizky Bird Farm sebagai salah satu peternak di Banjarmasin yang sukses mencetak sekaligus mengorbitkan produk unggulan, nampanya menjadi referensi bagi kung mania yang kebetulan berburu produk untuk menyalurkan hobi perkututnya. Produk Rizky diburu bukan saja untuk materi kandang, tetapi juga diproyeksikan sebagai calon amunisi lapangan.

Tak tanggung-tanggung sekali melepas produk unggulan, sebanyak lima ekor perkutut kualitas lapangan resmi berpindah tangan ke kung mania Pontianak. “Alhamdulillah produk ternak saya cocok buat orang-orang Pontianak. Mereka ambil untuk bahan ternak dan juga untuk digunakan sebagai burung lomba,” terang Awir pemilik Rizky Bird Farm.
Adapun produk yang kini resmi jadi milik mereka berasal dari kandang Rizky 444 dengan formasi indukan jantan Rizky berpasangan dengan betina Sinar Joyo (anak Grace Natalie), mulai anakan ke-3 sampai ke-7. Dari kelima produk unggulan tersebut diboyong oleh beberapa kung mania. “Ada tiga orang yang borong produk saya, semua berasal dari Pontianak,” sambung Awir.

Adapun ketiga kung mania tersebut adalah H.Edi, ketua Pengwil Pontianak yang memboyong anakan kedua berjenis betina yang rencananya untuk materi kandang ternak, 1 ekor anakan ketiga berjenis jantan yang diproyeksikan untuk lomba dan 1 ekor jantan anakan ketujuh juga akan dilombakan.
Sunardi menjadi kung mania yang memboyong produk Rizky yakni 2 ekor anakan keempat berjenis betina yang akan masuk kandang ternak dan anakan kelima berjenis jantan yang akan diproyeksikan sebagai amunisi lapangan. Dan kung mania ketiga adalah Jauhari yang memboyong anakan keempat jantan (belahan yang diambil Sunardi) serta 1 ekor betina dari kandang A.12
“Pak H.Edi dan Pak Jauhari baru ambil pertama kalinya ke saya, sedangkan Pak Sunardi sudah pernah ambil sebelumnya. Jadi ini adalah transaksi yang kesekian kalinya dengan Pak Sunardi, makanya hampir separuh kandang ternaknya berisi indukan dari Rizky, sedangkan transaksi pertama untuk Pak H.Edi dan Pak Jauhari,” ungkap Awir.

Pertemuan pertama kali dengan Sunardi pada tahun 2013. Ketika itu Sunardi sudah mulai tertarik untuk menggunakan produk Rizky. Than 2015 Awir juga melakukan kunjungan silaturrahmi ke Pontianak sekaligus dalam rangka mengikuti sebuah kegiatan lomba perkutut. Sejak saat itulah komunikasi keduanya terus berjalan.
Sunardi seakan begitu cocok dengan materi indukan yang dimiliki Rizky. Sampai akhirnya 18 petak kandang miliknya kini sudah sekitar 50 persen menggunakan produk Rizky. Proses pantau terhadap burung-burung tersebut awalnya dilakukan dengan cara mengirim video, ketika dirasa cocok, maka Awir memutuskan untuk mengantar sendiri.
Pertemuan dilakukan Awir hingga sampai di kediaman Sunardi. “Saya harus menempuh sekitar 130 km dengan menggunakan kendaraan darat. Lelah dan capek memang, tapi saya merasa senang karena bisa bertemu langsung dengan sahabat yang sudah lama tidak pernah lagi komunikasi via darat,” sambung Awir.

Perjalanan dengan menggunakan mobil pribadi dibutuhkan waktu sekitar 30 jam dari Banjarmasih yang berada di wilayah Kalimantan Selatan ke Pontianak di Kalimantan Barat. Artinya perjalanan pulang pergi dibutuhkan waktu sekitar 60 jam. Sebuah perjalanan yang benar-benar dirasa luar biasa demi sebuah hobi. Namun demikian Awir merasa senang melakukannya.
“Saya senang karena bisa ketemu dengan rekan-rekan sesama pemain burung meski harus menempuh perjalanan panjang dan melelahkan. Inilah sebuah perjuangan dari kami para kung mania demi melanggengkan dan menyemarakkan hobi,” sambung Awir lagi.
