Connect with us

Perkutut

Rencana Latihan Dinilai “Pemula Bisa” Jember: Upaya Mewadahi Kungmania Pemula Untuk Menikmati Euforia Berlomba

Published

on

Ladinil Pemula Bisa Jember
CANDRA AF. Siap menggelar Ladinil Pemula Bisa Jember.

Kungmania Jember, setelah sukses memberi tempat khusus bagi pemain pemula. Lewat kemasan lomba bertajuk “Liga Pro Pemula” yang diputar sepanjang tahun 2024. Rupanya mampu menginspirasi salah Kungmania pemula, yang memang baru sekitar setahun “Menempuh Pendidikan” sebagai pemain lomba pemula.

Adalah Candra Ary Fianto, sosok Kungmania pemula Jember inilah yang mengaku terbakar semangatnya. Untuk terus tetap memberi perhatian, khsususnya kepada para Kungmania pemula pemain lomba. Karena menurutnya, dengan adanya kelas khusus bagi pemula. Banyak pemain-pemain baru mulai muncul dan mulai berani turun ke lomba.

CANDRA AF. Saat memberikan piala penghargaan kepada pemula yang sukses sebagai perawat terbaik di liga pro.

Menurut Candra AF, semangat dan gagasan ini muncul saat ia hadir di acara laporan penutupan “Liga Pro Pemula” Jember tahun 2024. Dimana kesempatan itu, H. Badri, H. Gufron, Didik Singojoyo dan Indra AM serta dihadiri oleh beberapa juri muda. Dan semua sepakat tahun 2025 liga pro tidak dilanjutkan lagi.

“Betul, setelah lomba terakhir di lapangan Kampus 2 UNIPAR Jember kemarin. Kami berembuk dan memutuskan liga pro pemula tidak dilanjutkan lagi. Namun karena saat itu pak Candra juga ikut nimbrung dan mendengar. Beliau pun langsung merespon dan meminta untuk tetap dilanjutkan,” terang H. Badir, salah satu panitia.

H,. BADRI DAN H. GUFRON. Pengcam Wilayah Barat siap menjadi panitia Ladinil.

Akhirnya kemarin, lanjut H. Badri. Apa yang jadi ide, gagasan dan semangat pak Candra itu kita tindaklanjuti. Dan beliau sepakat, untuk kembali memberi wadah serta perthatian khususnya kepada para pemula. Jadi di Tahun 2025 nanti, liga tetap tidak ada, tapi diganti dengan LaDinil (Latihan Dinilai) dengan tajuk “Pemula Bisa”.

Dan rencana ini juga mendapat restu, baik oleh Ketua Bidang Lomba Pengda Jember, maupun oleh Ketua Bidang Penjurian. Keduanya pun mengaku senang, karena pemula masih bisa hadir dan ikut di lomba. Dengan menurunkan burung yang ia kualitasnya sesuai kemampuan belinya.

KELAS PIYIK HANGING A & B. Mampu memicu semangat pemain pemula.

Hendy selaku Ketua Bidang Lomba menyampaikan. Dengan adanya kelas pemula, seperti tidak ada lagi jarak antara senior dan yunior. Bahkan saat burungnya juara, euforia pemula juga sama seperti senior. Seperti yang dirasakan oleh Cak Sis, saat burungnya sukses mencatatkan prestasi juara di lomba.

Sementara Alit S, Ketua Bidang Penjurian sangat mendukung. Pasalnya, dengan adanya Liga Pro Pemula kemarin dan Ladinil, juga bisa jadi wadah bagi juri-juri muda. Karena ajang ini bisa sebagai tempat untuk mengasa kemampuan insting pendengarnya dan juga menambah jam terbang. Sebelum juri-juri muda ini ditugaskan ke lomba yang lebih besar lagi atau lomba Nasional.

PARA PEMULA. Saat merayakan euforia kemenangan.

Dan apa yang disampaikan oleh Alit S, betul-betul dirasakan oleh semua juri-juri muda sebagai aset Pengda Jember. Mereka mengaku sangat senang dan bersyukur, karena bisa mengasa ilmu penjurian perkutut dengan didampingi juri-juri senior. Agar bisa lebih peka, lebih paham, lebih bagus dan lebih amanah untuk tugas ke depan.

H. Badri dan H. Gufron, mengaku bersyukur, Candra AF mengambil inisiatif untuk melanjutkan agenda lomba tersebut meski bukan liga. Karena menurut kedua motor liga pro pemula ini, kelas khusus pemula sudah mendapat tempat di hati Kungmania Jember. Dan beberapa Pengcam-pun siap mendukung untuk menggelar Ladinil “Pemula Bisa”.

PARA KUNG MANIA PEMULA. Mengaku senang bisa melombakan jagonya.

“Betul dan alhamdulillah kami sangat bersyukur pak Candra bersedia untuk melanjutkan lomba pemula. Dan Pengcam yang ada di Wilayah Barat, seperti Rambi, Klatakan Tanggul dan Sumberbaru siap menjadi tempat. Doa kami, semoga gelaran Ladinil 2025 nanti bisa lancar dan sukses,” terang H. Badri yang diamini H. Gfron.

Sementra Indra AM, yang perannya sebagai manajer liga pro pemula kemarin juga tak kalah penting. Sebenarnya Ia mengaku ingin istirahat dulu satu atau dua tahun kedepan. Tetapi setelah Didik Singojoyo menyampaikan bahwa semangat pak Candra ini perlu didukung. Karena sejalan dengan pemikiran liga pro pemula, Ia pun mengurung niat untuk istirahat.

“Ia sepanjang perjalan pulang dari penutupan LP Jatim di Bangkalan kemarin. Pak Didik terus meminta saya untuk mendampingi pak Candra, karena memang belum pengalaman. Serta mengingatkan saya, yang namanya pengabdian itu harus didasari rasa senang dan tidak menghitung “untung rugi. Karena motivasi itulah, akhirnya sayapun mengiyakan,” kata Indra.

Selanjutnya, ladinil “Pemula Bisa” yang bakal digelar tahun 2025 nanti, akan dikemas nyaris sama dengan liga pro pemula. Dimana kelas yang dibuka piyik hanging A (untuk umum) dan piyik hanging B (khusus pemula) yang kualitas burungnya nilai maksimal 43¼. Dan jika ada burung yang nilainya di atas itu, maka burung tersebut akan di diskualifikasi (tidak masuk kejuaraan).

Dan selain dua kelas piyik hanging A dan B, panitia penyelenggara juga dipersilahkan untuk membuka kelas piyik yunior mapun piyik bebas. Jika memang ada fasilitas untuk kerekan atau panitia mau mengusahakan.

Namun yang sedikit membedakan dengan kemasan liga ada di tiket pendaftaran. Dimana panitia kali ini tidak ingin memberatkan peserta, khususnya para pemula. Dan bandrol tiketnya rata-rata hanya Rp. 50 ribu, dengan hadiah kejuaraan diambil 1-10 per blok. Juara 1-3 akan mendapat piala, piagam dan beras 5 kg.

Dan perlu diketahui, untuk piala kejuaraan 1 sampai 3 itu karena ada Kungmania yang tidak mau disebutkan namanya. Dengan ihklas memberi subsidi dana sebesar Rp 1 juta setiap ladini (terutama untuk pengadaan piala serta kebutuhan penting lainnya). Karena dengan pendaftaran Rp. 50 ribu, panitia dirasa berat untuk menyediakan piala.

Sedangkan untuk urutan 4 sampai 10 (berlaku untuk semua kelas), akan mendapat piagam plus beras 2,5 kg. Dan perlu diketahui juga, harga beras dari hadiah tersebut, panitia sudah mendapat support dari penggilingan padi di Jember. Sehingga panitia dipastikan bisa sedikit efisien.

JURI JURI MUDA. Mengaku senang diberi kesempatan untuk mengasa kemampuannya dengan bimbingan Juri Senior.

Kemudian untuk honor juri yang bertugas, panitia akan memberikan honor sesuai dengan AD/ART P3SI. Selain itu, masing-masing juri juga akan mendapat tambahan beras 2,5 kg. Dari Kungmania yang sama, yaitu yang memberi subsidi dana Rp. 1 juta.

Dan saat ditanya, kapan ladini “Pemula Bisa” ini akan dilaksanakan. Candra selaku penggagas mengatakan, kalau agenda ini masih belum diputuskan penentuan hari, tanggal dan tempatnya. Karena rencana ladini ini masih akan dilaporkan ke Pengda Jember dan menunggu arahan dari Pengda Jember.

“Ya betul, mohon doa restu dan dukungan saja, mudah-mudahan diberi kelancaran. Karena terus terang, tujuan ladinil tak lain hanya untuk memberi wadah bagi pemain pemula. Serta memberi kesempatan kepada juri-juri muda, untuk terus belajar meningkatkan kemampuannya. Agar saat diberi tugas ke lomba yang lebih besar, mereka sudah siap,” tutur Candra.

“Selain itu, adanya ladinil juga mampu merangsang para peternak lokal Jember. Untuk mencetak piyik-piyik kualitas, agar bisa bersaing dengan piyik peternak top. Dan itu terbukti di liga pro kemarin, banyak produk peternak lokal berhasil meraih prestasi juara. Ya inilah harapan saya, pemula bisa,” pungkas Candra.

Advertisement

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.