Puter Pelung
Rakernas P5SI dan PPDSN Yogyakarta (23/01/21), Saatnya Melesat Bersama, Podium Pertama Lomba Puter Pelung Piala P5SI Jadi Milik PKJ BF
Usai sudah gelaran agenda besar KRT.Acun Hadiwidjojo Yogyakarta, Rakernas P5SI dan PPDSN. “Alhamdulillah meski capek ngurusi kegiatan puter pelung, Rakernas dan Lomba, tapi saya merasa lega dan bersyukur atas kelancaran agenda selama dua hari berturut-turut,” terang Acun Hadiwidjojo.
Kegiatan perdana ini memang cukup menyita waktu, pikiran, tenaga dan hal lainnya. Namun demikian, setidaknya keluarga besar P5SI dan PPDSN saat ini sudah bisa bernafas lega karena organisasi miliknya sudah dinyatakan resmi dan tidak bisa dipermasalahkan lagi. “Saiki wes legal, resmi gak perlu takut dikatakan sebagai organisasi illegal,” lanjut Acun Hadiwidjojo.
Poin yang paling penting juga adalah dengan keberhasilan Rakernas, seluruh komunitas bisa segera melanjutkan dan merealisasikan program organisasi, bersama-sama membangun organisasi menjadi lebih kua dan lebih berwibawa, sehingga tidak lagi dipandang sebelah mata.
Menempati lokasi di Ndalem Notoprajan Yogyakarta, Rakernas P5SI dan PPDSN berlagnsung dalam nuansa kekeluargaan, santai namun tetap fokus pada apa yang menjadi bahasan. Wabah pandemi yang sempat menjadi kekhawatiran banyak pihak, termasuk juga beberapa peserta, akhirnya tidak mampu menyurutkan niat mereka untuk tetap hadir.
Peserta seakan lebih mementingkan organisasi dari pada harus terus menerus memikirkan virus Covid-19. “Dengan mengucap syukur alhamdulillah Rakernas 2021 P5AI, P5SI dan PPDSN dapat diadakan di tengah-tangah Pandemi Covid 19. Acara Berjalan dengan hikmad dan penuh dengan semangat persaudaraan,” terang H.Dipo Diamond.
Protokol Kesehatan yang harus tetap dilakukan, nampaknya cukup membuat peserta merasa enjoy dan aman untuk menikmati dan menyimak acara. “Kami tetap menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 dengan tujuan agar peserta bisa fokus untuk mengikui kegiatan yang sudah kami susun,” lanjut H.Dipo.
Dari catatan panitia, peserta yang hadir berasal dari semua Pengurus Wilayah yaitu, Pengwil Jabodetabekar, Pengwil Jawa Barat, Pengwil Daerah Istimewa Yogyakarta, Pengwil Jawa Tengah, Pengwil Jawa Timur dan Pengwil Madura. Beberapa Perwakilan Pengurus Daerah atau PENGDA juga datang termasuk Pengda Wonogiri Pengda Cilacap dan yang lain.
Adapun materi bahasan yang dihadirkan adalah Sosialisasi Persaudaraan Pemerhati Penikmat Pelestari dan Pecinta Anggungan Indonesia (P5AI). Dalam acara tersebut dijelaskan apa dan bagaimana P5AI dan apa saja perannya. Hal ini sangat penting agar seluruh komunitas yang ada, benar-benar mengenal sekaligus memahami keberadaan dan kehadiran P5AI.
“Seperti janji saya ketika SK P5AI keluar, saya akan jelaskan di Rakernas, nah saat inilah waktu yang saya janjikan akan disampaikan,” jelas Acun Hadiwidjojo. Kupas tuntas seputar P5AI menjadi materi yang cukup menyita perhatian. Tidak sedikit dari peserta Rakernas yang memanfaatkan agenda ini untuk memahami betul apa itu P5AI.
Agenda lain adalah pengukuhan KRT.Acun Hadiwodjojo sebagai Ketua P5AI dan juga Pemersatu Pecinta dan Pelestari Puter pelung Seluruh Indonesia (P5SI), serta H.Yusuf Haryanto sebagai Ketua Persatuan Penggemar Derkuku Seluruh Nusantara (PPDSN). Agenda lainnya yang juga menjadi perhatian peserta Rakornas adalah perapihan organisasi secara menyeluruh.
Pembuatan jadwal lomba nasional, bidang Kehumasan dan lain lain juga menjadi bahasan yang cukup menyita waktu. Di acara Rakernas KR.Acun Hadiwodjojo menyampaikan pesan penting. “Saya sampaikan jangan ada punguan ke penggemar, P5SI dan PPDSN bukan kere kere. Kere dilarang keras menjabat jadi pengurus baik ditingkat pusat sampai paling bawah, haram dan najis hukumnya,” harap KR. Acun Hadiwidjojo.
Sehari usai Rakernas, komunitas pelung pelung melanjukan acara lomba. Kemeriahan aven di tengah-tengah ancaman covid-19 yang mampu menyurutkan minat peserta untuk melewatkan acara tersebut. Seperti juga yang terjadi pada puluhan puter pelung yang berada di atas gantangan pada masing-masing kelas yang dilombakan.
Selama acara berlangsung, proses penjurian tidak mengalami kendala apapun. Semua berjalan lancar tanpa masalah. Begitu juga dengan perebutan posisi kejuaraan sepertinya ketat dan menegangkan. Setiap peserta berusaha menunjukkan performa terbaiknya di hadapan juri yang ditugaskan.
Kelas demi kelas yang dilombakan, sesuai schedule yang sudah dibua. Diakhir penjurian, juru vonis harus menentukan pilihan, siapa yang berhak menjadi juara. Dan akhirnya secara mengejutkan, tiga produk PKJ Bird Farm Yogyakara yang diturunkan berhasil menumbangkan perlawanan musuh.
Podium pertama dengan mudah diraih tanpa perlawanan berari. Jhimat, produk PKJ bergelang PKJ 300 sukses membuktikan diri menjadi yang terbaik di Kelas Utama dan partai bergengsi yakni BOB, sedangkan Looss Dooll yang menggunakan ring PKJ 340 berada di barisan paling depan dafar kejuaraan Kelas Madya.
Kualias super inilah yang akhirnya membuat keduanya harus rela berpisah dengan sang majikan karena dua mania kepincut untuk membawanya pulang. Jhimat akhirnya pergi meninggalkan markas PKJ bersama Dr.Hartono Semarang, sedangkan Looss Dooll ikut bersama H.Dipo Diamond Jakarta.