Perkutut
Rakerda P3SI Bangkalan (Edisi 1), Program Organisasi Berjalan Sesuai Harapan, Misi Kung Mania Mandiri Jadi Kenyataan
Minggu, 14 Januari 2024 Pengda P3SI Bangkalan menggelar agenda Rapat Kerja Daerah (Rakerda). Menempati lokasi di showroom CTP Bird Farm di Jalan Jokotole GG III Bangkalan berhasil menghadirkan mayoritas pengurus Pengda, Pengcam dan tokoh perkutut. Tepat pukul 10.00.wib, acara dimulai yang diawali oleh sambutan Ketua Pengda Bangkalan Ir.H.R.Moch Mahmud.
“Saat ini Bangkalan sudah bisa dikatakan sebagai kung mania mandiri. Hal ini terbukti dengan berbagai keberhasilan yang sudah kita capai bersama,” terang Ir.H.R.Moch Mahmud.
Lebih lanjut disampaikan bahwa tingkat keberhasilan yang dimaksudkan adalah kepemilikan lapangan dengan level nasional yang ada di Tragah yakni Amuse Bird Arena. Lokasi hasil kerjasama antara H.Gunawan Amuse dan Pengda Bangkalan menjadi lokasi yang mampu memberikan kesan luar biasa.
Prestasi berikutnya adalah bahwa agenda Liga Hanging Bangkalan 2023 selalu di padati peserta, baik dari Bangkalan sendiri ataupun dari Sampang bahkan Surabaya. Ini menjadi bukti nyata bahwa agenda Bangkalan tidak jangan bisa dinikmati oleh kalangan sendiri. Prestasi berikutnya adalah juri yang mumpuni.
“Alhamdulillah kita punya juri yang mumpuni, kualitas dan tingkat fair play-nya sudah banyak yang mengakui. Tentu saja kita bangga dengan apa yang kita punya,” sambung Ketua Pengda Bangkalan.
Hal ini tentu akan berdampak pada kegiatan yang ada di Bangkalan, karena tidak lagi dipusingkan dengan urusan juri. Prestasi berikutnya adalah kesempatan menggelar agenda LPJT putaran Akhir atau penutup.
“Puncak penyelenggaraan LPJT 2023 diberikan pada Bangkalan, euforia dan semangat begitu nampak dan dirasakan oleh semuanya. Ini tentu sebuah hal yang patut kita syukuri,” ungkap pemilik CTP Bird Farm Bangkalan.
Apalagi saat itu hadir PJs Bupati Bangkalan yang secara langsung mengagendakan lomba di Bangkalan masuk program Pemda. Selanjutnya Ketua Bidang Organisasi dan Keamanan memberikan pemaparan terkait program yang sudah dilaksanakan.
“Selama tahun 2023 saya sudah melantik 2.Pengcam. pertama Pengcam Modung yang baru menggantikan ketua yang lama dan Pengcam Tragah sebagai Ketua Baru. Jadi saat ini Pengda Bangkalan sudah memiliki 12 Pengcam,” kata Abdul Wahid Nofa.
Giliran berikutnya adalah pemaparan Bidang Penjurian. “Saat ini Pengda Bangkalan sudah memiliki juri nasional sebanyak 4 orang, juri senior 3 orang, juri yunior 6 orang dan perumus Yunior 4 orang,” papar Siswoko Raharjo.
Lebih lanjut disampaikan bahwa program 2024 akan meningkatkan status juri yunior menjadi juri senior. Langkah ini akan dilakukan lewat gelaran yang akan diadakan di Bangkalan. Masih menurut Siswoko, juri yunior akan dicoba untuk menjadi koordinator dan juri senior akan dicoba menjadi dewan.
“Nanti kemampuan juri yang akan kita coba seperti apa, akan dievaluasi. Jika berhasil maka mereka bisa lolos menjadi program kami, sebaliknya jika belum berhasil maka akan tetap pada level mereka,” tambah Siswoko Raharjo.
Untuk tim penilai akan diserahkan pada komunitas dan kung mania. Mereka yang akan menentukan tingkat keberhasilannya.
Pemaparan dilanjutkan oleh bidang Peternakan. “Ada peningkatan sekitar 75 persen kualitas peternak di Bangkalan yang ditandai dengan nilai minimal 3 warna untuk produk tersebut,” jelas Cipto Irama. Kenyataan ini harus disyukuri sebagai wujud bahwa saat ini Bangkalan tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.
“Peternak Bangkalan telah membawa harum ke tingkat nasional lewat produk yang mereka hasilkan,” kata Cipto lagi. Selain pujian, ada juga masukan yang disampaikan. Seperti yang dilakukan Ir.Moh Arifin. Tokoh perkutut ini memberikan evaluasi terhadap apa yang dirasakan, dilihat dan dialami. Pertama mengomentari Ketua Bidang Organisasi.
“Tadi sudah disampaikan bahwa ada pelantikan Pengcam Baru. Mudah-mudahan yang sudah dilantik mampu menjalankan tugas dengan baik dan benar,” harap Ir.M.Arifin. Pertanyaan juga disampaikan terkait keberadaan Pengcam lain.
“Pengcam Kota Bangkalan sudah bertahun-tahun ada, tapi tidak pernah ada kegiatan atau mati suri. Apakah Pengcam Kota masih perlu dibentuk pengurus baru atau gimana,” lontar M.Arifin.
Pertanyaan berikutnya adalah evaluasi bidang Penjurian. Menurut Ir.M.Arifin keberadaan juri senior perlu dievaluasi apakah perlu ditingkatkan dan bagaimana kiprahnya di lapangan.
Untuk pertanyaan berikutnya adalah Bidang Peternakan yang mempertanyakan soal data peternak di Bangkalan.
Seluruh pertanyaan itu dijawab lugas dan jelas oleh masing-masing ketua bidang dengan memuaskan. Pertanyaan berikutnya datang dari H.Abdul Jalil Modung.
“Mohon untuk Pengda Bangkalan bisa memberikan kemerdekaan dalam pelaksanaan kegiatan di tingkat Pengcam karena dengan ini mereka bisa memiliki inovasi dalam menyelenggarakan acara, seperti soal tiket, doorprize, sehingga Pengcam bisa meminimalisir tingkat kerugian. Tetapi kebebasan ini masih tetap di jalur aturan yang ada,” papar H.Abdul Jalil.
Usulan lain adalah perhatian pada peternak yang kebetulan membutuhkan materi bagus untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk ternaknya. Masukan dan usulan tersebut juga mengatakan respon bagus dari Pengda Bangkalan.
Ir.Amirullah, MM juga memberikan komentar terkait tiket yang akan diberlakukan pada kegiatan Liga Hanging Bangkalan 2024. Apakah tiket Rp 50 ribu masih bisa dipertahankan atau tidak. Atau ada kenaikan, tapi kalau sampai naik maka peserta tidak bisa membawa burung dalam jumlah lebih banyak.
Pertanyaan berikutnya ditujukan pada Bidang Penjurian. “Juri yang tidak jujur harus ada ketegasan. Ada sangki bagi juri yang tidak bisa berkerja dengan baik. Ada reward untuk mengusulkan juri yang ada dibawah untuk naik.
Masih menurut Ir.Amirullah, jangan terlalu mahal menjual burung sehingga banyak kung mania bisa membelinya.
Masukan juga untuk Bidang Litbang yakni menganalisa apa yang terjadi di lapangan, apakah Dewan Pengawas masih diperlukan. Pertanyaan terkait dengan juri dijawab langsung oleh Ketua Bidang Penjurian.
“Ada aturan tentang kenaikan jenjang juri, minimal 3 tahun. Tapi kalau ternyata pas batas itu belum mumpuni, maka tidak mungkin kita naikkan karena akan memalukan. Makan dari itu saya harap juri banyak belajar agar kemampuannya bisa terasah. Bukan soal pilih kasih tapi saya melihat kualitas juri itu sendiri saat berada di lapangan,” papar Siswoko Raharjo.
Rokep Sedoyo, kung mania pendatang baru juga meminta agar hobi perkutut bisa lebih maju maka ketika ada burung di lapangan bunyi, maka untuk dipantau meski punya pemula. Ustadz Nur Yakin Blega mengharapkan adanya penyesuaian jadwal kegiatan.
“Apakah lomba di Bangkalan seperti LHB bisa digelar selain Kamis, agar saya bisa selalu ikut karena kalau hari Kamis, saya harus masuk kerja,” ungkap pemilik ABI Bird Farm.
Abu Ali Domisol Blega juga memberikan masukan agar ada penghargaan kepada perawat. “Tugas perawat itu berat, makanya perlu diberikan apresiasi bagi perawat yang sukses mengantarkan burung sampai pada tingkat yang paling tinggi,” harap Abu Ali.
Usulan ini langsung direspon Ketua Pengda Bangkalan. “Usulan soal penghargaan bagi perawat akan saya coba usulkan ke Pusat. Mudah-mudahan bisa mendapatkan atensi,” janji Ir.H.R.Moch Mahmud.