Connect with us

Puter Pelung

Raja Mongol Orbitan Trisna Wijaya Jakarta, Bukan Jago Anyar, Prestasinya Terdongkrak di Even Dan Denpom V/I Madiun

KONBUR Tayang

:

Lomba Seni Suara Alam Burung Puter Pelung memperebutkan Piala Dan Denpom V/I Madiun, Minggu 13 Oktober 2019 mencatat nama baru sang jawara bernama Raja Mongol. Puter pelung orbitan Trisna Wijaya mania yang kini tinggal di Jakarta ini, mampu menumbangkan lawan di dua kelas yang diikutinya, yakni Kelas Utama dan Partai Best Of the Best.

Joko Suhairi sang mekanik bersama Raja Mongol

Raja Mongol berhasil menguasai perebutan podim paling depan di kedua kelas bergengsi ini. Tidak banyak yang tahu siapa sebenarnya Raja Mongol. Mungkin hanya sebagian dari mereka yang mengenal betul puter pelung satu ini. Joko Suhairi sang mekanik Raja Mongol mengaku bahwa meski baru menjelma sebagai peraih dua kemenangan di dua kelas kelas yang diikuti, Raja Mongol bukanlah burung pendatang baru.

“Raja Mongol bukan orbitan Pak Trisna yang paling baru, ini adalah burung lama yang sudah mengikuti beberapa kali lomba,” jelas Joko Suhairi. Selidik punya selidik, Raja Mongol adalah puter pelung yang dulunya menyandang nama Teratai. “Sebenarnya kalau kita jeli, dilihat dari ring yang dipakai Raja Mongol, orang pasti sudah mengenal burung ini yakni Teratai, dengan no ring LHK 273,” lanjut Joko Suhairi.

Trisna Wijaya (tengah) bersama sang mekanik dan para pendukung

Perubahan nama ini diakui sebagai bentuk penghormatan kepada burung yang sudah berhasil memboyong dua trophy dari Denpom V/I Madiun. Diakui pula oleh Joko bahwa Raja Mongol merupakan tandem bagi Sri Rama orbitan lain milik Trisna Wijaya. Ketika Sri Rama tidak bisa mengikuti agenda lomba, maka Raja Mongol menggantikan posisinya dalam perebutan puncak podium.

“Namanya burung kita kan tidak bisa memprediksi, kadang dalam kondisi kurang fit karena sakit atau ngutak, bisa jiga karena faktor lain sehingga tidak bisa dilombakan, maka acara lomba bisa tetap jalan karena ada jago lain,” ungkap Joko Suhairi. Seperti dalam gelaran Dan Depok V/I Madiunz dimana Sri Rama dalam kondisi kurang bagus, maka posisinya digantikan oleh Raja Mongol, sehingga trophy juara pertama masih bisa menjadi milik Trisna Wijaya.

Joko Suhairi sukses dongkrak popularitas Raja Mongol

Lebih lanjut Joko mengakui bahwa secara kualitas, Raja Mongol masih berada dibawah Sri Rama, namun jika harus bersaing dengan jago milik penghobi lain, maka puter pelung satu ini diyakini masih mampu memberikan perlawanan jika dalam kondisi top form. Selama delapan kali turun lomba, prestasi Raja Mongol tidak pernah berada di atas Sri Rama.

Raja Mongol siap menjadi tandem Sri Rama

Langganan juara 2 selalu menjadi miliknya karena kalah bersaing dengan Sri Rama. Kenyataan inilah yang membuat Trisna Wijaya dan juga Joko Suhairi selalu siap untuk mendominasi kejuaraan pada kelas yang diikutinya. Sri Rama tak mampu tampil maksimal, maka masih ada Raja Mongol.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.