Lomba
Purnama Pengwil Bali Cup: Suramadu dan Senopati Bertahan di Puncak, Manik Mas dan NST Moncer di Piyik

Liga Perkutut Bali 2024 memasuki seri kelima atau paruh liga dari 10 seri yang direncanakan. Kali ini LPB digelar Pengwil P3SI BI bertajuk ‘’Purnama Pengwil Bali Cup’’, pada Minggu, 28 Juli 2024 di Lapangan Pengwil P3SI Bali-Sanur.

Seperti LPB sebelumnya, pada kali ini juga membuka empat kelas yakni kelas Dewasa Senior, Dewasa Yunior, Piyik Yunior dan Piyik Hanging. Dari pertarungan yang terjadi, Suramadu dan Senopati kembali mempertahankan posisinya di puncak setelah kembali menduduki podium utama masing-masing di kelas Dewasa Senior dan Dewasa Yunior, setelah di LPB seri ke-4 juga tampil maknyos.
Sementara, tetasan NST yang dibesut Made Dira bernama Anggun berhasil tampil terdepan di kelas Piyik Yunior sedangkan Manik Mas BF berhasil melejitkan 3 tetasannya di kelas piyik hanging di antaranya berhasil bertengger di posisi puncak.

Salah satu panitia yang juga pimpinan teras Pengwil P3SI Bali Wayan Rudiana mengucapkan terimakasih kepada seluruh kung mania yang sudah meramaikan Liga Perkutut Bali seri kelima ini. Terimakasih juga dihaturkan kepada beberapa pihak yang sudah memberikan dukungan sponsor sehingga lomba bertambah meriah. ‘’Kami juga tak lupa menyampaikan permohonan maaf jika selama penyelenggaraan lomba ini ada hal-hal yang kurang berkenan,’’ ujar Rudiana.

Suramadu yang pada LPB IV berhasil menduduki podium utama, pada hari ini jago milik H Suryanto ini kembali menunjukkan kedigjayaannya. Walaupun cuaca kurang bersahabat namun Suramadu masih sanggup untuk meraih nilai dua warna hitam di seluruh babak yang diikutinya. Namun di kelas ini ada dua gaco yang punya kualitas yang tidak bisa diremehkan. Di antaranya Al-Kabir dan Nogo Sosro yang juga mengantongi nilai yang ciamik full dua warna hitam di keempat babak yang diikutinya. Namun Suramadu punya kelebihan atau nilai plus sehingga tampil terdepan kemudian disusul Al-Kabir dan Nogo Sosro.


Masih ada sederet gaco yang juga menunjukkan kualitas dua warna hitam sesuai kinerjanya di lapangan di antaranya Maha Putra, Akpol dan Mahkota yang tiga kali meraup nilai dua warna hitam, Big Boss, Tapak Suci, Gandari dan Pasopati yang meraih dua kali nilai dua warna hitam. Jika cuaca memungkinkan, gaco-gaco di kelas senior ini masih punya kesempatan untuk nilainya naik, namun udara dingin membuat gaco rada malas berbunyi.


Sementara di kelas Dewasa Yunior, Senopati juga kembali mempertahankan posisinya di puncak setelah unggul di semua babak. Bahkan sejak babak pertama Senopati sudah mengantongi nilai dua warna hitam kemudian naik ke tiga warna dan sempat meraih nilai tiga warna hitam dan kembali ke nilai tiga warna di babak keempat. Senopati justru mendapat perlawanan dari Wirabhumi yang juga milik Mindradjaja yang sempat memperoleh nilai tiga warna di babak ketiga sekaligus menempati posisi runner up.


Di kelas Piyik Yunior, Anggun milik Made Dira sukses memetik hasil sempurna setelah tiga kali berturut-turut meraih nilai tiga warna. Walaupun di babak keempat kurang kerja Anggun bergelang NST berhasil menduduki podium utama. Di posisi kedua disabet Pangeran milik Abdi bergelang Rock Art yang meraih nilai tiga warna di babak kedua sedangkan posisi ketiga disabet Semar yang justru meraih nilai tiga warna di babak keempat.


Di kelas piyik hanging, tetasan Manik Mas BF bernama Sri Rama berhasil unggul dari lawan-lawannya. Sri Rama tampil kerja sejak babak pertama hingga babak terakhir. Sri Rama dipepet Cahaya Anggun yang tampil ciamik di tiga babak terakhir. Masih ada dua gaco Manik Mas yang tampil apik di hanging di antaranya Bala Rama yang tampil di posisi ketiga dan Manuk Mas di tempat keenam.

Usai lomba, para pemenang menerima trofi kejuaraan yang diserahkan panitia dan juga mengikuti undian doorprize berbagai hadiah menarik. (gde)
