Connect with us

Perkutut

Premiere Bird Farm Surabaya, Menyimpan Potensi Luar Biasa Bagai Bom Waktu

KONBUR Tayang

:

Bagi Mulyadi Kosasih, perkutut adalah sebuah pilihan yang dilakukan demi menyalurkan hobi. Tidak ada target yang ingin dicapai ketika berada dalam komunitas para pelomba, peternak dan pebisnis. Bisa terus eksis sebagai kung mania dalam menyalurkan hobi, adalah hal yang harus disyukuri.

Mulyadi Kosasih (kiri) pemilik Premiere Bird Farm Surabaya

Karena dari hobi ini banyak nama baru yang akhirnya dikenal, baik hanya sebatas teman atau yang lebih mendalam seperti layaknya saudara. “Perkutut bagi saya adalah sarana menyalurkan hobi, dari sini saya banyak mendapatkan teman dan bisa berbagai pengalaman,” terang pria yang akrab dipanggil King King.

Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan perkutut, pengalaman yang didapat bisa bertambah. Soal target, tidak pernah terbesit dalam pikiran. Jika memang sudah waktunya, maka semua akan didapat tanpa harus mengorbankan segala cara. Kenyataan inilah yang membuat King King menjalani hobi ini dengan santai tanpa beban.

Siswoko Raharjo (tengah) kung mania Bangkalan saat silaturrahmi ke markas Premiere BF

Namun demikian meski perkutut dipilih sebagai hobi, bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan untuk lebih intens dalam mengelolanya. Artinya bahwa hobi perkutut yang ditekuni selama ini benar-benar mendapatkan fokus perhatian dan dukungan lebih. Tidak asal, apalagi sampai asal-asalan.

Dua hal yang harus dilakukan yakni ternak dan lomba, sudah dilakukan secara maksimal dan serius. Sejak tahun 1997 saat menyatakan masuk menjadi bagian komunitas kung mania, King King sudah tidak terhitung lagi berapa jumlah orbitan yang didapat dengan cara membeli dari para peternak.

Premiere Bird Farm Surabaya, sebenarnya menyimpan potensi luar biasa

“Awal saya main perkutut, saya langsung lomba dengan cara membeli burung dari beberapa peternak dan langsung saya orbitkan. Karena pada saat itu saya belum menekuni ternak perkutut. Osama Bin Laden menjadi salah satu orbitan saya yang pernah meraih juara di lomba,” ungkap pria yang memiliki seabrek kegiatan hobi.

Sifat yang selalu ingin memiliki burung ketika ditawari ataupun mendengar suara perkutut pas di telinga, menjadi satu diantara sekian kebiasaan yang sampai saat ini terus berlanjut. “Saya kalau sudah dengar burung enak, rasanya ingin beli. Padahal di rumah sudah ada burung yang sebelumnya saya beli,” sambung King King.

King King (tengah) menekuni hobi perkutut tanpa target

Meski pada akhirnya perkutut yang ia boyong dari beberapa peternak dan pemain, belum bisa memberikan harapan. Kenyataan itu tidak membuatnya lantas berfikir negativ tentang semua yang telah terjadi. Begitu juga dengan kandang ternak. Awalnya Premiere Bird Farm miliknya menempati dua wilayah yakni di Surabaya dan Banyuwangi.

Seiring perjalanan waktu, akhirnya kandang ternak yang di Banyuwangi dipindahkan menjadi satu dengan ternak yang ada di Surabaya. “Terus terang saya capek bolak balik Surabaya Banyuwangi, akhirnya saya putuskan ternak yang di Banyuwangi saya pindahkan ke Surabaya,” kata pria berperawakan tinggi besar.

Kandang ternak Premiere yang sejuk dan rindang

Soal isi kandang, diakui bahwa bandrol yang terpasang untuk mendapatkannya bukanlah harga murah. Jangan ditanya kalau soal harga indukan yang pernah menjadi catatan transaksi. Ada indukan trah import dan Indonesia yang kini menjadi penghuni kandang Premiere yang berjumlah sekitar 52 petak.

“Dulu saya kalau beli burung kadang memang tidak ukuran, pokok cocok meski mahal, langsung saya beli,” tambah King King lagi. Tidak berlebihan kiranya jika beberapa produk ternaknya berhasil mengeluarkan anakan berkualitas. Diakui olehnya bahwa sebenarnya kualitas produk ternaknya ada yang bagus, namun beberapa diantaranya dipegang teman-teman namun tidak diketahui kisahnya.

Penampakan salah satu sudut markas Premiere Bird Farm

Ada juga yang dirawat seseorang untuk menjadi amunisi di lapangan, tetapi akhirnya dijual dengan harga yang tidak sesuai. “Ada teman yang kesini, pantau burung dan cocok, dia bilang mau dirawat dan dilombakan, ternyata tidak jelas beritanya, bermacam pengalaman yang saya alami,” lanjut King King.

Sampai saat ini dirinya mengakui memang tidak punya perawat yang bisa diandalkan untuk mendukung hobinya sehingga bisa lebih orbit dengan produk-produk kandang bergelang Premiere. King King merasa sampai saat ini belum dipertemukan dengan sosok perawat yang betul betul dirasa pas untuk bisa mengorbitkannya.

“Saat ini saya mengalir saja, jika memang pada suatu saat ketemu orang yang bisa menjadi partner kerja, saya yakin bahwa produk Premiere bisa memperlihatkan kualitasnya saat di kerek di lapangan,” yakin Mulyadi Kosasih. Karena yang pasti soal calon amunisi, Premiere Bird Farm memiliki potensi yang bisa diandalkan untuk merealisasikan keinginan lama.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.