Perkutut
Pra Liga Perkutut Pengda Jember: Jadi Ajang Uji Nyali dan Sosialisasi Hasil Diklat Juri Nasional Di Bumi Marinir Surabaya

Gelaran Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut, bertajuk “Pra Liga Perkutut Pengda Jember” yang dihelat pada hari Minggu, 23 Februari 2025 di Lapangan Pengda Jember. Selain sebagai ajang uji nyali bagi jago-jago perkutut masadepan yang ada di wilayah “tapal kuda”. Mulai dari Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi.

Agenda yang dikemas oleh pengurus P3SI Pengda Jember ini, juga sebagai ajang sosialisasi hasil Diklat Juri Nasional yang dilaksanakan di Bumi Marinir, Karang Pilang, Surabaya. Pada tanggal 13 Februari sampai dengan tanggal 15 Februari 2025 pekan kemarin.

Yudo Minarto, mewakili Ketua Pengda Jember yang saat itu berhalangan hadir, langsung membuka gelaran Pra Liga tepat pukul 08.00 WIB. Selain mengucapkan selamat datang kepada para peserta yang hadir dari berbagai kota. Yudo Minarto juga mengabarkan kalau Pengda Jember bakal menggelar kegiatan lomba rutin tiap bulan.

“Sebetulnya hari ini pembukaan liga. Tapi berhubung saat pertemuan pertama pembahasan liga pada hari Senin 10 Februari 2025 kemarin, banyak teman-teman Pengcam tidak hadir. Akhirnya dengan waktu yang mepet sekitar 5 hari, semua yang hadir sepakat untuk menggelar pra liga dulu,” terang Yudo.

“Selanjutnya setelah acara lomba ini, Pengurus Pengda bersama semua Ketua Pengcam yang ada di Wilayah Jember. Hari Rabu, 26 Februari 2025 nanti, akan duduk bersama membicarakan kembali kelanjutan rencana liga kedepan. Ya mudah-mudahan dengan dukungan Pengam, liga bisa dilaksanakan sesuai rencana,” imbuh Yudo.


Dan sesuai dengan keinginan serta harapan dari Pengurus Pengda Jember, bahwa gelaran Pra Liga Pekutut Jember betul-betul untuk mensosialisasikan apa yang didapat dari Diklat Juri Nasional kemarin. Terbukti, semua kru Juri yang bertugas, selain terus fokus menilai burung sesuai aturan yang sudah disepakati bersama dan jadi fakta integritas.


Ada dua hal penting yang sukses disosialsasikan oleh kru Juri. Pertama penilaian, dimana setiap burung bunyi, khusunya di kelas piyik hanging dan piyik yunior. Untuk memberi nilai, Juri selalu mengedepankan kualitas dari anggung burung tersebut. Mulai dari suara depan, suara tengah, suara ujung, irama dan mutu suara.

Pun demikian dengan kru Juri yang bertugas di kelas piyik bebas. Selain juga fokus dengan kualitas anggung saat akan memberi nilai. Juga tak lupa menghitung bunyi ke bunyi dari burung tersebut dengan step 15 detik. Dan jika burung tidak ada penurunan kualitas sesusai jumlah hitungan, maka burung tersebut layak mendapat nilai lebih.

Bahkan Juri juga tak segan untuk berkoordinasi dengan Koordinator Juri maupun dengan Dewan Juri demi menyamakan presepsi. Karena dengan begitu, akan didapat penilaian yang benar-benar fair sesuai kualitas.

Digelaran Pra Liga kali ini, Juri selain sukses mensosialisasikan penilain sesuai fakta integritas. Di akhir penilaian, Juri bersama panitia juga sukses mensosialisasikan perkutut lomba wajib memakai ring P3SI. Terbukti, setelah dilakukan pengecekan ring bagi burung yang masuk 5 besar. Ada beberapa burung yang tidak memakai ring P3SI.

Dimana akhirnya, sesuai arahan dari para Petinggi P3SI saat lomba LPI di Bumi Marinir, Karang Pilang, Surabaya kemarin. Panitia memberikan denda pemutihan kepada para pemilik burung tersebut, sebesar dua kali setengah tiket pendaftaran.

“Betul, karena lombanya di Jember, maka yang mengeluarkan surat pemutihan adalah Pengda Jember tapi atas petunjuk Pengurus Pusat. Untuk itu saya menghimbau kepada peternak yang sudah terdaftar di P3SI tapi belum punya ring P3SI. Sekarang bisa pesan melalui Pengda masing-masing, biar kedepan lebih aman ikut lomba,” tandas Alit, selaku Ketua Juri Jember.

Itulah dua hal penting yang berhasil dilaksanakan oleh kru Juri bersama Panitia dan juga Pengurus Pengda Jember digelaran Pra Liga Perkutut kali ini. Dan berikut beberapa burung yang sukses merebut posisi terbaik di masing-masing kelas.

Di kelas piyik bebas, selain ada nama Larasati andalan Aang Banyuwangi yang sukses merebut posisi pertama. Setelah mendapat nilai 43¼ rata selama 4 babak penuh. Juga ada nama Assyifa besutan Ust. Hamidun yang mengekor dibelakangnya dengan nilai nilai 43¼, nilai 43¼, 43 dan nilai 43¼.

Selanjutnya di kelas piyik yunior. Jago yang mampu merebut posisi pertama adalah Zamorano milik Valentino Bossi dari Lumajang. Burung bergelang Adib ini sukses meraih podium tertinggi setelah mendapat nilai 43½, 43½, 43½ dan 42½.

Sedangkan posisi kedua berhasil diamankan oleh New Santos milik Budi Santos dari Situbondo dengn niliai 43½, 43¼, 43¼ dan 43½. Baru disusul oleh Indonesia Hijau milik H. Agus Jember, setelah mendapat nilai 43½, 43, 43½ dan 43¼.

Selanjutnya untuk kelas piyik hanging. Nama D’Lufy milik Candra AF Jember berhasil menjadi yang terbaik, setelah mendapat nilai 43, 43½, 43½, dan -. Dan disusul kemudian oleh Anak Liar milik Bang Juned Kalisat, lalu Bunga Desa milik Mahrawi andalan Sumberbaru.

Akhirnya Pra Liga Perkutut Pengda Jember resmi ditutup setelah panitia selesai mengundi beberapa undian doorprize. Dan dikesempatan terakhir, Joko Santoso mewakili panitia. Mengucapkan banyak terima kasih kepada semua peserta yang hadir dan mohon ma’af jika masih banyak kekurangan. *agrobur.
